- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi


TS
p83diputra
Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi
Quote:




jangan ada Re'Post diantara kita

Quote:
"Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi"

Pernah mendengar istilah fotografi "shutter speed" atau kecepatan rana ?
Thread ane kali ini akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada fotografi. Semoga untuk agan2 semua yg suka dengan keindahan fotografi bisa menjadikan informasi/tambahan pengetahuan dalam teknik2 fotografi..

Pernah mendengar istilah fotografi "shutter speed" atau kecepatan rana ?
Thread ane kali ini akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada fotografi. Semoga untuk agan2 semua yg suka dengan keindahan fotografi bisa menjadikan informasi/tambahan pengetahuan dalam teknik2 fotografi..

Quote:
Pertama ane mau jelaskan apa itu pengertian dari "Shutter":
Shutter adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambil gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akan merekam cahaya yang masuk melalui lensa.
Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed atau kecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak juga cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera.

Satuan shutter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.
(nilai besar) Bulb , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/8000 (nilai rendah)
1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar berarti lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang baru , kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru melesat misalnya.
Shutter adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambil gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akan merekam cahaya yang masuk melalui lensa.
Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed atau kecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak juga cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera.

Satuan shutter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.
(nilai besar) Bulb , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/8000 (nilai rendah)
1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar berarti lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang baru , kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru melesat misalnya.
Quote:
Lalu kapan menggunakan shuttter speed yang cepat ataupun lambat ? Sebelumnya ane perkenalkan dulu dua istilah fotografi yang akan selalu berhubungan dengan shutter speed/kecepatan rana yaitu “Slow Shutter Speed dan High Shutter Speed” Baiklah mari kita bahas satu persatu.
Quote:
1. Slow Shutter Speed
Teknik slow shutter speed bisa disebut dengan istilah SS. Ditandai dengan nilai besar maka akan mendapatkan kecepatan rana yang rendah/lambat. Saat menggunakan teknis ini, sangat disarankan Anda menggunakan tripod atau alat penyangga kamera lainnya. Dengan teknik slow shutter speed ini, shutter akan dibuka lebih lama supaya kamera bisa mendapatkan cahaya yang sebanyak-banyaknya sampai menghasilkan gambar yang Anda inginkan.
Kapan menggunakan teknis slow speed? kapan saja. Karena dengan menggunakan teknis SS ini, berbagai macam efek foto yang beragam. Misal digunakan jika malam hari untuk memotret jalan raya yang dilalui kendaran bersliweran. Dengan teknis slow shutter speed tersebut akan mendapatkan efek jalur cahaya/lightrail. Dengan efek sperti itu, seakan lampu-lampu mobil menyatu dan memanjang seolah seperti bayangan.

Contoh penggunaan slow speed saat memotret air yang mengalir misal di air terjun. Maka Anda akan mendapatkan foto dengan efek dinamis. Gerakan air menjadi seperti kapas dengan efek yang memukau.

Di level slow speed shutter, ada juga istilah BULB.Jika menggunakan teknis ini, maka berapa lamanya shutter terbuka itu akan tergantung kemauan kita. Mau berapa menit, berapa jam ? dengan teknis bulb bisa mengabulkan permintaan anda. Segelap apapun suasananya, dengan bulb anda masih bisa menghasilkan gambar bagus.
Lalu kapan teknis bulb digunakan ? Pernah melihat foto pergerakan bintang-bintang di langit ? nah, untuk mendapatkan foto startrail anda bisa menggunakan teknis bulb.

Tripod dan slow shutter speed adalah dua hal yang selalu bergandengan sperti sandal jepit
Menggunakan teknis slow speed multak hukumnya untuk menggunakan tripod. Dengan menggunakan besi berkaki tiga ini, mampu membuang efek goyangan kamera yang mengakibatkan hasil foto blur. Selain tripod, Anda juga bisa menggunakan media seperti pasir atau kacang-kacangan untuk menahan kamera agar tidak gerak saat shutter terbuka.
2. High Shutter Speed
Teknis high shutter speed ditandai dengan nilai yang rendah dan mendapatkan kecepatan rana yang cepat. Dengan teknis ini Anda bisa menangkap momen yang terjadi. Misal orang berlari, dengan kecepatan rana yang cepat maka kamera mampu menghasilkan gambar tepat diposisi dimana kita menekan tombol shutter kamera.
Teknis ini biasanya digunakan untuk pemotretan sport, satwa dan objek yang memiliki gerakan cepat lainnya. Dengan high shutter speed biasanya fotografer mengusahakan dirinya agar tidak tertinggal momen-momen menarik.

Kebalikan dengan teknis slow shutter speed, tripod tidak diperlukan lagi saat menggunakan teknis high shutter speed. Namun jika anda merasa berat mengangkat kamera, monopod bisa anda gunakan.
Teknik slow shutter speed bisa disebut dengan istilah SS. Ditandai dengan nilai besar maka akan mendapatkan kecepatan rana yang rendah/lambat. Saat menggunakan teknis ini, sangat disarankan Anda menggunakan tripod atau alat penyangga kamera lainnya. Dengan teknik slow shutter speed ini, shutter akan dibuka lebih lama supaya kamera bisa mendapatkan cahaya yang sebanyak-banyaknya sampai menghasilkan gambar yang Anda inginkan.
Kapan menggunakan teknis slow speed? kapan saja. Karena dengan menggunakan teknis SS ini, berbagai macam efek foto yang beragam. Misal digunakan jika malam hari untuk memotret jalan raya yang dilalui kendaran bersliweran. Dengan teknis slow shutter speed tersebut akan mendapatkan efek jalur cahaya/lightrail. Dengan efek sperti itu, seakan lampu-lampu mobil menyatu dan memanjang seolah seperti bayangan.

Contoh penggunaan slow speed saat memotret air yang mengalir misal di air terjun. Maka Anda akan mendapatkan foto dengan efek dinamis. Gerakan air menjadi seperti kapas dengan efek yang memukau.

Di level slow speed shutter, ada juga istilah BULB.Jika menggunakan teknis ini, maka berapa lamanya shutter terbuka itu akan tergantung kemauan kita. Mau berapa menit, berapa jam ? dengan teknis bulb bisa mengabulkan permintaan anda. Segelap apapun suasananya, dengan bulb anda masih bisa menghasilkan gambar bagus.
Lalu kapan teknis bulb digunakan ? Pernah melihat foto pergerakan bintang-bintang di langit ? nah, untuk mendapatkan foto startrail anda bisa menggunakan teknis bulb.

Tripod dan slow shutter speed adalah dua hal yang selalu bergandengan sperti sandal jepit

2. High Shutter Speed
Teknis high shutter speed ditandai dengan nilai yang rendah dan mendapatkan kecepatan rana yang cepat. Dengan teknis ini Anda bisa menangkap momen yang terjadi. Misal orang berlari, dengan kecepatan rana yang cepat maka kamera mampu menghasilkan gambar tepat diposisi dimana kita menekan tombol shutter kamera.
Teknis ini biasanya digunakan untuk pemotretan sport, satwa dan objek yang memiliki gerakan cepat lainnya. Dengan high shutter speed biasanya fotografer mengusahakan dirinya agar tidak tertinggal momen-momen menarik.

Kebalikan dengan teknis slow shutter speed, tripod tidak diperlukan lagi saat menggunakan teknis high shutter speed. Namun jika anda merasa berat mengangkat kamera, monopod bisa anda gunakan.
Quote:
Shutter speed atau kecepatan rana akan selalu berkaitan dengan aperture.
Aperture adalah seberapa lebar diafragma lensa terbuka.
Dalam fotografi kita mengenal istilah EXPOSURE, yaitu kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang masuk.Exposure sendiri akan selalu berkaitan dengan shutter speed, aperture/bukaan diafragma serta dengan ISO.
Aperture adalah seberapa lebar diafragma lensa terbuka.
Dalam fotografi kita mengenal istilah EXPOSURE, yaitu kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang masuk.Exposure sendiri akan selalu berkaitan dengan shutter speed, aperture/bukaan diafragma serta dengan ISO.
Quote:
Berikut beberapa contoh hasil foto dengan menggunakan tehnik slow & high speed shutter.
Langsung aja cekribrott










Langsung aja cekribrott

Spoiler for Slow Speed Shutter:




Spoiler for High Speed Shutter:








Quote:


atau lemparin ane pake



source
uniknya.com & tipsfotografi.net
uniknya.com & tipsfotografi.net
Diubah oleh p83diputra 15-02-2014 19:32
0
5.1K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan