- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PENEMU RAMBU LALU LINTAS


TS
vimile
PENEMU RAMBU LALU LINTAS
Sebelumnya ane mengucapkan selamat beraktifitas agan agan semua ane mau share tentang penemu rambu lalu lintas ..

Garrett Augustus Morgan (1877-1963)
INI DIA PENAMPAKAN PENEMUNYA »

INI PENAMPAKAN SEJARAH NYA »»
KITA pasti sudah tahu lampu lalu lintas yang terdiri dari
tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Lampu tersebut
sangat berguna dalam mengatur lalu lintas di
perempatan atau persimpangan jalan.
Akan tetapi, mungkin banyak dari kita tidak mengetahui
siapa orang di balik penemuan lampu lalu lintas tersebut.
Ia adalah Garrett Augustus Morgan, seorang Amerika
berkulit hitam yang sangat peduli dengan keselamatan
orang lain dan gemar melakukan eksperimen untuk
membuat hidup lebih baik.
Hanya sampai SD
Morgan lahir tanggal 4 Maret 1877 di Kentucky, AS,
dari orang tua yang dulunya budak. Ia menghabiskan
masa kecil dengan bersekolah sekaligus bekerja
bersama saudara-saudaranya di pertanian milik
keluarga. Pada usia yang masih remaja ia pindah ke
Cincinnati, Ohio, untuk mencari pekerjaan. Di sana ia
bekerja sebagai tukang dari seorang tuan tanah yang
kaya.
Seperti kebanyakan keturunan Afrika-Amerika,
pendidikan formal yang dijalani Morgan hanya sampai
tingkat SD. Namun, berkat rasa ingin tahunya yang
sangat besar, ia kemudian menyewa jasa tutor untuk
melanjutkan pendidikannya semasa di Cincinnati.
Tahun 1895 Morgan pindah ke Cleveland, masih di Ohio.
Ia bekerja sebagai tukang reparasi mesin jahit untuk
pengusaha pakaian. Morgan sangat senang
bereksperimen dengan alat dan bahan untuk
menemukan cara yang lebih baik. Kesenangannya
tersebut membuat ia semakin terampil dalam
pekerjaannya. Keahliannya dalam memperbaiki
peralatan segera tersebar dan membuatnya mendapat
banyak tawaran kerja di pabrik-pabrik di wilayah
Cleveland.
Morgan memulai usaha sendiri dengan membuka
bengkel reparasi dan toko peralatan jahit pada tahun
1907. Dua tahun berikutnya ia mengembangkan
usahanya dengan membangun perusahaan yang
memiliki 32 pegawai. Perusahaan barunya bergerak di
bidang pembuatan pakaian yang semua bahannya
dibuat dengan alat-alat buatannya sendiri. Tahun 1920
ia juga sempat merambah di bidang usaha surat kabar
dengan dibuatnya Cleveland Call. Ia kemudian dikenal
luas sebagai pengusaha kaya yang terhormat. Morgan
yang keturunan budak itu akhirnya mampu membeli
rumah dan mobil sendiri. Ia merupakan orang Afro-
Amerika pertama yang memiliki mobil. Pengalamannya
mengendarai mobil inilah yang membuatnya menjadi
penemu rambu lalu lintas.
Penemuan rambu lalu lintas
Mobil buatan Amerika pertama dikenalkan ke khalayak
sekitar tahun 1900. Pada masa itu, sepeda dan kereta
yang diangkut kuda maupun kendaraan bermotor dan
pejalan kaki belum terbiasa berbagi jalan. Kecelakaan
sering terjadi antarkendaraan maupun antara
kendaraan dan pejalan kaki.
Setelah menjadi saksi mata terjadinya tabrakan antara
mobil dengan kereta kuda, Morgan merasa ada yang
harus diperbaiki dari sistem lalu lintas jalan. Ketika para
penemu yang lain melaporkan bahkan ada yang sudah
memasarkan rambu lalu lintas buatan mereka, Morgan
menjadi orang pertama yang mematenkan pengatur lalu
lintas dengan sistem tiga sinyal atau tiga posisi.
Sebelum penemuan rambu lalu lintas tiga sinyal milik
Morgan, sebenarnya telah ditemukan pengatur dengan
sistem dua sinyal. Tahun 1898 di London telah dipakai
pengatur dengan lampu gas berwarna merah dan
hijau, namun penggunaannya dihentikan setelah terjadi
ledakan lampu tersebut ketika dioperasikan.
Pengatur dengan sistem dua rambu “Stop” dan “Go”
tanpa ada interval yang jelas terbukti masih
menimbulkan banyak tabrakan di persimpangan yang
ramai kendaraan. Selain itu, pengoperasiannya sangat
bergantung kepada operator. Malam hari ketika
operator tidak ada biasanya para pengguna jalan akan
mengabaikan rambu-rambu tersebut.
Rambu lalu lintas buatan Morgan adalah tiang dengan
ujung berbentuk huruf T yang terdiri dari tiga sinyal
yaitu “Stop”, “Go”, dan posisi “Stop” untuk semua arah.
Sinyal ketiga ini membuat para pengguna jalan memiliki
interval waktu dari berhenti sampai jalan kembali atau
sebaliknya. Penggunaannya bukan hanya
menguntungkan para pemakai kendaraan dalam hal
keamanan, tetapi juga untuk para pejalan kaki,
terutama pada jalan dengan persimpangan yang sangat
ramai. Pada malam hari rambu buatan Morgan bisa
dibuat dalam posisi setengah tiang. Posisi ini lebih
efektif memberikan sinyal kepada para pengendara
agar lebih berhati-hati di persimpangan yang sepi,
karena pengendara dari arah lain bisa datang kapan pun
tanpa bisa dideteksi sebelumnya.
Teknologi rambu lalu lintas Morgan kemudian dipakai di
Amerika Utara sampai penggunaannya diganti dengan
lampu lalu lintas sistem lampu hijau, kuning, dan merah,
seperti yang dipakai sampai sekarang.
Selain lampu lalu lintas, Morgan juga menemukan alat
jahit zig-zag dan filter rokok yang bisa bersih secara
otomatis. Penemuan lainnya yang terkenal adalah
pakaian dan masker pelindung asap. Penemuan masker
gas pertama ini membuahkan medali emas dalam ajang
ekshibisi internasional untuk sanitasi dan keamanan
serta medali emas dari asosiasi internasional untuk
pemadam kebakaran.
Morgan beranjak dewasa ketika Amerika Serikat masih
berkutat dengan masalah rasisme. Meskipun
perbudakan telah dihapuskan pada tahun 1863, masih
banyak masalah yang timbul dan memerlukan kebijakan
dari pemerintah. Morgan sangat membenci rasisme dan
orang-orang yang menganggap dirinya lebih baik hanya
karena status sosial dan warna kulit.
Meski penemuan dan usahanya telah menjadikannya
orang terpandang, masih banyak yang memandang
sebelah mata hanya karena ia berkulit hitam. Komitmen
Morgan dalam memerangi masalah rasisme ini
diwujudkannya dengan menjadi anggota Asosiasi
Orang-orang kulit berwarna di Cleveland. Morgan aktif
di organisasi tersebut sampai ia meninggal pada tanggal
27 Agustus 1963 di usianya yang genap 86 tahun

SUMBER :: PIKIRAN RAKYAT

Garrett Augustus Morgan (1877-1963)
INI DIA PENAMPAKAN PENEMUNYA »

INI PENAMPAKAN SEJARAH NYA »»
KITA pasti sudah tahu lampu lalu lintas yang terdiri dari
tiga warna, merah, kuning, dan hijau. Lampu tersebut
sangat berguna dalam mengatur lalu lintas di
perempatan atau persimpangan jalan.
Akan tetapi, mungkin banyak dari kita tidak mengetahui
siapa orang di balik penemuan lampu lalu lintas tersebut.
Ia adalah Garrett Augustus Morgan, seorang Amerika
berkulit hitam yang sangat peduli dengan keselamatan
orang lain dan gemar melakukan eksperimen untuk
membuat hidup lebih baik.
Hanya sampai SD
Morgan lahir tanggal 4 Maret 1877 di Kentucky, AS,
dari orang tua yang dulunya budak. Ia menghabiskan
masa kecil dengan bersekolah sekaligus bekerja
bersama saudara-saudaranya di pertanian milik
keluarga. Pada usia yang masih remaja ia pindah ke
Cincinnati, Ohio, untuk mencari pekerjaan. Di sana ia
bekerja sebagai tukang dari seorang tuan tanah yang
kaya.
Seperti kebanyakan keturunan Afrika-Amerika,
pendidikan formal yang dijalani Morgan hanya sampai
tingkat SD. Namun, berkat rasa ingin tahunya yang
sangat besar, ia kemudian menyewa jasa tutor untuk
melanjutkan pendidikannya semasa di Cincinnati.
Tahun 1895 Morgan pindah ke Cleveland, masih di Ohio.
Ia bekerja sebagai tukang reparasi mesin jahit untuk
pengusaha pakaian. Morgan sangat senang
bereksperimen dengan alat dan bahan untuk
menemukan cara yang lebih baik. Kesenangannya
tersebut membuat ia semakin terampil dalam
pekerjaannya. Keahliannya dalam memperbaiki
peralatan segera tersebar dan membuatnya mendapat
banyak tawaran kerja di pabrik-pabrik di wilayah
Cleveland.
Morgan memulai usaha sendiri dengan membuka
bengkel reparasi dan toko peralatan jahit pada tahun
1907. Dua tahun berikutnya ia mengembangkan
usahanya dengan membangun perusahaan yang
memiliki 32 pegawai. Perusahaan barunya bergerak di
bidang pembuatan pakaian yang semua bahannya
dibuat dengan alat-alat buatannya sendiri. Tahun 1920
ia juga sempat merambah di bidang usaha surat kabar
dengan dibuatnya Cleveland Call. Ia kemudian dikenal
luas sebagai pengusaha kaya yang terhormat. Morgan
yang keturunan budak itu akhirnya mampu membeli
rumah dan mobil sendiri. Ia merupakan orang Afro-
Amerika pertama yang memiliki mobil. Pengalamannya
mengendarai mobil inilah yang membuatnya menjadi
penemu rambu lalu lintas.
Penemuan rambu lalu lintas
Mobil buatan Amerika pertama dikenalkan ke khalayak
sekitar tahun 1900. Pada masa itu, sepeda dan kereta
yang diangkut kuda maupun kendaraan bermotor dan
pejalan kaki belum terbiasa berbagi jalan. Kecelakaan
sering terjadi antarkendaraan maupun antara
kendaraan dan pejalan kaki.
Setelah menjadi saksi mata terjadinya tabrakan antara
mobil dengan kereta kuda, Morgan merasa ada yang
harus diperbaiki dari sistem lalu lintas jalan. Ketika para
penemu yang lain melaporkan bahkan ada yang sudah
memasarkan rambu lalu lintas buatan mereka, Morgan
menjadi orang pertama yang mematenkan pengatur lalu
lintas dengan sistem tiga sinyal atau tiga posisi.
Sebelum penemuan rambu lalu lintas tiga sinyal milik
Morgan, sebenarnya telah ditemukan pengatur dengan
sistem dua sinyal. Tahun 1898 di London telah dipakai
pengatur dengan lampu gas berwarna merah dan
hijau, namun penggunaannya dihentikan setelah terjadi
ledakan lampu tersebut ketika dioperasikan.
Pengatur dengan sistem dua rambu “Stop” dan “Go”
tanpa ada interval yang jelas terbukti masih
menimbulkan banyak tabrakan di persimpangan yang
ramai kendaraan. Selain itu, pengoperasiannya sangat
bergantung kepada operator. Malam hari ketika
operator tidak ada biasanya para pengguna jalan akan
mengabaikan rambu-rambu tersebut.
Rambu lalu lintas buatan Morgan adalah tiang dengan
ujung berbentuk huruf T yang terdiri dari tiga sinyal
yaitu “Stop”, “Go”, dan posisi “Stop” untuk semua arah.
Sinyal ketiga ini membuat para pengguna jalan memiliki
interval waktu dari berhenti sampai jalan kembali atau
sebaliknya. Penggunaannya bukan hanya
menguntungkan para pemakai kendaraan dalam hal
keamanan, tetapi juga untuk para pejalan kaki,
terutama pada jalan dengan persimpangan yang sangat
ramai. Pada malam hari rambu buatan Morgan bisa
dibuat dalam posisi setengah tiang. Posisi ini lebih
efektif memberikan sinyal kepada para pengendara
agar lebih berhati-hati di persimpangan yang sepi,
karena pengendara dari arah lain bisa datang kapan pun
tanpa bisa dideteksi sebelumnya.
Teknologi rambu lalu lintas Morgan kemudian dipakai di
Amerika Utara sampai penggunaannya diganti dengan
lampu lalu lintas sistem lampu hijau, kuning, dan merah,
seperti yang dipakai sampai sekarang.
Selain lampu lalu lintas, Morgan juga menemukan alat
jahit zig-zag dan filter rokok yang bisa bersih secara
otomatis. Penemuan lainnya yang terkenal adalah
pakaian dan masker pelindung asap. Penemuan masker
gas pertama ini membuahkan medali emas dalam ajang
ekshibisi internasional untuk sanitasi dan keamanan
serta medali emas dari asosiasi internasional untuk
pemadam kebakaran.
Morgan beranjak dewasa ketika Amerika Serikat masih
berkutat dengan masalah rasisme. Meskipun
perbudakan telah dihapuskan pada tahun 1863, masih
banyak masalah yang timbul dan memerlukan kebijakan
dari pemerintah. Morgan sangat membenci rasisme dan
orang-orang yang menganggap dirinya lebih baik hanya
karena status sosial dan warna kulit.
Meski penemuan dan usahanya telah menjadikannya
orang terpandang, masih banyak yang memandang
sebelah mata hanya karena ia berkulit hitam. Komitmen
Morgan dalam memerangi masalah rasisme ini
diwujudkannya dengan menjadi anggota Asosiasi
Orang-orang kulit berwarna di Cleveland. Morgan aktif
di organisasi tersebut sampai ia meninggal pada tanggal
27 Agustus 1963 di usianya yang genap 86 tahun


SUMBER :: PIKIRAN RAKYAT
0
8.1K
18
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan