- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Basuki: Inspektorat Temukan Indikasi Kecurangan Bus Gandeng dan BKTB


TS
Erosboy
Basuki: Inspektorat Temukan Indikasi Kecurangan Bus Gandeng dan BKTB

Ilustrasi bus Transjakarta yang sedang diperbaiki (kiri) dan bus Transjakarta yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (kanan). (sumber: Istimewa)
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dari hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat Provinsi (Inprov) DKI, telah ditemukan adanya indikasi kecurangan dalam pengadaan bus gandeng Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang rusak dan berkarat.
Untuk membuktikan hal itu, pihaknya akan memanggil tenaga ahli untuk melakukan uji kelayakan terhadap bus-bus yang ditemukan komponennya rusak dan berkarat.
“Inspektorat sudah dapat. Makanya kita tinggal pembuktian saja dari tenaga ahli. Karena di dalam dokumen tender hanya menyebutkan mesin atau chasis. Dan didalamnya ada kalimat yang menyebutkan satu kalimat yaitu bertaraf internasional,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (17/2).
Diungkapkannya, dalam kontrak pengadaan bus tersebut, vendor mengatakan body bus berkualitas internasional yang linsensi dari Australia. Namun dari kondisi yang terlihat sekarang, pria yang akrab disapa Ahok ini curiga mobil yang dibeli tidak memiliki linsensi, termasuk bodi dan mesinnya.
“Nah ini musti ada pembuktian dari ahlinya. Kalimat yang menyatakan bertaraf internasional dapat diminta pertanggung jawaban,” ujarnya.
Untuk mengungkapkan kasus bus karat dan rusak ini, Ahok telah menyiapkan cara alternatif untuk menjerat pelakunya. Yaitu dengan cara membayar pembelian bus-bus tersebut. Sehingga ketika mereka beroperasi, lalu ditemukan ada yang rusak, Pemprov DKI bisa melaporkannya ke Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Begitu bayar, terus bus rusak, kita melapor ke BPKP agar diperiska kerusakan mesin dan segala macamnya. Ya kita kasih ke pihak berwajib saja. Mereka akan dites kan sama polisi. Ada titik-titik yang nggak turung. Ada barang yang nggak turun. Kalau sekarang dia nggak bisa turun karena kita belum bayar yang 80% lagi,” tuturnya.
Jika telah dilunasi, Ahok juga akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) untuk memeriksa tender pengadaan ini, jika ternyata bus tetap rusak.
"Kita bisa ke KPK, Kejati, dan polisi. Karena kerugian beli barang jelek. Kalau sekarang belum. Polisi juga bilang, pak harusnya jangan buka dulu. Biar mereka bayar dulu, baru temuan. Kalau dia udah bayar selesai nih, pasti kena,” tukasnya.
Seperti diketahui, bus yang didatangkan pada awal tahun 2014 ini sudah ada sekitar 656 bus. Dimana terdiri dari 346 BKTB dan 346 bus Transjakarta. Belum ada sebulan diguanakan ternyata 10 BKTB dan 5 bus Transjakarta mengalami berkarat.
Sumber
SEMOGA PARA KORUPTOR SEGERA HABIS DARI INDONESIA!!!

0
6.5K
97


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan