- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Konspirasi Tingkat Tinggi) Megawati: Kami Seolah Dijadikan Target KPK !


TS
.wongcilik
(Konspirasi Tingkat Tinggi) Megawati: Kami Seolah Dijadikan Target KPK !
Quote:
Persoalan hukum yang menimpa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjelang Pemilu 2014, dinilai sebagai upaya untuk menjatuhkan citra PDIP. Untuk itu, seluruh kader partai yang menduduki jabatan publik, diminta agar berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
"Karena PDIP berada di luar pemerintahan, banyak hal dimana kita seolah dijadikan target," kata kata Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri usai membuka rapat kerja dengan Fraksi PDIP di Jakarta, Senin (9/12).
Menurutnya, ada yang menginginkan citra PDIP jatuh. Apalagi menjelang Pemilu 2014, masalah hukum yang menimpa kader partai, jelas membawa dampak negatif bagi citra partai di mata masyarakat. "Oleh karena itu, sejak jauh-jauh hari saya selalu mengingatkan agar penegakan hukum tidak tebang pilih," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah kader PDIP tersangkut dalam persoalan hukum, bahkan beberapa kader PDIP telah dijadikan tersangka. Antara lain anggota FPDIP Emir Moeis, yang tersangkut masalah korupsi saat menjabat sebagai Ketua Komisi XI DPR. Selain itu, Bambang DH yang tersangkut korupsi APBD saat menjabat sebagai Walikota Surabaya.
Sementara Ketua DPP PDIP Trimedia Panjaitan mengakui internal partainya mewaspadai manuver politik menjelang Pemilu 2014. Antara lain dengan memunculkan persoalan hukum kadernya, baik yang berada di DPR, DPRD maupun sebagai kepala daerah. "Namun sejauh ini, kami masih percaya akan netralitas Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menangani proses penegakan hukum. Tapi bagaimana dengan institusi lainnya seperti Kejaksaan Agung atau Polri," tukasnya.
Dikatakan, sejumlah pergantian pejabat di lingkungan Kejakgung, seperti jaksa agung muda pidana khusus, jaksa agung muda pidana umum dan kepala bagian reserse dan kriminal Mabes Polri, membuka peluang terjadinya order khusus. "Pergantian itu tidak menutup kemungkinan ada spesial order," tandasnya.
Terpisah, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengakui adanya kesan permainan politik dalam proses penegakan hukum. Dia juga menengarai, target penegakan hukum dilakukan secara bergantian. "Besok mungkin kuning (Partai Golkar, red). Sementara, sekarang merah yang dihajar," ucapnya.
"Karena PDIP berada di luar pemerintahan, banyak hal dimana kita seolah dijadikan target," kata kata Ketua Umum DPP Megawati Soekarnoputri usai membuka rapat kerja dengan Fraksi PDIP di Jakarta, Senin (9/12).
Menurutnya, ada yang menginginkan citra PDIP jatuh. Apalagi menjelang Pemilu 2014, masalah hukum yang menimpa kader partai, jelas membawa dampak negatif bagi citra partai di mata masyarakat. "Oleh karena itu, sejak jauh-jauh hari saya selalu mengingatkan agar penegakan hukum tidak tebang pilih," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah kader PDIP tersangkut dalam persoalan hukum, bahkan beberapa kader PDIP telah dijadikan tersangka. Antara lain anggota FPDIP Emir Moeis, yang tersangkut masalah korupsi saat menjabat sebagai Ketua Komisi XI DPR. Selain itu, Bambang DH yang tersangkut korupsi APBD saat menjabat sebagai Walikota Surabaya.
Sementara Ketua DPP PDIP Trimedia Panjaitan mengakui internal partainya mewaspadai manuver politik menjelang Pemilu 2014. Antara lain dengan memunculkan persoalan hukum kadernya, baik yang berada di DPR, DPRD maupun sebagai kepala daerah. "Namun sejauh ini, kami masih percaya akan netralitas Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menangani proses penegakan hukum. Tapi bagaimana dengan institusi lainnya seperti Kejaksaan Agung atau Polri," tukasnya.
Dikatakan, sejumlah pergantian pejabat di lingkungan Kejakgung, seperti jaksa agung muda pidana khusus, jaksa agung muda pidana umum dan kepala bagian reserse dan kriminal Mabes Polri, membuka peluang terjadinya order khusus. "Pergantian itu tidak menutup kemungkinan ada spesial order," tandasnya.
Terpisah, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengakui adanya kesan permainan politik dalam proses penegakan hukum. Dia juga menengarai, target penegakan hukum dilakukan secara bergantian. "Besok mungkin kuning (Partai Golkar, red). Sementara, sekarang merah yang dihajar," ucapnya.
www.suaramerdeka.com
pdip mau dizalimi menjelang pemilu saudara-saudara !
Quote:
KPKI Tuding Amerika Intervensi KPK Dalam Kasus Emir Moeis
[JAKARTA] Koalisi Pemantau Korupsi Indonesia (KPKI) menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK telah diintervensi Amerika Serikat dalam mempengaruhi kasus politisi PDIP Emir Moeis (EM).
Akibatnya KPK tidak independen dalam menangani kasus EM.
"Kami kecewa, karena ternyata Amerika Serikat sukses mengintervensi KPK. Itulah sebabnya hari ini kami menyemangati KPK agar lembaga super power ini tidak bisa diintervensi asing," kata aktivis KPKI Wawan Sugiyanto dalam keterangan pers yang dikirim ke SP, Kamis (5/12).
Sebelumnya puluhan anggota KPKI melakukan aksi demonstrasi di depan Pengadilan Tipikor, Kamis pagi.
Wawan, yang juga Wakil Koordinator KPKI mengatakan, kasus Emir Moeis penuh dengan konspirasi asing, terutama Amerika Serikat.
Hal itu terlihat pada saat itu KPK memeriksa Pirooz Mohammad Sharafi berkewargaan Amerika Serikat didampingi Agen Khusus FBI bernama David Connel. Pirooz yang dituding menyuap Emir itu diperiksa di Washington DC.
Sementara Koordinator KPKI Hans Suta Widhya membeberkan empat kejanggalan dalam kasus EM.
Pertama, mengapa pengadilan Tipikor Jakarta Pusat mengadili perkara EM. Padahal saksi pelapornya yang diduga melakukan suap adalah Pirooz Mohammad Shafari, warga negara Amerika Serikat yang melaporkan perkara tersebut di Amerika. Bukankah lebih tepat EM di sidang di Amerika?
Kedua, Mengapa Pirooz tidak dihadirkan ke Jakarta, padahal dialah penyuapnya dan dia telah diperiksa dan di BAP di negaranya, Amerika Serikat.
Dan demi keadilan hukum, jika EM dijadikan tersangka dan maka seharisnya kepada Pirooz pun dilakukan hal yg sama.
Ketiga, yang namanya Tindak Pidana Korupsi (suap maupun gratifikasi) harus dilakukan bersama-sama oleh 2 orang atau lebih dan tidak mungkin tunggal.
Sementara dalam dakwaan JPU hanya EM seorang atau tunggal setelah perjalanan jauh mengelilingi lebih dari separuh dunia, Eropa, Amerika dan Jepang, sama sekali tidak berhasil memperoleh tersangka tambahan
Keempat, tuduhan korupsi karena meloloskan salah satu peserta lelang yaitu Alsthom sungguh menggelikan, karena yang berwenang untuk meloloskan adalah panitia lelang, yaitu JBIC, TEPSCO dan Tim Lelang Tarahan/PLN.
Di antara mereka, tidak ada satupun yang menjadi tersangka. Sedangkan Emir Moeis sebagai anggota DPR RI yang samasekali tidak mempunyai wewenang yang bisa memperngaruhi atau merubah keputusan.
www.suarapembaruan.com
ini pasti konspirasi asing yang bermain agan sekalian !
0
7K
Kutip
84
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan