- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
All About Vitamin C
TS
jan.dog
All About Vitamin C
Quote:
Ama kalo boleh bagi
Quote:
Apa bener rasa vitamin C itu asam ?
Vitamin C atau Asam Askorbat atau Ascorbic Acid (in english) dinamakan sesuai dengan susunan Kimianya dan juga berdasarkan pH bukan berdasarkan "RASA DI MULUT !" So,, gak semua yang mengandung vitamin C itu rasanya asem contohnya gula-gulaan seperti dextrosa, oligo sakarida, secara pH mereka bersifat asam. Walaupun lidah anda merasakan manis.
Vitamin C atau Asam Askorbat atau Ascorbic Acid (in english) dinamakan sesuai dengan susunan Kimianya dan juga berdasarkan pH bukan berdasarkan "RASA DI MULUT !" So,, gak semua yang mengandung vitamin C itu rasanya asem contohnya gula-gulaan seperti dextrosa, oligo sakarida, secara pH mereka bersifat asam. Walaupun lidah anda merasakan manis.
Quote:
Fakta Menarik Tentang Vitamin C
Spoiler for Wow !:
Quote:
1. Peranan vitamin C (terutama pemakaian jangka panjang) di dalam pencegahan common cold masih sangat kontroversial dan memerlukan studi lebih lanjut.
Quote:
2. Suplementasi jangka panjang dengan vitamin C dosis tinggi, belum terbukti efektif mencegah gejala flu/pilek (colds). Namun penelitian lain membuktikan sebaliknya. Vitamin C dosis tinggi (2 gram) terbukti mampu menurunkan durasi (lama) dan keparahan menderita gejala flu (colds), suatu efek yang mungkin berkaitan erat dengan efek antihistamin.
Quote:
3. Pernyataan yang paling fenomenal datang dari peraih Nobel Kedokteran, yaitu Dr. Linus Pauling. Dialah yang pertama kali menemukan bahwa vitamin C berperan penting di dalam memelihara sistem imun tubuh manusia. Pada tahun 1970, Linus Pauling, mengemukakan bahwa mengkonsumsi 1000 mg vitamin C setiap hari dapat mengurangi insiden (kejadian) influenza sebanyak 45% pada kebanyakan orang. Namun beberapa orang memerlukan dosis yang lebih besar lagi. Pada tahun 1976, ia bahkan menganjurkan dosis yang lebih tinggi, di dalam bukunya, "Vitamin C, the Common Cold and the Flu" (Pauling, 1976). Pauling sendiri melaporkan bahwa mengkonsumsi 12000 mg vitamin C setiap hari dan meningkatkannya sampai 40.000 mg bila muncul kumpulan gejala flu (Pauling, 1982).
Quote:
4. Hasil riset di laboratorium, vitamin C mampu menghambat replikasi HIV. Dengan kemampuan antioksidan dan immunity-enhancing (meningkatkan sistem kekebalan tubuh), vitamin C merupakan suplemen istimewa untuk penderita HIV.
Quote:
5. Suplementasi harian vitamin C (dosis 500 mg) selama 10 tahun dapat menurunkan risiko berkembangnya kanker kandung kemih (bladder cancer) sebesar 60%.
Quote:
6. Suplementasi vitamin C (dosis 3 gram/hari) terbukti efektif mencegah munculnya polip (pertumbuhan massa yang menonjol dari membran mukosa, semacam tumor jinak).
Quote:
7. Intake (asupan) vitamin C (dosis lebih dari 157 mg/hari) terbukti efektif menurunkan risiko berkembangnya kanker kolon sebesar 50%.
Quote:
8. Berbagai studi dan riset telah menunjukkan bahwa asupan cukup (adequate intake) vitamin C efektif menurunkan risiko berkembangnya kanker payudara, serviks (leher rahim), kolon, rektum, esophagus (kerongkongan), larynx (pangkal tenggorokan), paru-paru, mulut, prostat, dan perut.
Quote:
9. Vitamin C membantu sistem imun untuk memerangi berbagai virus.
Quote:
10. Vitamin C memperkuat fungsi leukosit (sel-sel darah putih). Juga terbukti efektif menurunkan aktivitas bakteri.
Quote:
11. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang membantu terapi penderita asma. Pada dosis 1-2 gram/hari, vitamin C terbukti mengurangi kumpulan gejala asma secara signifikan.
Quote:
12. Asupan vitamin C yang cukup berperan sangat protektif terhadap stroke dan serangan jantung. Buktinya, orang yang mengkonsumsi vitamin C dengan dosis lebih dari 700 mg/hari memiliki risiko 62% yang lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung daripada orang yang hanya mengkonsumsi vitamin C dosis 60 mg/hari atau lebih rendah.
Quote:
13. Vitamin C pada dosis 1 gram setiap hari terbukti membantu melindungi tubuh melawan "efek jahat" kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL). Atherosclerosis (timbunan plak, lemak di dalam pembuluh darah) adalah kontributor mayor berbagai penyakit jantung. Nah, vitamin C dapat mencegah pembentukan plak dengan menghambat modifikasi oksidatif LDL. Vitamin C juga membantu mencegah atherosclerosis dengan memperkuat dinding pembuluh darah arteri melalui partisipasinya di dalam sintesis kolagen dan dengan mencegah perlekatan yang tak diinginkan (undesirable adhesion) dari sel-sel darah putih ke pembuluh darah arteri yang rusak.
Quote:
Sumber Sumber Vitamin C Selain Jeruk
1. Jambu monyet (265 mg)
Ya, siapa sangka buah tropis yang aslinya berasal dari Timur Laut Brasil ini memiliki kandungan vitamin C yang super tinggi hingga 265 mg per 100 gr buah atau 5 kali lipat dibandingkan jeruk. Tentunya yang dimaksud adalah bagian dari buah jambu monyet, bukan kacang mede-nya. Buah yang biasa disebut dengan jambu mede atau jambu mete ini sudah jarang ditemui di perkotaan di Indonesia namun masih bisa dijumpai di hampir seluruh wilayah pedesaan di Pulau Jawa.
2. Jambu biji (228 mg)
Saat ini banyak sekali kios buah di pinggir jalan yang menjual jambu biji. Rupanya sedang musim panen buah yang juga sering disebut dengan jambu batu atau jambu kluthuk ini. Buah yang aslinya juga berasal dari Brasil ini biasa dijual dalam jenis daging buah yang berwarna merah atau putih. Tak penting mau yang merah atau putih, yang jelas jambu biji kaya kandungan vitamin C hingga 228 mg per 100 gr buah atau hampir 5 kali lipat dibandingkan jeruk. Tak perlu khawatir sembelit akibat makan jambu biji. 100 gram jambu biji kira-kira hanya seukuran 1 buah jambu biji ukuran sedang Itu pun sudah mencukupi kebutuhan harian vitamin C sebanyak 2,5 kali lipat.
3. Kiwi (93 mg)
Dulu buah kiwi atau Chinese gooseberry (karena aslinya berasal dari China) belum banyak dijual di Indonesia, tapi kini sudah banyak diimpor (terutama dari New Zealand) dan dijual bebas. Umumnya ada dua jenis kiwi yang dijual disini, yang berwarna kuning dan hijau. Golden kiwifruit atau kiwi yang berwana kuning bernutrisi lebih tinggi daripada yang hijau. 100 gr kiwi mengandung 93 mg vitamin C atau hampir sekitar 2 kali lipat dibandingkan jeruk.
4. Lengkeng (84 mg)
Buah tropis asli asal Asia Tenggara dan Asia Selatan ini telah dinyatakan terancam hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), lembaga inventaris status konservasi spesies biologi dunia paling kredibel. Beruntunglah di Indonesia, pohon lengkeng masih dilestarikan dan buahnya masih mudah kita beli dan nikmati. Semakin beruntung pula jika Anda mengonsumsinya karena per 100 gr lengkeng mengandung 84 mg vitamin C atau 1,75 kali lipat dibandingkan jeruk.
5. Leci (71 mg)
Buah leci masih bisa Anda jumpai di supermarket atau kios penjual buah di tepi jalan. Padahal leci berasal dari China, Taiwan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Buah yang berbau wangi, berasa masam dan manis ini sarat vitamin C hingga mencapai 71 mg per 100 gr buah atau hampir 1,5 kali lipat dibandingkan jeruk.
6. Kesemek (66 mg)
Ya, buah berasa khas sepat manis ini mungkin tak Anda duga kaya akan vitamin C. Padahal 100 gr kesemek mengandung 66 mg vitamin C. Buah asli dari China ini sudah sulit dijumpai dan kalaupun ada hanya dikonsumsi sendiri saja. Padahal dulu di Kecamatan Berastagi, Karo, Sumatera Utara, kesemek pernah menjadi buah ekspor ke Singapura. Kesemek juga masih bisa dijumpai di dataran tinggi dan pegunungan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
7. Pepaya (62 mg)
Siapa sangka, ternyata pepaya lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan jeruk. 100 gr pepaya memiliki nutrisi vitamin C sebanyak 62 mg. Buah asli Meksiko dan bagian Utara Amerika Selatan ini sering dikonsumsi karena dikenal mampu mencegah sembelit. Salah satu sentra pepaya di Indonesia berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
8. Pomelo (61 mg)
Anda awam dengan nama buah asli Asia Selatan dan Asia Tenggara ini? Pomelo adalah nama resmi dari buah yang biasa kita kenal dengan nama jeruk Bali. Oleh Departemen Pertanian RI, nama resmi dari jeruk besar ini adalah pomelo (sama dengan namanya dalam perdagangan dunia). Pomelo mengandung vitamin C sebesar 61 mg per 100 gr buah atau masih lebih tinggi daripada buah jeruk biasa.
9. Stroberi (59 mg)
Buah asli dari Perancis ini mengandung vitamin C sebanyak 59 mg untuk per 100 gr buah sehingga masih lebih tinggi daripada jeruk. Di Indonesia, stroberi juga biasa dikenal dengan nama arbei.
10. Nenas (56 mg)
Dengan rasa yang manis dan sedikit masam, buah asal Brasil dan Paraguay ini merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C tinggi. Jumlahnya mencapai 56 mg vitamin C per 100 gr buah terutama untuk varietas yang rasanya sangat manis. Di Indonesia, salah satu pusat perkebunan nenas adalah di Lampung.
Honorable mentions
Sebenarnya masih ada beberapa jenis buah-buahan lainnya yang mengandung vitamin C lebih banyak daripada jeruk. Namun sayang sekali buah tersebut belum ada atau masih sangat terbatas jumlahnya yang dijual di Indonesia. Diantaranya adalah :
- Acerola (1677 mg). Jika Anda belum pernah mendengar nama buah ini, hal itu wajar. Buah asli dari Amerika Selatan, Meksiko Selatan, dan Amerika Tengah ini memang belum menjadi buah komoditas perdagangan utama. Namun jangan tanya berapa kandungan vitamin C dari acerola, jumlahnya mencapai 1677 mg per 100 gr atau 35 kali lipat dari jeruk, tertinggi dibandingkan buah apapun.
- Blackcurrant (181 mg). Buah asli Eropa Tengah dan Utara yang satu ini juga belum populer di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Padahal 100 gr blackcurrant mengandung vitamin C mencapai 181 mg atau hampir 4 kali lipat dibandingkan jeruk.
- Jujube. (69 mg)Buah asli Asia Selatan ini sepintas mirip dengan sawo kecik, namun jujube sebenarnya lebih mirip kurma dengan rasa lebih mirip apel. Yang jelas jujube mengandung vitamin C sebesar 69 mg untuk per 100 gr buah.
Catatan: perlu Agan ketahui bahwa jumlah asupan harian vitamin C yang dianjurkan adalah sebesar 65 mg untuk usia 14-18 tahun, 90 mg untuk pria dewasa, dan 75 mg untuk wanita dewasa.
Spoiler for Bener gak ?:
1. Jambu monyet (265 mg)
Spoiler for Spoiler:
Ya, siapa sangka buah tropis yang aslinya berasal dari Timur Laut Brasil ini memiliki kandungan vitamin C yang super tinggi hingga 265 mg per 100 gr buah atau 5 kali lipat dibandingkan jeruk. Tentunya yang dimaksud adalah bagian dari buah jambu monyet, bukan kacang mede-nya. Buah yang biasa disebut dengan jambu mede atau jambu mete ini sudah jarang ditemui di perkotaan di Indonesia namun masih bisa dijumpai di hampir seluruh wilayah pedesaan di Pulau Jawa.
2. Jambu biji (228 mg)
Spoiler for Spoiler:
Saat ini banyak sekali kios buah di pinggir jalan yang menjual jambu biji. Rupanya sedang musim panen buah yang juga sering disebut dengan jambu batu atau jambu kluthuk ini. Buah yang aslinya juga berasal dari Brasil ini biasa dijual dalam jenis daging buah yang berwarna merah atau putih. Tak penting mau yang merah atau putih, yang jelas jambu biji kaya kandungan vitamin C hingga 228 mg per 100 gr buah atau hampir 5 kali lipat dibandingkan jeruk. Tak perlu khawatir sembelit akibat makan jambu biji. 100 gram jambu biji kira-kira hanya seukuran 1 buah jambu biji ukuran sedang Itu pun sudah mencukupi kebutuhan harian vitamin C sebanyak 2,5 kali lipat.
3. Kiwi (93 mg)
Spoiler for Spoiler:
Dulu buah kiwi atau Chinese gooseberry (karena aslinya berasal dari China) belum banyak dijual di Indonesia, tapi kini sudah banyak diimpor (terutama dari New Zealand) dan dijual bebas. Umumnya ada dua jenis kiwi yang dijual disini, yang berwarna kuning dan hijau. Golden kiwifruit atau kiwi yang berwana kuning bernutrisi lebih tinggi daripada yang hijau. 100 gr kiwi mengandung 93 mg vitamin C atau hampir sekitar 2 kali lipat dibandingkan jeruk.
4. Lengkeng (84 mg)
Spoiler for Spoiler:
Buah tropis asli asal Asia Tenggara dan Asia Selatan ini telah dinyatakan terancam hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), lembaga inventaris status konservasi spesies biologi dunia paling kredibel. Beruntunglah di Indonesia, pohon lengkeng masih dilestarikan dan buahnya masih mudah kita beli dan nikmati. Semakin beruntung pula jika Anda mengonsumsinya karena per 100 gr lengkeng mengandung 84 mg vitamin C atau 1,75 kali lipat dibandingkan jeruk.
5. Leci (71 mg)
Spoiler for Spoiler:
Buah leci masih bisa Anda jumpai di supermarket atau kios penjual buah di tepi jalan. Padahal leci berasal dari China, Taiwan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Buah yang berbau wangi, berasa masam dan manis ini sarat vitamin C hingga mencapai 71 mg per 100 gr buah atau hampir 1,5 kali lipat dibandingkan jeruk.
6. Kesemek (66 mg)
Spoiler for Spoiler:
Ya, buah berasa khas sepat manis ini mungkin tak Anda duga kaya akan vitamin C. Padahal 100 gr kesemek mengandung 66 mg vitamin C. Buah asli dari China ini sudah sulit dijumpai dan kalaupun ada hanya dikonsumsi sendiri saja. Padahal dulu di Kecamatan Berastagi, Karo, Sumatera Utara, kesemek pernah menjadi buah ekspor ke Singapura. Kesemek juga masih bisa dijumpai di dataran tinggi dan pegunungan di Jawa Timur dan Jawa Barat.
7. Pepaya (62 mg)
Spoiler for Spoiler:
Siapa sangka, ternyata pepaya lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan jeruk. 100 gr pepaya memiliki nutrisi vitamin C sebanyak 62 mg. Buah asli Meksiko dan bagian Utara Amerika Selatan ini sering dikonsumsi karena dikenal mampu mencegah sembelit. Salah satu sentra pepaya di Indonesia berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
8. Pomelo (61 mg)
Spoiler for Spoiler:
Anda awam dengan nama buah asli Asia Selatan dan Asia Tenggara ini? Pomelo adalah nama resmi dari buah yang biasa kita kenal dengan nama jeruk Bali. Oleh Departemen Pertanian RI, nama resmi dari jeruk besar ini adalah pomelo (sama dengan namanya dalam perdagangan dunia). Pomelo mengandung vitamin C sebesar 61 mg per 100 gr buah atau masih lebih tinggi daripada buah jeruk biasa.
9. Stroberi (59 mg)
Spoiler for Spoiler:
Buah asli dari Perancis ini mengandung vitamin C sebanyak 59 mg untuk per 100 gr buah sehingga masih lebih tinggi daripada jeruk. Di Indonesia, stroberi juga biasa dikenal dengan nama arbei.
10. Nenas (56 mg)
Spoiler for Spoiler:
Dengan rasa yang manis dan sedikit masam, buah asal Brasil dan Paraguay ini merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C tinggi. Jumlahnya mencapai 56 mg vitamin C per 100 gr buah terutama untuk varietas yang rasanya sangat manis. Di Indonesia, salah satu pusat perkebunan nenas adalah di Lampung.
Honorable mentions
Sebenarnya masih ada beberapa jenis buah-buahan lainnya yang mengandung vitamin C lebih banyak daripada jeruk. Namun sayang sekali buah tersebut belum ada atau masih sangat terbatas jumlahnya yang dijual di Indonesia. Diantaranya adalah :
- Acerola (1677 mg). Jika Anda belum pernah mendengar nama buah ini, hal itu wajar. Buah asli dari Amerika Selatan, Meksiko Selatan, dan Amerika Tengah ini memang belum menjadi buah komoditas perdagangan utama. Namun jangan tanya berapa kandungan vitamin C dari acerola, jumlahnya mencapai 1677 mg per 100 gr atau 35 kali lipat dari jeruk, tertinggi dibandingkan buah apapun.
- Blackcurrant (181 mg). Buah asli Eropa Tengah dan Utara yang satu ini juga belum populer di Indonesia, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Padahal 100 gr blackcurrant mengandung vitamin C mencapai 181 mg atau hampir 4 kali lipat dibandingkan jeruk.
- Jujube. (69 mg)Buah asli Asia Selatan ini sepintas mirip dengan sawo kecik, namun jujube sebenarnya lebih mirip kurma dengan rasa lebih mirip apel. Yang jelas jujube mengandung vitamin C sebesar 69 mg untuk per 100 gr buah.
Catatan: perlu Agan ketahui bahwa jumlah asupan harian vitamin C yang dianjurkan adalah sebesar 65 mg untuk usia 14-18 tahun, 90 mg untuk pria dewasa, dan 75 mg untuk wanita dewasa.
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komeng di tiap trit yang dibaca
Berharap ada yang ngasih biar gak merah
Paling tidak dibantu
Spoiler for Thanks to:
0
2.1K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan