Kalau teh susu atau teh tarik mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Tapi kalau teh mentega? Yaks, kayaknya rasanya bakal aneh deh. Tapi tahukah Anda bahwa orang Tibet dapat meminum teh ini sebanyak 50 – 60 cangkir dalam sehari! Teh mentega ini adalah minuman khas tibet yang terbuat dari teh dicampur mentega dan garam. Hmmm, seperti apa ya rasanya? Gambar di bawah sepertinya para biksu Tibet sangat menikmati teh mentega ini.
Untuk membuat teh ini, hal pertama yang dilakukan adalah menjemur teh Cina selama beberapa hari agar rasanya lebih kuat. Lalu teh ini direbus selama setengah hari hingga bergejolak di dalam sebuah bambu yang sudah ditambahkan garam, soda, dan mentega. Beberapa orang Tibet menambahkan `tsu` dan tepung pada teh mereka. Mungkin sama hal nya seperti kita menambahkan susu dan gula pada teh kita. Tsu adalah campuran dari keju keras, mentega, dan gula. Bila Anda bertamu di Tibet, tuan rumah akan menghidangkan minuman ini dan cangkir Anda akan terus diisi ulang sesudah Anda meminumnya. Dalam kebudayaan Tibet, cangkir seorang tamu harus tetap penuh terisi.

Kalau minum coklat panas atau `hot chocolate` di cafe – cafe rasanya memang top banget. Tapi tahukah Anda bagaimana cara tradisional suku Maya Kuno, penemu coklat ini meminumnya? Mereka memanaskan coklat hingga benar – benar panas lalu mencampurnya dengan cabai dan jagung!
Coklat pertama kali ditemukan oleh suku Maya Kuno. Mereka meminumnya dengan cara menebarkan biji cokelat ke dalam poci yang kemudian dicampur dengan air, cabai, tepung jagung, dan berbagai macam rempah-rempah. Minuman ini kemudian dituangkan bolak-balik dari cangkir ke poci, sehingga atasnya berbusa. Suku Maya Kuno meminumnya secara teratur dan juga sebagai obat flu. Minuman ini rasanya pedas dan pahit, tidak seperti cokelat panas saat ini yang rasanya manis. kebayangkan rasanya gan