Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RhiyosindycateAvatar border
TS
Rhiyosindycate
Kisah Pembunuhan dan Kebohongan pertama di Dunia (Cain dan Abel/Qabil dan Habil)


“Turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”


Adam dan Hawa turun ke bumi

Turunlah mereka berdua ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan.

Keturunan Pertama
Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda.


Pernikahan
Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.


Pada surat Al Maaidah ayat 27 disebutkan:
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa”.


Lalu Qabil membunuh Habil (pembunuhan pertama di dunia ini). Keegoisan yang melekat Qabil, kecemburuan, persaingan, dan agresi menjadi alasan utamanya.


Pemakaman Abel (Habil)
Menurut Al-Qur’an, Cain (Qabil) memakamkan Abel (Habil), setelah melihat satu gagak yang menggali-gali tanah atas perintah Allah. Al-Quran menyatakan bahwa setelah melihat gagak itu, Qabil menyesali tindakannya [al-Ma'idah :27-31], dan bahwa ketimbang dikutuk oleh Allah, karena Dia tidak melakukannya sebelumnya, Allah memilih untuk menciptakan sebuah hukum yang melarang pembunuhan :
"Bila seseorang membunuh seseorang – kecuali kalau hal itu dilakukan karena pembunuhan atau karena menyebarkan kekacauan di seluruh negeri – seolah-olah membunuh seluruh bangsa itu; dan bila seorang menyelamatkan sebuah nyawa, seolah-olah ia telah menyelamatkan seluruh umat manusia."


Pengembaraan
Setelah pembunuhan Habil, Qabil diperintahkan untuk mengembara di muka bumi sebagai hukuman, muncul sebuah tradisi bahwa hukuman ini untuk selamanya, dengan cara yang sama dengan legenda (yang akan muncul jauh setelahnya) dari Flying Dutchman atau Wandering Jew. Menurut beberapa sumber-sumber Islam, seperti al-Thabari, Ibnu Katsir dan al-Tha’labi, ia pindah ke Yaman. Sebuah legenda abad pertengahan pernah mengatakan bahwa pada akhirnya, Qabil tiba di Bulan, di mana ia menetap selama-lamanya dengan setumpukan ranting. Ini berasal dari fantasi popular yang menafsirkan ‘the shadows on the Moon face’. Contoh keyakinan ini dapat ditemukan di Dante Alighieri’s Inferno (XX, 126 [52]) di mana ungkapan “Cain and the twigs” digunakan sebagai sinonim dari “Moon”.
Diubah oleh Rhiyosindycate 22-02-2014 12:58
0
8.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan