9 Jenis Burung Dilindungi Undang-Undang yang Sering Diperdagangkan
TS
ictinaetus
9 Jenis Burung Dilindungi Undang-Undang yang Sering Diperdagangkan
Selamat malam agan dan aganwati, di thread pertama ini ane pengen share sedikit tentang burung-burung harta kekayaan negara kita yang dilindungi Undang-Undang. Beberapa peraturan yang dibuat untuk melindungi kekayaan biodiversitas negara kita adalah. PP No. 7/1999 dan UU No. 5/1990 tentang konservasi sumber daya alam. Biarpun dilindungi, masih banyak di antara mereka yang diburu dan diperdagangkan secara ilegal, lebih sering sembunyi-sembunyi dan lewat pasar gelap
Ini dia sembilan dari banyak jenis dilindungi yang sering diperdagangkan, monggo disimak
Spoiler for 1. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi):
Agan-agan semua pasti sudah kenal sama burung ini. Jenis burung endemik Pulau Bali sekarang habitatnya terbatas di Taman Nasional Bali Barat. Burung famili Sturnidae (Jalak) ini populasinya terus berkurang karena perburuan dan perdagangan ilegal. Karena selain tampilannya bagus, Jalak Bali juga punya suara yang bagus. Sampai hari ini, burung putih ini masuk daftar merah IUCN dengan status “Critically Endangered”
Spoiler for Elang Jawa (Nisaetus bartelsi):
Ini burung nasional negara kita gan . Dijadikan burung nasional karena mirip dengan simbol garuda pancasila. Sesuai namanya, burung pemangsa ini merupakan burung endemik pulau jawa, terbatas di dataran tinggi dan pegunungan. Jenis ini mudah dikenali dari jambul yang ada di kepalanya. Burung yang statusnya “Endangered” ini sekarang populasinya terancam akibat perdagangan ilegal, selain itu habitatnya berkurang karena pembalakan liar. Burung ini masih belum berhasil ditangkarkan.
Spoiler for 3. Paok Pancawarna (Pitta guajana):
Di daftar merah IUCN, burung ini statusnya “Least Concern”, belum menghadapi resiko kepunahan. Ngga banyak orang tau kalo ini jenis burung yang dilindungi UU. Paok Pancawarna merupakan burung berukuran sedang (22 cm). Burung ini menyukai hutan primer dan hutan sekunder tertutup sampai ketinggian 1500 mdpl. Berlompatan cepat di sepanjang lantai hutan atau batang pohon mati. Kadang-kadang ditemukan pada semak rendah, bersarang di pohon salak,kopi, atau rotan. Sering diperdagangkan karena tampilannya bagus.
Spoiler for 4. Kakatua-kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea):
Burung yang sering diperdagangkan karena tampilannya yang bagus dan tingkahnya yang lucu. Karena perburuan, jenis ini sekarang statusnya “Critically Endangered”. Jenis ini sebarannya terbatas di Kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi. Jenis ini masih belum berhasil ditangkarkan.
Spoiler for 5. Serindit Jawa (Loriculus pusillus):
Burung endemik pulau Jawa dan Bali. Burung paruh bengkok ini ukurannya kecil (13 cm) dan tingkahnya lucu, bergelantungan di ranting untuk mengambil buah-buahan. Karena tingkah lucunya ini, burung Serindit Jawa juga sering jadi sasaran perburuan ilegal. Burung ini menghuni hutan primer, sekunder, kebun teh, kebun campur. Tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl. Jenis ini masuk daftar merah IUCN dengan status “Near Threatened”, mendekati terancam punah.
Spoiler for 6. Cenderawasih Raja (Cicinnurus regius):
Ukurannya lebih kecil dari Cenderawasih lainnya (16 cm), tapi tetep aja dapat gelar raja Mudah dikenali dari warna merah terangnya dan ekornya yang bentuknya mirip raket pada individu jantan. Burung ini merupakan penetap di Dataran rendah dan perbukitan Pulau Papua. Juga di Kepulauan Aru, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Yapen. Di daftar IUCN masuk kategori “Least Concern”, tapi kalau terus diburu bisa jadi dinaikkan statusnya menjadi mendekati terancam punah.
Spoiler for 7. Elang Hitam (Ictinaetus malayensis):
Elang yang berukuran besar sampai 70 dari paruh ke ekor. Mendiami kawasan hutan, biasanya berputar-putar rendah di atas tajuk pohon. Meluncur dengan indah dan mudah di sisi-sisi bukit berhutan, sering berpasangan. Suka merampok burung lain. Terbang tanpa lelah mengitari hutan dan padang rumput untuk mencari mangsa. Ahli dalam melakukan penyergapan mendadak. Sebarannya luas di daerah-daerah pegunungan dari Indonesia sampai Cina Tenggara. Di daftar IUCN masuk kategori “Least Concern”. Jenis ini merupakan salah satu jenis favorit untuk dipelihara gan, padahal masih belum bisa dikembangbiakkan lewat penangkaran. Jadi mau ngga mau harus ambil pasokan di alam.
Spoiler for 8. Elang Bondol (Haliastur indus):
Burung Maskot DKI Jakarta, tapi di Jakarta sendiri sudah sangat jarang, termasuk juga di pulau Jawa, udah jarang banget. Ukurannya sebesar ayam jantan. Habitat elang bondol adalah di daerah perairan, karena jenis ini adalah elang laut yang makanan utamanya berupa ikan. Selain ikan, burung yang statusnya “Least Concern” ini juga bisa memangsa satwa lain seperti Mamalia kecil atau Reptil kecil, sehingga juga berguna untuk memberantas hama.
Spoiler for 9. Merak Hijau (Pavo Muticus):
Burung cantik ini dulunya tersebar di Asia tenggara,namun karena perburuan dan kerusakan habitat, sekarang hanya bisa dijumpai di Pulau Jawa. Di Jawa, burung ini bisa ditemui di Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Alas Purwo. Burung yang mirip dengan jenis ini adalah Merak Biasa (Pavo cristatus) yang lehernya berwarna biru. Karena kecantikannya, merak hijau terus diburu sehingga statusnya kini “Endangered” di daftar merah IUCN.
( maaf kalo spoiler berantakan, masih newbie )
Sekian informasi yang bisa TS sampaikan. TS berharap semoga thread bisa jadi tambahan informasi untuk agan-agan dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati kita dari kepunahan. Selain itu TS juga berharap, semoga ada dermawan yang mau bantu rate, komen bermutu atau syukur-syukur kasih cendol
sumber :
bio.undip.ac.id/sbw
gembiraloka.zoo.com
Kutilang.or.id
Saaroni, Y., Sozer, R., Nurwantha, P. F. 2000. Panduan Identifikasi Burung Dilindungi yang Sering Diperdagangkan. YPAL. Bandung