DEPOK - Penyakit masyarakat dengan resiko sosial menyebabkan berbagai permasalahan kompleks. Salah satunya mempercepat penyebaran virus HIV/AIDS.

Terbukti dari apa yang dialami AR (8), bocah kelas 2 SD di Tapos, Depok yang tertular virus HIV/AIDS oleh ibunya yang kerap berganti-ganti pasangan. Pada 2011 lalu, ibu bocah malang tersebut meninggal dunia karena virus tersebut.

Ketua DPRD Depok Rintisyanto meminta agar penyakit sosial salah satunya Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah bentuk nyata dan tak perlu ditutupi. Begitu pula dengan Pekerja Seks Komersial (PSK).

"Kita harus selamatkan masyarakat seperti ini, lurah misalnya punya program nanti dinas terkait punya program menangani PSK. Secara terus menerus dan kontinyu, dilatih berupa keterampilan," jelasnya kepada wartawan di Depok, Rabu (25/12/2013).

Rintis mencontohkan program pemberdayaan masyarakat dan UMKM yang bisa diberdayakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial ataupun Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar. Pemerintah Kota diminta menciptakan program-program khusus untuk orang-orang kecenderungan beresiko aktifitas sosial.

"Ada 100 orang misalnya, ditangani, agar mandiri dan lepas dari pekerjaan yang sebelumnya. Surabaya sudah melakukan itu, seperti Dolly, dan pengawasannya. Depok memang tak ada tempat seperti Dolly, tapi imbas karena dekat dari Jakarta, kalau tak ditangani akan meluas, imbasnya seperti HIV dan lainnya," jelasnya.

Rintis meyakini bahwa dinas terkait pasti sudah memiliki data berapa jumlah PSK di Depok. "Tahun 2014 bisa dimulai, walaupun anggaran sudah diketuk palu oleh saya, tetapi masih bisa diajukan sebelum DPA dibuat, ini momentum membuat program yang terintegrasi bagi orang yang bekerja resiko sosial seperti PSK dan anak jalanan," tegasnya

LINK : http://jakarta.okezone.com/read/2013...berdayakan-psk
=======================================================

No comment deh...