Rokok Lagi, Rokok Lagi, dan Masih Tentang Rokok! (Perokok ato Bukan Perokok Masuk!)

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Rokok Lagi, Rokok Lagi, dan Masih Tentang Rokok! (Perokok ato Bukan Perokok Masuk!)

lucasJr

21-02-2014 03:34

Rokok Lagi, Rokok Lagi, dan Masih Tentang Rokok! (Perokok ato Bukan Perokok Masuk!)

Quote:

Sebelum Membaca Bantu Rate Dulu Gan! emoticon-Rate 5 Star

Rokok Lagi, Rokok Lagi, dan Masih Tentang Rokok! (Perokok ato Bukan Perokok Masuk!)

Quote:

Spoiler for Pertama:

Baca Dulu Sampe Kelar! Baru Boleh Coment!

Spoiler for Kata2 Awal:

Setelah ane search begitu banyak sekali thread2 tentang "Rokok". Banyak thread2 yang saling beradu pendapat antara para "Perokok" dengan para aktivis "Anti-Rokok". Dari kasus2 ini dan melihat realita yang ada sekarang, ga bisa di pungkiri bahwa industri rokok merupakan salah satu industri yang byak berpengaruh pada masyarakat kita bukan hanya dari segi kesehatan saja melainkan juga sosial, budaya, dan ekonomi.

Spoiler for Kedua:

Ane ga bakal bahas tentang bahaya merokok karena udah byak thread kyak gitu ("anti-rokok), silahkan liat dibawah ini

Spoiler for Thread2:

dibalik berubahnya slogan rokok (PEROKOK WAJIB BACA)
Bebaskan Indonesia dari ROKOK !!!

[MEDIS] 1 dari RIBUAN alasan untuk MENJAUHI ROKOK *Soft.DP
SMOKING KID, sentilan bagi Perokok Aktif

Spoiler for Ketiga:

Ane jg ga bakal bahas tentang hak dan keuntungan merokok dari sudut pandang "perokok", silahkan liat dibawah ini

Spoiler for Thread2:

Ngerokok itu hak masing2

HOY KAKUSER AKTIVIST ANTI ROKOK , MASUK SINI LUH !!!

Spoiler for Keempat:

Spoiler for 1:

Hal pertama yang ane bahas adalah rasa ingin tahu ane kenapa begitu banyak masyarakat kita yang menjadi perokok. Ane sendiri bukan seorang perokok, tetapi karena rasa ingin tahu ane akan isu2 yang ada (rokok ini enak, buat ente rileks, penghilang stres, dan lain2 nya), ane mencoba sendiri merokok. Ane mencoba 3 jenis rokok yaitu djarum super, mild, dan gudang garam, total semua yang ane coba kalo ga salah 7 batang. Ane melakukanny dalam kurun waktu 2 minggu (jadi ga sekaligus ane coba semua). Hasil dari ane nyobain, tiap rokok ternyata memiliki suatu rasa yg khas dan jujur saat merokok ane tidak merasakan apa2 (rileks atau penghilang stres, mungkin krn ane belum pecandu jd ga berpengaruh). Ane cuma merasakan asap yang memenuhi saluran pernapasan ane dengan suatu "rasa" yang berbeda. Dari percobaan ini ane sendiri berani mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya "Perokok pada awalny tidak akan menemukan suatu sensasi yang berbeda ato keuntungan tersendiri dari rokok sebelum orang tersebut benar2 kecanduan"(Silahkan kalo mau bantah persepsi ane, ini hasil percobaan ane sendiri).

Spoiler for 2:

Hal kedua yang ane bahas tentang Hak Perokok. Ane setuju bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk merokok selama ente ga ngerugikan orang lain (ngerokok sembarang tempat). Itu pilihan ente dan ane ga pny hak ngelarang2, cuma tetap harus ingat bahwa kebebasan itu tetap dalam aturan.

Spoiler for 3:

Hal ketiga yang ane bahas yaitu tentang "Korban Rokok" terutama kalangan pelajar. Seperti point 2 yang ane bahas bahwa ane ga ngelarang orang milih untuk merokok tapi yakinkan bahwa ente sudah dalam kategori umur dewasa! Artinya ente telah dianggap cukup memiliki pengetahuan tentang "rokok" itu sendiri dan karakter psikologi ente juga udah lebih matang untuk memutuskan ente mau merokok atau tidak. Yang jadi masalah adalah sekarang, banyak anak pelajar yang menjadi korban, memutuskan merokok karena "pergaulan, kondisi sosial, dan pendidikan". Coba ente pikirkan apa yang pertama kali menlandasi pemikiran anak-anak muda ini untuk mencoba merokok? Ane yakin karena faktor teman dan realita sosial yang ada! Anak2 muda ini belum memiliki karakter dan wawasan yang cukup, dan naluri awal yang mereka ikuti adalah "tren mode dan menirunya" mereka melihat di film2, acra2 olahraga, acra musik, dan bahkan anggota keluarga sendiri menjadi perokok suatu hal yang lumrah. Bagi sebagian anak muda merokok merupakan suatu ekspresi diri mereka agar mereka lebih dihormati oleh masyarakat sebagai simbol "kedewasaan dan keberanian". Ane kasian pada anak-anak ini, mereka mungkin hanya karena tidak tinggal di lingkungan yang baik ato tidak mendapat pendidikan yang baik menjadi korban. Pada akhirnya anak-anak ini menjadi pecandu dan menjadi sulit berhenti, mulai merasakan manfaat dari kegiatan merokok tsb.

Spoiler for 4 Khusus Perokok:

Coba ente tanya dalam diri ente sendiri, kapan ente pertama kali merokok? Siapa yang pertama kali ngasih rokok ke ente? Apa alasan pertama kali ente merokok? Apa benar2 ente dulu merasakan manfaat kegiatan merokok tsb?

Spoiler for 5:

Solusi yang ane pikirkan:
Ane ga menyalahkan masyarakat kita, kita hanya korban karena kebijakan pemerintah! Pemerintah harusnya membuat suatu aturan yang membatasi peredaran rokok yang ada. Bisa kita liat dengan mudah nya anak-anak pelajar mendapatkan rokok, harusnya ada batasan usia untuk membeli rokok. Jaman ane SD, perokok SMA itu masih hal yang tidak wajar, tapi liat sekarang anak SMP dengan santai merokok di jalan juga ga ada yang peduli, bahkan anak jalanan yang masih SD ngerokok jg siapa yang peduli? Anak pelajar seharusny dibekali pengetahuan tentang rokok, jadi dapat memutuskan dengan dewasa apakah mau merokok atau tidak. Sama kayak ny peredaran minuman beralkohol minimal usia pembeli nya 20+. Semoga bisa direalisasikan.

Quote:

Thanks udah berkunjung, semoga Thread ini berguna bagi para pembacanya!

Jika berkenan gan!