Uhhhhhhhh,Akhiernya pada jumat keramat kali ini (sebutan hari bagi para media dimana para koruptor di jadikan tersangka)
thread kedua ane rampung juga.lebih kurang dua minggu ini therad ini gantung di lepi ane gan di karenakan sibuk cari duet dan sibuk juga dengan valentinan
Pada therad kedua ane ini,ane akan mengangkat tentang pariwisata kepri yang sungguh amazing ini terutama ane akan meng-explore makan khas kepri dan akan mengakat adat istiadat kebudayaan kepri![/B]
Wonderful of Culinary
Makanan khas kepulauan riau sangat dipengaruhi oleh masakan bercita rasa melayu dan banyak juga di jumpai di negeri jiran malaysia,singapore dan brunei darussalamdam.kita juga bisa menemukan makakan khas melayu daerah sumbar,sumut lampung dll dikarenakan kepulauan riau adalah daerah serumpun melaya.dan juga makanan khas kepri sangat erat kaitannya dengan negara india dimana dikenal bercitarasa rempah-rempahnya yang sangat dikenal dengan kuah karinya dikarenakan dahulu malaka adalah salah satu pusat perdagagan terbesar dimana para saudagar dari india sedikit-banyak mempengaruhui culture budaya,terutama di citarasa makanannya.
Kepulauan riau sangat di kenal dengan daerah dengan gugusan pulaunya yang lebih dari 70% adalah potensi kelautannya.maka dari itu,seafood merupakan masakan andalan dari kepulauan riau
Quote:
Mie Tarempa
Mie Tarempa atau Mie Siantan berbahan mie kuning dari tepung terigu, telur, kecambah dan potongan ikan laut yang digoreng dengan bumbu cabai serta kecap. Mie Tarempa sangat pas disantap untuk sarapan pagi
Quote:
Otak-otak
Otak-otak adalah penganan yang sangat khas di Tanjungpinang. Penganan ini sebenarnya dapat ditemukan di seluruh wilayah Kepulauan Riau, tetapi masing-masing daerah memiliki ciri khas rasa tersendiri, demikian halnya dengan otak-otak Tanjungpinang. Kalau berkunjung ke Tanjungpinang, jangan sampai luput membelinya untuk dicoba di tempat Anda membeli atau dibawa pulang sebagai buah tangan. Otak-otak sendiri sebenarnya adalah makanan terbuat dari ikan, biasanya tenggiri, yang diambil dagingnya, dihaluskan dan dibumbui. Selanjutnya daging ikan tersebut dimasukkan lagi kedalam kulit ikan yang kemudian direbus atau dipanggang dalam balutan daun kelapa.
Quote:
Roti jala/Roti Kirai
Roti jala dikenal sebagai makanan khas Melayu Kepulauan Riau yang disajikan sebagai pendamping kari kambing. Kari kambing dan roti jala ini biasanya dinikmati bersama acar mentimun dan atau buah nanas. Roti jala ini sebenarnya serupa dadar yang dibentuk menyerupai jala. Bahan-bahan utamanya adalah tepung terigu, telur dan air. Perlu teknik dan cetakan khusus untuk membentuk roti jala ini. Cetakannya pun ada beberapa macam bentuk. Walau tak serupa tetapi konsepnya sama. Terdapat corong-corong di bagian bawah atau samping wadah untuk mengeluarkan adonan sehingga memudahkan membuat dadar dengan bentuk menyerupai jala
Quote:
Nasi Lemak

Secara tradisional, nasi lemak merupakan makanan yang dibungkus daun pisang dengan irisan timun, teri kering kecil, kacang goreng, telur rebus dan saus pedas panas (sambal) pada intinya. Di Kepulauan Riau, nasi lemak sangat popular dan telah jadi makanan khas yang banyak disukai orang. Gampang menemukan makanan yang satu ini sebab banyak dijajakan di pasar-pasar, rumah makan hingga kedai-kedai kopi, baik itu di kawasan kota, perkampungan hingga tempat-tempat terpencil sekalipun.
Quote:
Mie Lendir
Mie lendir terbuat dari bahan utama mie kuning dengan bahan tambahan sayur tauge,telur,seledri,daun bawang dan cabe.mie lendir di sajikan dengan penampingdengan kuah kacang yang kental.cocok juga untuk sarapan pagi yang menyelerakan
Quote:
Gonggong
Kunjungan Agan-aganwati di Tanjungpinang serasa belum lengkap, terutama bagi penyuka wisata kuliner, kalau tidak mencicipi hidangan istimewa yang satu ini. Gonggong, yang sepintas mirip keong atau siput ini dalam bahasa latin, dikenal sebagai Strombus Canurium (ganus) dan masih tergabung dalam famili atau rumpun Molusca. Penganan laut ini hanya dapat ditemui di perairan di sekitaran Kepulauan Riau saja, termasuk Tanjungpinang. Biasanya, gongong dihidangkan dengan cara direbus dan disantap bersama dengan sambal khusus yang memiliki aroma khas
Quote:
Asam Peadas Sembilang
ini makanan favorit ane gan, jika para kaskuser berkunjung Kepulauan Riau, coba kuliner khas yang satu ini, asam pedas ikan Sembilang. Sekilas bentuk dan tekstur daging ikan Sembilang ini mirip dengan ikan lele. Bedanya ikan Lele hidup di air tawar sementara ikan Sembilang hidup di laut. Menu khas Melayu ini sangat kental dengan rasa dan aroma segar bumbu rempah kunyit, serai dan lengkuas di samping bawang dan cabai segar. Kalau disantap, penganan ini bakal terasa nikmat. Apalagi kalau disantap ketika tengah hangat-hangatnya. Hmm..mak nyuss
Quote:
MIE LAKSE

Makanan yang terbuat dari bahan utama mie sagu yang di bentuk bundar,bayak di jumpai sebagai jajanan pasar di daerah dabo singkep lingga dan selat panjang,di mana daerah tersebut meproduksi sagu.lakse di sajikan dengan kuah rencah bilis dengan di camour santan kental kelapa
Quote:
Teh Obeng
Bagi para kaskuser yang baru pertama kali berlibur ke Kepulauan Riau jangan kaget apabila agan-aganwati tidak menemukan kata-kata es teh manis dalam daftar menu yang ditawarkan kedai atau restoran. Sebab di Kepri, orang lebih familier menyebut es teh manis dengan sebutan “teh obeng”. Istilah “teh obeng” berasal dari kata “peng”yang dalam Bahasa Tionghoa bermakna es. Namun kebanyakan masyarakat Melayu lebih sering menyebutnya dengan “beng” bukan “peng” seperti kata aslinya. Rasa teh obeng ini sendiri sama halnya dengan es teh manis kebanyakan
Apapun Makanananya,Teh Obeng Minumannya
Quote:
Gulai Siput Sedut Pucuk ubi/Gobak sagu (LENDOT)


kalau lagi musim siput biasa nya emak ane gan, selalu masak siput sedut, dengan menggunakan santan dan pucuk paku/pucuk ubi terasa lemak dan lezat
TAMBAHAN
Quote:
Kue pulut berinti

Lempeng sagu

Sup Ikan

Nasi Goreng Kampung

Kue Tepung Gomak


WonderfulArt & culture
Bangsa Melayu yang tinggal di Kepulauan Riau dikenal karena keramahan dan kehangatannya. Seiring dengan berkembang pesatnya perekonomian Kepulauan Riau, banyak orang yang mencoba peruntungan di sini dan terjadi interaksi berbagai macam suku, budaya, ras, dan bangsa.
Quote:
Gurindam & Pantun

siapa tak kenal Gurindam 12 gan???, puisi legendaris hasil karya Raja Ali Haji, seorang sastrawan dan pahlawan nasional asal Pulau Penyengat, Kepulauan Riau? Bagi masyarakat Kepulauan Riau, Gurindam 12 adalah sebuah kebanggaan dan bukti kegemilangan karya sastra nasional sekaligus penanda bahwa sejak dulu, orang di Kepulauan Riau telah menunjukkan daya kreatifitas yang adiluhung. Begitu juga dengan pantun, karya sastra yang tergolong sebagai puisi lama ini adalah bentuk pengejawantahan bagaimana masyarakat Melayu mengekspresikan diri. Berbagai tema sepertinya tak pernah habis-habisnya diangkat, mulai dari keluhuran budi, bahasa, kasih sayang, adat istiadat, agama hingga rupa-rupa tema kehidupan keseharian lainnya. Pendek kata, Gurindam 12 dan pantun adalah dua karya besar masyarakat Melayu yang fenomenal sekaligus jadi titik pembeda dalam kancah sejarah kesusastraan nusantara
Kompang

Kompang sangat populer di Batam. Alat musik tradisional ini gampang ditemui di banyak tempat, kawasan kota maupun pesisir. Tergolong sebagai alat musik gendang, kompang biasanya dibuat pada kulit kambing, berukuran kurang lebih antara 15 hingga 18 inci. Cara memainkannya adalah dengan memegang sisi punggungnya sementara tangan lainnya untuk menabuh permukaan gendangnya
TARI ZAPIN

Tarian yang kental dengan pengaruh budaya Arab ini bisa Anda nikmati kalau mengunjungi Lingga. Biasanya ditampilkan di pagelaran budaya atau pada saat acara-acara tertentu. Musik penggiringnya terdiri dari dua alat utama yakni alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh berupa gendang kecil yang kerap disebut orang marwas. Tari zapin memiliki banyak ragam gerak tariannya, walaupun pada dasarnya, gerak dasar zapin-nya sama. Dan pada prinsipnya, tarian ini bersifat edukatif namun ditampilkan dengan kemasan yang mengibur. Syair-syair lagunya cukup kental nuansa dakwah Islam
MANDI SAFAR

Kalau bertandang ke Lingga, berkunjunglah pada sekitar Bulan Syafar, tepatnya pada Hari Rabu minggu terakhir, maka Anda akan saksikan Lingga dalam bingkai atmosfir yang berbeda. Pada hari itulah digelar ritual yang oleh masyarakat Lingga disebut dengan Mandi Syafar. Kegiatan yang telah berlangsung turun temurun ini diawali sejak pemerintahan Sultan Lingga Riau terakhir yaitu Sultan Abdurrahman Muazamsyah yang bertahta pada periode 1883-1911. Adapun, makna yang terkandung di balik kegiatan tradisi ini sebenarnya adalah introspeksi diri baik jasmani maupun rohani dengan mengharapkan keridhaan dari Allah SWT agar diselamatkan dari musibah dan malapetaka.
TEATER BANGSAWAN

Konon, kesenian bernama “Bangsawan” ini pada masa lalu bernama Wayang Parsi. Kesenian ini diperkirakan masuk Penyengat tahun 1906 dan akhirnya menyebar ke berbagai daerah di wilayah Kepulauan Riau. Penamaan “Bangsawan” itu sendiri, untuk pertama kalinya, konon diberikan oleh Abu Muhammad Adnan, yang sering disebut juga dengan Mamak Phusi, kepada perkumpulan yang didirikannya. Bentuk seni pertunjukan tradisional ini berupa komedi stambul dengan cerita seputar kehidupan istana. Ketika pertunjukan sedang berlangsung, maka lagu-lagu yang mengiringinya, di samping lagu-lagu yang sering dinyanyikan dalam joged atau tarian Zapin, adalah lagu-lagu Stambul Dua, Stambul Opera, dan Dondang Sayang. Sedangkan, cerita yang dimainkan antara lain: 1001 Malam, Rakyat Melayu, Dongeng India dan Cina, dan Hikayat Melayu.
JOGED GOBANG

Gobang adalah kesenian asli Jemaja, Kabupaten Anambas yang unik dan khas. Seni joget yang sepintas mirip opera tradisional ini dalam penampilannya selalu dilengkapi dengan para penari yang berkostum aneh, semuanya mengenakan topeng berwajah seram seperti monyet, raksasa bengis dan paras menyerupai hantu lainnya. Musik pengiringnya, terdiri atas gendang panjang, gendang pendek dan gong. Di tengah alunan musik itulah, para pemainnya melantunkan nyanyian dalam bahasa daerah setempat. Syair-syairnya berisi tuntunan moral, nasehat dll.
MENDU
Mendu adalah sebuah kesenian yang tidak jauh berbeda dengan Mak Yong, yang sama-sama menggabungkan unsur nyanyian, tarian dan teater. Pertunjukan Mendu kerap digelar di berbagai tempat di Pulau Tujuh, yakni: Bunguran Timur (Ranai dan Sepempang). Siantan (Terempa dan Langi), dan Midai. Dialog-dialog Mendu disampaikan dengan tarian dan nyanyian yang diiringi dengan musik yang khas, gabungan dari bunyi gong, gendang, beduk, biola, dan kaleng.
MAKYONG
Mak Yong adalah seni teater tradisional masyarakat Melayu yang masih lestari hingga kini. Meski sudah tidak sering dipertunjukkan, setiap ditaja, selalu disambut antusias warga, terutama mereka yang gemar akan budaya dan seni asli Melayu. Pertunjukan mak yong biasanya dibawakan oleh kelompok penari dan pemusik, yang menggabungkan berbagai unsur keagamaan, sandiwara, tari, musik, vokal serta naskah. Tokoh utama pria dan wanita, keduanya dibawakan oleh penari wanita. Pertunjukan mak yong diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak.
JOGED DENGKONG
Tarian tradisional asli Melayu ini sangat dikenal di Lingga. Selain karena corak tarinya yang khas dan energik, itu karena gerakannya yang juga mudah diikuti. Siapa saja yang melihat tari ini, dijamin bakal tak menemui kesulitan untuk berjoged dan lebur bersama para penarinya. Seperti halnya di daerah lain di Kepulauan Riau, joged dangkong di Lingga ini dihela oleh beberapa penyanyi plus penari yang jumlahnya bisa mencapai sepuluh orang lebih. Instrumen musik penggiringnya juga simpel terdiri atas tambur, gong, akordion serta biola
Sile agan aganwati di Komeng ,syukur-syukur dapat

atau

,kalau tak berkenan jangan di kasi
Sumur & supported by
Quote: