JAKARTA- Ketua Pengembangan Organisasi dan Kaderisasi (POK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Hafisz Tohir mengklaim Muhammad Hatta Rajasa sebagai salah satu Calon Presiden (Capres) 2014 terbaik yang berasal dari luar Pulau Jawa. Politisi kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953 tersebut dianggap sebagai kandidat terbaik yang akan mampu menyaingi nama-nama tenar capres asal Jawa, yang selama ini selalu dominan.

“Untuk saat ini capres asal luar Jawa kami menganggap pak Hatta sebagai yang terbaik. Bukan karena dia Ketua DPP PAN, namun atas pertimbangan rekam jejaknya,”ujar Hafisz di Jakarta, kemarin.

Hafisz menjelaskan selama ini Hatta telah menunjukkan kapasitasnya, khususnya saat mengemban jabatan-jabatan penting di level menteri. Di birokrasi, Hatta selalu terpilih menjadi yang terbaik. Pada era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, Hatta yang menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi RI selama tiga tahun (2001-2004) mampu menjalankan perannya dengan baik.

Begitupun ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden sejal 2004. Hatta tercatat empat kali menempati posisi penting, yaitu Menteri Perhubungan RI (2004-2007), Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Plt Menteri Keuangan (19 April - 12 Mei 2013), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2009 – sekarang).

“Beliau sebagai pengemban jabatan penting dan selalu terpilih menjadi yang terbaik. Secara kapasitas dan pengalaman tidak perlu diragukan lagi,” ungkapnya. Hafisz menambahkan, seperti yang sering terlihat di televisi, meskipun muncul berulang-ulang, elektabilitas tokoh dari luar Jawa tidak naik-naik.

Jika saja Hatta tidak maju sebagai capres, melainkan hanya sebagai Cawapres, Hafisz meyakini bahwa Ketua DPP PAN ini akan selangkah lebih maju dibandingkan nama lainnya yang masuk dalam bursa capres.

“Untuk wakil, nama Hatta berada di urutan terdepan. Ini faktanya berdasarkan hasil survei,” tandasnya. Selain itu, berdasarkan hasil survei, nama Hatta cukup menjual di daerah Jawa, khususnya Jawa Barat (Jabar). “Hanya daerah Jateng dan Jatim akan kita tingkatkan lagi. Kuncinya setelah Pileg kita akan lihat bagaimana hasilnya nanti,” tuturnya.(TM)