Kaskus

News

soiponAvatar border
TS
soipon
{Akibat Ingin Kaya Instan} Artis Sinetron Tertipu Kiai Pengganda Uang
Artis Sinetron Tertipu Kiai Pengganda Uang
Kamis, 2 Januari 2014 16:36 WIB

{Akibat Ingin Kaya Instan} Artis Sinetron Tertipu Kiai Pengganda Uang
Deva Andre

SURYA Online, BLITAR-Artis sinetron yang lagi naik daun, Deva Andre (30), asal Dusun Pangkru, Desa/Kecamatan Talun, Kab Blitar, jadi korban penipuan dengan modus pengandaan uang. Korban mengalami kerugian puluhan juta.

Kasus ini dilaporkan korban sendiri ke Polres Blitar, Kamis (2/1/201`4) siang. Yang dilaporkan adalah Rohmatullah Cahyatul Maki (40), pimpinan sebuah pesantren di Dusun Tulungrejo, Desa Slorok, Kecamatan Doko, Kab Blitar. Sesat setelah dilaporkan korban, pelaku langsung diamankan di Polres Blitar.

"Sebenarnya, saya itu tertipu banyak namun yang ada bukti kuitansinya hanya Rp 69 juta. Intinya, itu buat kepentingan ritual. Sebab, pelaku sering minta uang dengan alasan buat membeli peralatan ritual, seperti minyak. Bahkan, kadang minta uang dengan alasan buat pembangunan pesantrennya atau musala," tutur korban saat melapor.

Salah satu pemeran sinetron dengan judul Tukang Bubur Naik Haji ini menuturkan, kasus penipuan yang dialaminya ini bermula dari perkenalannya dengan pelaku pada tahun 2011 lalu. Saat itu korban datang ke pesantren pelaku, dengan tujuan ingin belajar agama dan mengaji. Tujuannya, supaya ia jadi orang baik.

"Saya disarankan agar menjauhi larangan agama, seperti main perempuan, minum-minuman. Bahkan, saya disarankan agar memperbanyak berdzikir (berdoa)," tutur korban yang juga salah satu pemeran sinetron dengan judul Hanya Tuhan yang Tahu.

Dari perkenalan itu, bapak satu anak ini mengaku kian sering berhubungan dengan pelaku. Mulai ditelepon sampai bertemu di pesantrennya karena memang pelaku selalu menyuruh korban datang. "Saya seperti terbius omongannya. Setiap kali saya pulang ke Blitar, saya pasti mampir ke pesantrennya karena memang disuruh datang," ungkapnya.

Setelah kian akrab, korban merasa seperti terhipnotis. Sebab setiap omongan pelaku, ia selalu menurutinya. Seperti, ia disarankan membeli minyak mistik dengan harga Rp 5 juta. Itu dibelinya pada 5 Februari 2011. Berikutnya, ia kembali disuruh membeli minyak serupa dengan harga Rp 15 juta.

Itu pun ia beli. Yang terakhir pada 8 Desember 2012, ia disuruh membayar Rp 40 juta, buat biaya ritual.

"Janjinya, ia bisa menyedot uang gaib berjumlah miliaran dari lokasi sekitaran bekas kerajaan Majapahit di wilayah Trowulan, Mojokerto," ungkapnya.

Sebenarnya, Deva mengaku tak percaya dengan cara-cara mendapatkan uang yang tak masuk akal seperti itu. Cuma, ia tak berdaya karena pelaku selalu meyakinkannya. Katanya, dirinya bisa mendatangkan uang miliaran. Uang gaib itu merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.

"Ia pintar meyakinkan orang lain, dengan mengaku dirinya tak butuh uang. Katanya, buat apa dirinya uang karena dirinya hanya lah guru ngaji. Namun, kalau hanya ingin uang saja, dirinya akan dengan mudah mendapatkannya uang miliaran. Sebab, ia mengaku tahu tempatnya," uangkapnya.

Ujung-ujungnya, lanjut dia, pelaku menawarinya. Korban ditawari kalau mau kaya, itu sangat mudah dan akan dibantunya. Yakni, dengan melakukan ritual. Itu bisa diwakilkan pelaku, sedang korban hanya membelikan peralatan ritualnya saja. Namun, kalau ingin cepat terkabulkan keinginannya, korban juga diminta membantu ikut melakukan ritual. Itu bisa dilakukan korban di rumahnya. Yakni, dengan membaca doa-doa yang sudah dituliskan pelakunya.

"Puncaknya, saya dimintai uang Rp 40 juta. Itu belum termasuk uang yang sudah saya memberikan sebelumnya. Uang segitu itu, katanya akan bisa mendatangkan uang miliran atau semau uang yang saya minta, akan diambilkan," ujarnya.

Setelah korban memberikan uangnya, pelaku melakukan ritual. Janjinya, tak lama melainkan hanya hitungan bulan, uang gaib berjumlah miliaran itu akan didatangkan. "Ya sekitar dua bulan atau tiga bulan lah, uang miliran itu bisa saya ambil. Tepat bulan yang dijanjikan, saya datang ke pesantrennya. Namun uang yang dijanjikan pelaku itu belum ada," paparnya.

Ketika ditanyakan korban, malah korban disalahkan. Katanya, ia dianggap tak serius dalam membantu ritualnya sehingga uangnya belum muncul. Awalnya, korban masih percaya dengan alasan pelaku seperti itu. Namun setelah berkali-kali didatangi ke rumahnya dan selalu menyalahkan korban, korban berbalik tak percaya.

"Saya yang malah disalahkan. Katanya, saya kurang serius dalam membantu ritual sehingga uangnya tak akan bisa keluar. Karena saya jengkel, sehingga kasus ini saya laporkan ini," pungkas korban.

AKP Ngadiman Rahyudi SH, Kasat Reskrim Polres Blitar mengatakan, sesaat setelah dilaporkan korbannya, pelaku langsung diamankan dan saat ini sedang diperiksa. Pelaku diamankan di rumahnya.

"Ia mengakui perbuatannya. Katanya, uang itu selain buat kebutuhan ritual, juga buat kepentingan pribadinya," katanya.

Kepada penyidik, pelaku mengaku, tak ada niatan menipu. Ritualnya itu masih dalam proses. Hanya saja korbannya tak sabar "Namanya orang melakukan ritual, ya harus sabar. Namun, korban saja yang nggak sabar karena kepingin segera dapat uang," tutur pelaku saat diperiksa.

Source


Semoga bisa jadi pembelajaran bahwa tidak ada rejeki yang datang tanpa kerja keras. emoticon-Matabelo
0
6.2K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan