Bokap agan terkena diabetes melitus? Atau, bahkan anak agan yang terkena penyakit ini? Mungkin agan bingung bagaimana bisa orang tua dan anak-anak terkena diabetes.
Apa sebetulnya diabetes ini? Untuk mendapatkan jawabannya, kita perlu telusuri lebih jauh penyebab diabetes. Ada beberapa tipe diabetes yang perlu agan ketahui. Pertama, Diabetes Melitus Tipe 1, yang mungkin diderita oleh anak
Kedua, Diabetes Melitus tipe 2. Diabetes Melitus tipe 2 terjadi hanya pada orang dewasa. Penyebab diabetes tipe ini adalah obesitas atau kegemukan.
Masing-masing tipe diabetes memiliki faktor pemicu, yang tak bisa dicampuradukkan satu sama lain. Lebih lanjut baca penyebab-penyebab diabetes berikut ini.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 berkaitan dengan kerusakan sel beta pulau-pulau Langerhans dalam pankreas. Kondisi ini menyebabkan terhentinya pasokan insulin untuk tubuh, dan belum ada teknologi medis atau obat tertentu yang bisa memperbaiki fungsi pankreas.
Kerusakan semacam ini bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa dan bisa terjadi karena faktor genetis. Penderita dibetes tipe 1 selama hidupnya harus menerima suntikan insulin dari luar tubuh.
Penyebab Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi hanya pada orang dewasa, karena merekalah yang umumnya mengalami obesitas. Apa kaitan obesitas dan diabetes? Penderita diabetes tipe 2 mampu menghasilkan insulin, namun jumlah insulin ini tak mecukupi karena ada komplikasi-komplikasi yang disebabkan oleh obesitas, misalnya tingginya kadar lemak darah, baik kadar kolesterol maupun trigliserida.
Kondisi inilah yang dinamakan resistensi insulin. Pankreas mampu memproduksi insulin, tapi sel tubuh tak bisa menyerap gula darah yang dibutuhkan. Oleh karena itu, terjadilah poliuri (sering buang air kecil dalam volume banyak), polidipsi (sering merasa haus), dan polifagi (sering merasa lemas).
Revitalisasi Pankreas
Terapi paling ampuh untuk menyembuhkan diabetes, baik tipe 1 maupun 2, adalah dengan merevitalisasi pankreas. Bagi Anda yang masih suspect diabetes mungkin mudah berdamai dengan pankreas, menggunakan terapi terbaru revitalisasi fungsi pankreas.
MENURUT INFO YANG ANE TAU SIH Kematian Akibat Diabetes Terjadi Setiap 6 Detik
NIH GAN 10 KEBIASAAN YANG MENYEBABKAN DIABETES
Spoiler for NIH:
1. Teh manis
Spoiler for PIC:
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
2. Gorengan
Spoiler for PIC:
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
3. Suka ngemil
Spoiler for PIC:
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.
4. Kurang tidur.
Spoiler for PIC:
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5. Malas beraktivitas
Spoiler for PIC:
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.
6. Sering stres
Spoiler for PIC:
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.
7. Kecanduan rokok
Spoiler for PIC:
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Spoiler for PIC:
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
9. Takut kulit jadi hitam
Spoiler for PIC:
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Terlalu sering minum soda
Spoiler for PIC:
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.
10 Fakta Tentang Penyakit Diabetes
Spoiler for FAKTA:
1.Diabetes adalah silent-epidemi dan menurut WHO 246 juta orang di dunia mengidap diabetes. Ini hampir 6% dari populasi orang dewasa di dunia.
2. Diabetes di Asia adalah lima kali rata-rata pada populasi putih
3. India adalah ibu diabetes dunia. Diperkirakan saat ini ada 40 juta penderita diabetes di India dan pada tahun 2025 jumlah ini akan membengkak menjadi 70 juta.
4. Obesitas tipe Central atau obesitas bentuk apel dan resistensi insulin merupakan penyebab utama peningkatan diabetes di India
5. Diabetes menyebabkan kematian 6 setiap menit dan satu dari 20 kematian di dunia adalah karena diabetes. Setiap tahun diperkirakan 3,2 juta orang di dunia mati akibat diabetes.
6. Diabetes merupakan 'silent killer disease' /pembunuh diam-diam karena sering tanpa ada gejala awal. Gejala awal yang paling umum adalah rasa haus
7. Hampir 90 sampai 95% dari diabetes adalah tipe 2, yang sering terjadi pada orang-orang di usia pertengahan mereka. Tipe 1 atau diabetes anak-anak dialami oleh 70.000 anak di bawah usia 15 tahun setiap tahun.
8. Penyebab utama peningkatan kejadian diabetes adalah gaya hidup. Latihan dan diet dapat mengurangi atau menunda timbulnya diabetes lebih dari 50%.
9. Diabetes adalah penyebab nomor satu dari gagal ginjal di dunia. Selain itu setiap tahun ia bertanggung jawab untuk 5% atau 5 juta kebutaan pada orang dewasa dan satu juta amputasi anggota tubuh. Diabetes juga merupakan penyebab penting penyakit jantung, stroke dan katarak.
10. Biaya saat ini mengobati diabetes dan komplikasinya di dunia diperkirakan US $ 215 sampai miliar dolar amerika. Penyakit ini paling cepat berkembang di negara-negara berkembang.
10. Biaya saat ini mengobati diabetes dan komplikasinya di dunia diperkirakan US $ 215 sampai miliar dolar amerika. Penyakit ini paling cepat berkembang di negara-negara berkembang.
10 Mitos Soal Diabetes
Spoiler for NIH:
Mitos #1: Diabetes diturunkan menyilang, dari ibu ke anak lelaki, atau dari ayah ke anak perempuan.
Fakta: Memiliki golongan darah yang sama dengan ayah atau ibu tidak membuat Anda secara otomatis terkena diabetes. Riwayat keluarga memang menaikkan risiko diabetes, tetapi soal kena atau tidak, tergantung pola makan dan gaya hidup kita.
Mitos #2: Diabetes adalah penyakit orang tua.
Fakta: Hal itu hanya berlaku untuk diabetes tipe 2 – yang umumnya dijumpai pada orang dewasa. Masalahnya, kini semakin banyak remaja atau anak-anak yang terkena diabetes tipe itu, biasanya karena kelebihan berat badan. Di luar itu, diabetes tipe 1 dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang usia.
Mitos #3: Sering mengonsumsi makanan manis sebabkan diabetes.
Fakta: Diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik dan hingga kini masih diteliti pemicunya. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik dan dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin, yang tidak berhubungan dengan konsumsi gula.
Mitos #4: Penyandang diabetes mesti stop mengonsumsi gula sama sekali.
Fakta: Jika dikonsumsi sebagai bagian dari sebuah rancangan diet sehat, serta dikombinasikan dengan olahraga, maka makanan atau minuman manis boleh saja dikonsumsi penyandang diabetes. Hanya, penyandang perlu membatasinya. Karbohidrat yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat. Jadi, selalu cek gula darah Anda.
Mitos #5: Diabetes bisa sembuh.
Fakta: Diabetes tipe 1 harus selalu mendapat asupan insulin, sementara diabetes tipe 2 mesti dikelola dengan disiplin terapi dan gaya hidup yang baik. Diabetes tidak bisa sembuh, tetapi penyandangnya sangat mungkin menjalani kehidupan normal.
Mitos #6: Obat tradisional lebih bagus ketimbang obat dokter karena minim efek samping.
Fakta: Perbedaan paling mendasar di antara kedua jenis obat ini adalah ada dan tidak ada bukti hasil penelitian klinis. Setiap obat dokter yang beredar sudah pasti melewati tahapan uji klinis, dan tidak demikian dengan obat tradisional.
Mitos #7: Tubuh bisa merasakan ketika kadar gula naik atau turun.
Fakta: Gejala-gejala gula darah tinggi memang bisa jadi dirasakan, seperti sering buang air kecil atau rasa haus terus-menerus. Tetapi banyak laporan para diabetesi justru menyatakan mereka tidak menyadarinya. Sementara untuk gula darah rendah umumnya memang dapat dirasakan. Gejalanya adalah lapar, lemas, mual, pusing, pandangan kabur hingga keringat dingin.
Mitos #8: Diabetes membuat penyandang sakit-sakitan seumur hidup.
Fakta: Kemungkinan penyandang diabetes terserang penyakit sama saja dengan orang normal. Namun demikian, penyandang diabetes memang disarankan untuk mendapatkan vaksinasi flu. Hal itu disebabkan oleh sulitnya mengontrol diabetes akibat terkena penyakit dengan infeksi.
Mitos #9: Pengguna insulin adalah penyandang diabetes yang sudah parah.
Fakta: Hal itu hanya berlaku diabetes tipe 1. Sementara untuk diabetes tipe 2 biasanya dapat menjaga glukosa darah melalui pola makan dan olahraga teratur. Jika hal tersebut tidak cukup, dokter biasanya menyarankan obat oral.
Mitos #10: Gula darah yang tinggi sesudah makan adalah wajar. Yang penting menjaga gula darah puasa.
Fakta: Gula darah yang tinggi, baik sebelum makan (puasa) maupun sesudah makan sama bahayanya dalam jangka panjang.
Catatan
Jangan biarkan orang yang menderita penyakit diabetes menyendiri karena mereka juga butuh kita dan butuh perhatian dari kita.
RATE YA GAN
TERIMA CENDOL
UTAMAKAN KOMENG gan
SORY FOR A LONG TRHEAD [EMAIL]SUMBER[/EMAIL]