INDONESIA

Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Negara ini memiliki pertambangan emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia. Negara ini juga memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia, tepatnya terletak di blok Natuna serta hasil survey terbaru menunjukkan kandungan minyak terbesar di bawah lempeng tanah mulai Sorong hingga perbatasan [East] New Guinea yang melimpah. Selain itu, ada juga hutan tropis yang memiliki luas 39.549.477 hektar, dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan bervariasi. Letaknya di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan di pulau Papua. Indonesia juga memiliki lautan luas yang di kelilingi dua samudra, yaitu Hindia dan Pasifik, sehingga tidak heran jika negara ini memiliki jutaan spesies ikan dan biota laut yang tidak dimiliki negara lain. Belum lagi banyak terdapat gunung berapi yang membuat tanah di sekitarnya menjadi subur dengan abu vulkaniknya. Terlebih lagi negara ini di lintasi garis khatulistiwa yang banyak sinar mataharinya dan hujan. Negara ini memiliki pemandangan yang eksotis dari puncak gunung hingga ke dasar laut dimana tidak banyak negara lain yang bisa menyamainya. Ditambah lagi dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan berbagai kebudayaan, yang seharusnya dapat menghasilkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan dapat memajukan negara. Namun apakah yang terjadi di Indonesia, negara yang sangat kaya ini?


Segala jenis pertambangan emas, uranium, dan lain sebagainya, lebih banyak dikelola oleh bangsa asing. Hutan-hutan tropis banyak yang digunduli, kayu-kayu dieksploitasi secara berlebihan sehingga menyebabkan banyak kerusakan hutan, semakin punahnya flora dan fauna endemik, dan pembunuhan hewan liar secara membabi-buta. Contohnya. karena ingin melindungi kebun kelapa sawit, banyak orang hutan, yang menjadi korban. Hewan-hewan lain pun tidak lepas dari perlakuan jahat. Spesies paus dan hiu yang langka terus diburu dan tidak dilestarikan. Negara lain juga ikut menikmati kekayaan laut Indonesia dengan memanen ikan di negara ini. Hasil bumi pun banyak yang diekspor untuk kepentingan orang tertentu. Ironisnya, bangsa ini gemar berbelanja di negara lain, dan tidak senang memakai produk buatan lokal. Ketamakan manusia juga membuat rusaknya alam Indonesia. Yang lebih menyedihkan lagi adalah banyak tenaga kerja indonesia di negara lain yang dijadikan budak, di aniaya, dirudapaksa, dibunuh, dan diperjualbelikan layaknya barang dagangan. SDM yang ada di negara ini terabaikan dan hidup di dalam kemiskinan. Ada apa dengan negara yang super kaya ini? Dan bagaimana pula dengan iklim kehidupan di Bumi Papua tercinta dan wilayah sekitarnya?
Permasalahan di Papua, tidak terlalu jauh berbeda dengan permasalahan di Negara ini, seperti pepatah mengatakan bahwa; “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya”. Karena pemerintahan Negara ini lebih mengutamakan pembangunan dengan metoda perpolitikan di banding dengan ekonomi maka sangatlah tidak heran jika Negara Agraria namun menghadapi permasalahan seperti: “kasus suap daging sapi impor serta kelangkaan kacang kedelai dan berbagai jenis komoditas pertanian lainnya__”seperti Negara padang pasir saja”.
Pembangunan dengan metode lebih mengutamakan pembangunan perpolitikan sebenarnya tidak haram bagi negara yang menganut system berdemokrasi, HAM dan kebebasan berpendapat seperti Indonesia namun sayangnya fakta di lapangan menujukkan hal yang terbalik (negative), yakni Kasus Perang Adat Sesama Manusia Papua di Kabupaten Pancak Papua, Kasus yang sama pula di Kabupaten Tolikara , dan Kabupaten Dungga, yang tentunya akan mengakibatkan spirall effect (dampak turunan) terhadap berbagai kasus pelayanan public yang kurang baik di hampir seluruh wilayah, [West] New Guinea baik Papua maupun Papua Barat. Contoh kasus yang masih ada di benak kita, yakni; kasus Gizi buruk yang menimpa masyarakat di kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat dan kasus busung lapar di kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua serta berbagai kasus kualitas pelayanan public; sangat buruk, yang tidak pernah terpulikasikan baik oleh media; cetak maupun media elektronik.
Untuk mengatasi masalah di atas, metode yang paling utama adalah pembangunan di bidang pendidikan, pendidikan, pendidikan, dan pendidikan; baik pendidikan formal maupun non-formal, yang berkelanjutan supaya melahirkan SDM yang berwawasan luas dan tentunya harus berkompenten. Pembangunan SDM disini tidak hanya memiliki tingkat Intelektual Kuantient (IQ) yang tinggi namun harus dibarengi dengan pembangunan disisi penguasaan emosi yang baik, yakni Emotional Kuantient (EQ) dan pemahaman Supranatural Kuantient (SQ) bertanggung jawab. Sehingga melahirkan SDM, yang tidak hanya melakukan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya (tanggung jawab duniawi) namun juga dapat mengisi tujuan kita (Sdm/Manusia) di ciptakan di dunia ini oleh penciptanya (tanggung jawab akhirat).

Dengan pendidikan di sisi Penguasahan Intelegensia (IQ) akan melahirkan SDM yang handal dalam melakukan inovasi dan kreatifitas yang tinggi; dalam melahirkan produk-produk terbaru (original not-dupilcate) sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa yang sudah lebih dahulu maju dalam pengasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

kemudian dengan penguatan pendidikan di sisi penguasaan emosi (EQ) yang baik akan melahirkan SDM yang memiliki integritas (melakukan sesauatu yang positif tanpa di suruh) yang tinggi sehingga melahirkan SDM yang dapat dengan baik memilih dan melakukan serta menerapkan metode terbaik bagi manusia lainnya sehingga dapa memanfaatkan segala potensi dengan lebih berkualitas.

lalu dengan pertumbuhan supranatural (SQ)yang baik dan benar (nilai-nilai kemanusiaannya) maka akan melahirkan SDM yang tidak hanya handal namun sangat berkualitas dan disegani oleh sesama manusianya di kehidupan ini.

penguasahan dalam ketiga hal diatas jika dimaksimalkan maka sebuah bangsa yang tertinggal jauh bisa lebih Maju dibanding dengan negara yang sudah maju di berbagai bidang sekalipun.

walau tulisan ini terlihat terlalu gampangan namun sulit untuk di implementasikan karena setiap manusia mempunyai pandangan yang berbeda dengan kepentingannya masing-masing dalam satu persoalan, namun perbedaan tersebut jika disatukan dengan satu nasib dan satu tujuan maka tidaklah mungkin bagi sebuah bangsa untuk bisa lebih maju.
SUMBER



Bangsa Indonesia tercinta ini sedang dirundung cobaan, bencana alam, tawuran pelajar dan segala jenis kemunduran moral warganya mulai dari pencopetan, penipuan, pembunuhan dll kini merajalela.....Siapakah yang bertanggung jawab dengan terjadinya itu semua.....???? Pemerintahnya ataukah warganya sendiri yang semakin jauh dari agama mereka dan mementingkan keegoisan dan kehidupan duniawi saja....???

Disini TS berharap agan-agan sekalian mau berbagi pendapat/ DOA/ SEDIKIT SOLUSI agar negeri kita Indonesia ini menjadi lebih baik lagi....menjadi bangsa yang indah....menjadi bangsa yang maju di semua aspek kehidupan....menjadi bangsa yang menjunjung tinggi perbedaan dan penuh kedamaian....