Di Jakarta ada sebuah daerah yang disebut dengan Kampung Pengemis. Daerah ini tepatnya terletak di daerah Kebon Singkong, Klender, Jakarta Timur. Ada sekitar 3 RW yang berada di kawasan Kebon Singkong ini. Disebut Kebon Singkong karena dulunya merupakan hamparan Kebun Singkong, namun sekarang sudah tidak ada lagi kebun singkong, yang ada hanya pemukiman padat penduduk dan rumah-rumah petak khas kontrakan. Kawasan Kebon Singkong banyak dihuni para pengemis, sehingga lebih dikenal dengan Kampung Pengemis. Kebanyakan mereka adalah pendatang yang berasal dari daerah Indramayu.

Menurut salah seorang warga pemilik kontrakan, Hanson, biasanya ratusan pengemis datang pada bulan Ramadhan. Kebanyakan pengemis beraksi di daerah Jatinegara dan Menteng. Mereka mengontrak rumah petak di Kampung Pengemis. Masih menurut Hanson, salah seorang pengemis yang mengontrak di di kontrakannya pernah bilangbahwa kalau lagi apes, penghasilan mereka hanya 200 ribu rupiah per hari. Tapi umumnya mereka bisa dapat uang dari hasil mengemisnya sekitar 500 ribu hingga 600 ribu per hari”. Hanson juga mengaku pernah melihat rumah-rumah para pengemis ini saat hadir pada kondangan warga setempat yang mengadakan acara khitanan anaknya di sekitar daerah Haur Geulis, Indramayu. Saat datang ikut keacara hajatan, di sana ia ditunjuki rumah para pengemis yang biasa ngontrak di wilayah Kebon Singkong. Yang membuat Hanson terkejut, ternyata rumah mereka cukup megah dan rapi, perabotannya juga sangat mewah, bahkan ada yang punya kolam renang dan kamar mandi memakai bathtub segala. Mau beralih profesi setelah membaca ini??

Beberapa waktu yang lalu SCTV pernah memberitakan bahwa di sebuah dusun yang bernama Ulutaue, desa Mario Kecamatan Mare, Bone (Sulawesi Selatan) terdapat penduduk sekampung yang mengalami kelainan pada jari kaki dan jari tangan. Penduduk disana baik anak-anak dewasa, tua ataupun muda memilki jari yang terbelah dan mirip dengan capit kepiting. Warga kampung yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan ini menganggap hal ini sebagai kutukan yang bepangkal pada garis keturunan yang sama. Warga sekitar menyebut kampung ini sebagai kampung manusia kepiting.

Namanya Desa Kwatisore. Dinamakan demikian karena penduduk kampong atau Desa ini selalu merasa khawatir jika waktu sore tiba, penyebabnya adalah setiap sore di kampung ini selalu saja turun hujan meskipun saat itu sedang musim kemarau. Benar-benar kampong yang aneh.

Kampung unik ini terletak di daerah Taman Nasional Teluk Cendrawasih, wilayang Nabire, Papua. Kampung ini bebas asap kendaraan bermotor, karena tidak ada satupun kendaraan bermotor di Kampung ini sehingga udaranya begitu bersih dan bebas polusi, kampung unik ini juga terlihat begitu bersih dan rumah penduduk tersusun dengan rapi dengan banyaknya bunga anggrek khas Papua yang ditanam di pekarangan rumah, penduduk mengambil sendiri anggrek ini di hutan.

Mayoritas warga kampung ini berprofesi sebagai nelayan tradisional. Uniknya lagi banyak warga Kampung ini yang menjadikan rusa dan buaya sebagai hewan peliharaan. Pada malam hari, desa ini gelap gulita listrik yang masih terbatas. Di kampung ini terdapat suatu bangunan yang biasa dikunjungi semua warga di saat malam hari untuk berkumpul dannonton TV. di tempat ini mereka membangun keakraban dan kebersamaan dengan sesame warga.

Jika prostitusi terdapat di sebuah wilayah atau tempat lokalisasi mungkin sering kita dengar. Tapi kalau prostitusi rumahan mungkin kita jarang dengar? Mengutip berita dari indosiar.com, bahwa ada tiga daerah di 3 kecamatan di Subang yang ditenggarai sebagai lokasi prostitusi tersembunyi yang dilakukan di rumah-rumah warga Kecamatan Ciasem, Pagaden dan Cipunegara. Praktek prostitusi ini hanya dilakukan sebagian warga saja, jadi para pendatang tidak mudah mengetahui lokasi yang digunakan untuk berbuat mesum ini. Secara sekilas, perkampungan ini terlihat seperti perkampungan biasa, tidak memilki ciri khusus sebagai tempat prostitusi atau kampung pramuria. Walaupun aparat Pemda setempat mengancam akan menindak tegas warganya jika ketahuan melakukan hal ini, namun tetap saja sulit diberantas karena hal ini sudah berlangsung lama.

Pemilik rumah di kampung PSK ini menyediakan pramuria untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka tega menjual anak sendiri sebagai PSK. Masih menurut hasil investigasi yang ditulis di indosiar.com dengan judul prostitusi rumahan, disebutkan bahwa di wilayah ini, perbuatan orang tua seperti itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri dan persaingan dengan para tetangga. Apalagi jika tamu yang datang berasal dari kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Wanita penghibur yang disediakan bukan hanya anak sendiri, tapi juga tetangga atau kerabatnya.

Di daerah Tasikmalaya Jawa Barat, terdapat suatu daerah yang disebut Kampung Naga. Tepatnya di daerah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Keunikan kampung ini dibandingkan kampung lainnya adalah masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat Sunda warisan nenek moyangnya. Seperti halnya suku Badui di Banten, mereka menolak intervensi dari luar yang dapat merusak pelestarian budaya setempat. Bentuk rumah di kampung Naga harus panggung yang terbuat dari kayu dan bambu, atapnya dari ijuk, daun nipah atau alang-alang, lantai rumah juga mesti terbuat dari kayu atau bambu.

Uniknya lagi, semua rumah harus menghadap ke arah utara atau selatan dan memanjang ke arah barat ataupun timur, dinding rumah terbuat dari anyaman bambu (bilik) dengan menggunakan motif anyaman sasag, selain itu, rumah juga tidak boleh diwarnai dengan cat, kecuali memakai kapur dan tidak boleh menggunakan tembok. Di Kampung Naga juga diberlakukan adat yang melarang rumah dilengkapi dengan perabotan seperti kursi, meja atau tempat tidur.

Ini bukan film anak Teletubies yang penuh controversial itu. Tapi memang benar-benar nyata dan termasuk hal yang aneh dan unik didunia yang ada di Indonesia. Tempat ini terletak di Yogyakarta, tepatnya di daerah Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, wilayah Sleman. Pemukiman di daerah ini termasuk daerah dengan rumah unik di Indonesia, layaknya rumah dalam film kartun Teletubies yang berbentuk setengah bulat seperti telur raksasa.

Cikal bakal dibangunnya pemukiman ini berawal saat gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006 silam, banyak warga yang tinggal di daerah perbukitan yang direlokasi ke kawasan ini. Pemerintah Indonesia yang waktu itu bekerja sama dengan World Association of Non-governmental Organizations (WANGO) dan the Domes for the World Foundation (DFTW) membuat sebuah kampung baru dengan konsep rumah domes untuk para korban gempa yang direlokasi. Hingga saat ini perumahan domes di Indonesia hanya ada di daerah Dusun Ngelepen ini, rumah yang juga mirip dengan yang pernah kita lihat dalam film The Lord Of The Rings ini lebih dikenal sebagai rumah Teletubies oleh warga dibandingkan dengan nama rumah domes.

Di Ponorogo Jawa Timur ada sebuah kampung yang yang penduduknya banyak yang mengalami keterbelakangan mental. Tepatnya di Desa Patihan Pandak, dan Sidoharjo, Kabupaten Ponorogo. Kurang lebih ada sekitar 450 warga yang mengalami keterbelakangan mental. Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun 1970 lalu, menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi akibat kemiskinan teutama kekurangan iodium.

Untuk memutus generasi keterbelakangan mental ini, Pemkab Ponorogo dan Dinas Kesehatan setempat terus melakukan sosialisasi akan pentingnya perbaikan gizi yang disertai dengan pemberian bantuan garam beriodium pada semua warga juga pemberian santunan.

Tanah dijadikan kerajinan tangan ataupun dibuat menjadi genting juga bata merah mungkin tidak aneh lagi dalam benak kita. Tapi kalu tanah dijadikan makanan mungkin sebagian pembaca masih ada yang bertanya-tanya. Hal ini merupakan sesuatu yang lazim di sebuah desa yang terdapat di Tuban, Jawa Timur. Masyarakat disana banyak membuat makanan dari tanah yang disebut dengan Ampo Snack Cream, mereka percaya bahwa makanan ringan ini berkhasiat dan bisa dijadikan obat.

Memang tidak ada campuran khusus ataupun resep ajaib dalam membuat makanan dari tanah ini. Mereka hanya mencari tanah yang bersih dan bebas kerikil di sawah kemudian dimasukkan pada cetakan tertentu dan di bakar selama kurang lebih satu jam. Makanan ringan dari tanah seperti ini banyak ditemukan di pasar di daerah ini. Kampung Pemakan tanah ini merupakan salah satu hal yang unik dan yang aneh di dunia, dan hanya terdapat di Indonesia.

Tidur tanpa kasur? Mungkin kalau sesekali tidak apa-apa. Tapi jika orang sekampung tidak berani tidur memakai kasur ini baru aneh. Mungkin diantara hal yang aneh-aneh di dunia atau diantara rumah unik Indonesia, ini adalah salah satunya. Kampung tanpa kasur ini berada di Dusun Kasuran, Desa Margodadi, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta. Tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta, luas dusun kasuran ini sekitar 17 hektare dengan penduduk mencapai 618 jiwa. Warga kampung ini tidak pernah menggunakan kasur sebagai alas tidur, adat tradisi ini sudah turun temurun sejak zaman dulu

Warga di susun ini hanya tidur di atas dipan yang terbuat dari kayu ataupun hanya beralaskan tikar. Entah sugesti atau memang benar-benar nyata, yang jelas warga selalu ketakutan jika tidur memakai kasur. Menurut pengakuan warga disana, jika ada yang melanggar adat istiadat yang sudah turun menurun sejak zaman nenek moyang tersebut sudah banyak kasus yang terjadi akibat tidur di atas kasur, bukan hanya 1 atau 2 kasus, tapi ratusan kasus yang terjadi hanya karena ada warga yang tidur di atas kasur, terutama warga pendatang yang kurang percaya dengan hal tersebut. Menurut warga disana, ada orang yang mati muda, gila, buta dan lain-lain karena mereka memakai kasur saat tidur.

Bahkan kepala dusun disana mencontohkan bahwa pernah ada seorang bidan pendatang yang memakai kasur untuk praktik. Bidan tersebut memilki 2 orang putra yang selalu saja bertengkar dari kecil hingga dewasa sampai-sampai mereka hendak saling bunuh dengan senjata tajam dan sang kepala dusun saat itu ikut melerai keduanya. Setelah di beri tahu untuk membuang kasurnya, sejak saat itu pula kedua anak bidan tersebut menjadi akur. Banyak juga cerita lainnya seperti kejadian aneh yang dialami para mahasiswa KKN yang tidak mengindahkan larangan ini, mereka tidak bisa berhenti teriak-teriak tanpa sebab dan baru sembuh setelah diobati sesepuh kampung.

Menurut cerita masyarakat disana, larangan memakai kasur ini adalah wasiat Sunan Kalijaga saat beliau dulu singgah di kampung ini agar penduduk tidak banyak tidur malas-malasan.

Mendengar kolam terapung mungkin tidak aneh terutama di daerah perairan. Tapi jika sekampung hidup dalam rumah terapung seperti di Desa Ayapo, danau Sentani, Jayapura mungkin cukup unik juga. Rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu berbentuk panggung ini semuanya menghadap ke danau.

Rumah-rumah di Desa atau kampung terapung ini memanjang sepanjang 2 kilometer. Jumlah penduduknya sekitar 700 orang. Selain itu, semua bangunan terapung di danau Sentani ini menghadap ke arah matahari terbenam.

Disebut Kampung air kotor karena dikampung ini tidak ada air bersih. Ini terjadi di Indonesia, tepatnya di kampung Pedukuhan Wangon, Desa Kubangsari yang termasuk wilayah Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sudah 40 tahun lebih warga Desa yang berpenduduk lebih dari 2000 orang ini hidup tanpa merasakan air bersih

Di kampung ini, air bersih merupakan barang mewah yang susah didapatkan. Mitos atau cerita yang berkembang karena dahulu kala ada seorang nenek yang meminta minum kepada orang-orang di kampung tersebut namun tidak ada seorangpun yang memberi sehingga mendapat kutukan.

Tidak ada yang menyangka diantara hal aneh dan unik didunia ternyata banyak juga terdapat di Indonesia. Yang lebih mencengangkan lagi ternyata ada kampung gigolo di Indonesia, setidaknya itulah hasil penelusuran tim SIGI SCTV sebagaimana di tulis pada website liputan 6

Sebuah desa di kawasan Boyolali, Jawa Tengah ada profesi yang unik siang hari para pemuda disini berkerja sebagai pembuat keranjang ayam. Tapi ketika matahari mulai terbenam, banyak pemuda yang berubah menjadi ‘kucing’ alias gigolo, pria penjaja seks untuk para wanita atau pria homoseksual yang membutuhkan servise mereka.

Menurut penelusuran tim SIGI SCTV, ada dua desa yang banyak pemudanya berprofesi sebagai gigolo, yaitu Desa Bakalan dan Desa Cabean. Para gigolo ini bekerja dengan bantuan makelar ataupun dengan inisiatif sendiri.

Jika Anda perokok, jangan coba-coba untuk merokok di Kampung yang satu ini karena Anda bisa mendapatkan sanksi dari Aparat Desa. Ya, inilah salah satu kampung yang unik di Indonesia, Desa yang melarang warganya untuk merokok. Tepatnya adalah di Desa Sitiung, Kabupaten Dharmasraya yang terletak di provinsi Sumatera Barat.

Tidak hanya memberikan sanksi pada warganya yang ketahuan merokok. Desa ini juga akan memberikan penghargaan pada siapa saja warganya yang tadinya perokok dan bisa berhenti dari kebiasaan merokoknya. Kampung yang patut dijadikan contoh dan mesti belajar banyak dari mereka.

Masih banyak suku pedalaman di Indonesia yang masih belum banyak tersentuh oleh modernitas. Misalnya saja adalah suku Kombai dan Korowai yang berada di pedalaman Papua. Kedua suku yang terampil berburu ini masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang, selain itu peralatan yang digunakan juga masih sederhana.

Jika ada orang yang yang terbukti sebagai dukun di kedua desa ini, maka suku Kombai dan Korowai akan menghukumnya dengan cara dibunuh. Kemudian dagingnya dimakan oleh masyarakat untuk persembahan bagi jiwa yang dimakan terdakwa.