Kaskus

Entertainment

clavatairAvatar border
TS
clavatair
Menanggapai Bencana Alam : Goib, Alami atau Salah Manusia ?
Menanggapi Bencana Alam : Gaib, Alamiah atau Salah Manusia.
Apa pilihan anda?


Menanggapai Bencana Alam : Goib, Alami atau Salah Manusia ?


Menanggapai Bencana Alam : Goib, Alami atau Salah Manusia ?


Karyawan Pemkot, TNI, Polri, warga dan Ormas masih bergotong royong membersihkan abu vulkanik akibat letusan gunung Kelud pada kamis (13/02/2014). Gunung yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini memiliki catatan sejarah panjang letusan sejak tahun 1000.

Merujuk ungkapan mantan Kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementrian ESDM, Surono, letusan Gunung Kelud bukan karena ada hal gaib atau tak dapat dijelaskan.

Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif yang dikenal sebagai gunung api dengan kawah berupa danau. Menurut Surono, kedahsyatan dampak letusan tipe kawah semacam Gunung Kelud ini akan berbanding lurus dengan volume air pada danau kawah.

Sebelumnya upaya menyusutkan volume danau kawah ini juga sudah dilakukan pemerintah, yaitu dengan pembangunan terowongan pembuangan air yang diberi nama Terowongan Ampera dan masih berfungsi sampai sekarang, jauh setelah proyek pembangunan pertama pada masa kolonial 1926. Namun, Terowongan Ampera pun sempat tersumbat pada letusan 1990 yang berlangsung selama 45 harian dan revitalisasi terowongan tersebut baru rampung pada 2014.

Menanggapai Bencana Alam : Goib, Alami atau Salah Manusia ?



Perlu diingat, sebelumnya pada 3-4 November 2007 silam Gunung Kelud ini juga meletus. Ini merupakan ciri khas bahwa ada jeda dalam setiap letusan Gunung Kelud.

Melihat dari cacatan panjang sejarah Gunung Kelud, letusan yang terjadi tahun ini merupakan fenomena alam yang alami seperti yang terjadi pada Gunung Sinabung, Medan. Dan secara geografi pun Negara kita termasuk ke dalam Pasific Ring Of Fire.

Spoiler for Pacific Ring of Fire:


Menanggapi berbagai macam bencana alam yang terjadi, sepatutnya kita lebih belajar dari sejarah untuk kemudian dapat di ambil langkah-langkah antisipasi seperti perencanaan evakuasi yang efektif dan edukasi kepada masyarakat kawasan sekitar rawan bencana alam agar dampak dari bencana tersebut dapat di minimalisir.

Namun, berbagai tanggapan yang gagal logika sering kita jumpai seperti pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifattul Sembiring , “Tayangan-tayangan di televisi yang merusak moral marak di negeri kita, akibatnya bencana datang bertubi-tubi,” katanya. Pernyataan ini seolah-olah membantahkan catatan sejarah. Terlebih, bencana Gunung Kelud ini, catatannya termuat dalam buku Data Dasar Gunung Api Indonesia yang diterbitkan Kementrian Energi, Sumber Daya Alam dan Mineral pada 2011.
Pejabat publik sekilas menteri bisa melemparkan pernyataan gagal logika, bagaimana dengan mayoritas masyarakatnya? Begitu terjadi bencana, hastag #PrayFor diikuti dengan lokasi terjadinya bencana alam seperti #PrayForKelud, misalnya ramai di Twitter. Begitu pula di berbagai media sosial lainnya.

Spoiler for contoh kampanye:


Doa memberikan efek ketenangan namun pada saat bencana yang benar-benar dibutuhkan adalah tindakan konkrit. Jarak bukan alasan bagi jaman yang sudah serba canggih ini. Donasi bisa mudah dilakukan dengan cara mentransfer melalui rekening terpercaya seperti PMI, misalnya. Atau apabila tidak memiliki dana setidaknya bisa membantu menginformasikan rekening tersebut di media sosial.

Akan tetapi, hastag ini hanya sebagian kecil saja. Setelah #PrayForKelud ramai diperbincangkan soal pengaitan tanggal perayaan Valentine yang jatuh bertepatan dengan letusan Gunung Kelud. Dan tidak hanya itu, pencocokan tanggal dan waktu kejadian dikait-kaitkan dengan ayat-ayat dalam kitab suci yang pada akhirnya menyalahkan manusia. Ini bukan soal salah dan benar tapi soal adaptasi makhluk hidup. Di bumi ini, tidak ada tempat di mana manusia bisa hidup tanpa terkena potensi bencana alam.

Pilihan ada pada masing-masing individu dalam menanggapi berbagai macam terjadinya bencana alam.
Bagaimana dengan agan?
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 10 suara
Menanggapi Bencana Alam. Gaib, alamiah atau salah manusia. Apa pilihan anda?
Gaib
20%
Alamiah
60%
Salah Manusia
20%
0
1.7K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan