Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ngakakngikikAvatar border
TS
ngakakngikik
Baru Satu Hari Kerja-Dokter Frisca Meninggal Keracunan Asap
Baru Satu Hari Kerja-Dokter Frisca Meninggal Keracunan Asap

Kepergian Dokter Frisca Novaida Gultom untuk selamanya mengagetkan keluarga besarnya. Apalagi anak bungsu dari tiga bersaudara itu meninggal karena keracunan asap genset di klinik tempatnya bekerja.
Dokter lulusan Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu diketahui baru satu hari menjadi dokter pengganti dokter jaga di Klinik Sapta Mitra, Jalan Raya Pondok Timur, Ruko Gading Mas Nomor 8F-8G, Pengasinan RT3/18, Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Baru Senin (10/2/2014) siang, jam setengah dua belas, dia berangkat kerja ke klinik itu. Semalam saja masih nelpon saya, minta dianterin sarapan hari ini jam 10 pagi," ungkap Meinar Hutabarat (52), ibu kandung Frisca, Selasa (11/2/2014).
Belum sempat sarapan pagi itu diantar ke Klinik Sapta Mitra, sekitar pukul 09.30, ayah Frisca sudah ditelpon seseorang yang mengabarkan Frisca tengah dirawat di Ruang UGD, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. "Saya awalnya curiga karena sekarang kan banyak penipuan, tapi penelpon itu pakai nomer hape anak saya, jadi saya percaya," kata Pangihutan Gultom (55), ayah Frisca.
Pangihutan dan keluarganya pun bergegas mendatangi RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Alangkah kagetnya mereka saat mengetahui bahwa Frisca ternyata sudah meninggal. "Saya tanya petugas rumah sakit, katanya waktu masuk sekitar jam 08.00 kondisinya sudah meninggal. Makanya kami kaget, nggak ada firasat apa-apa kok. Kemarin juga masih tinggal di rumah bareng kami," sambungnya.
Pangihutan masih ingat, percakapan terakhir dengan anak bungsunya itu. "Saya bilang ke dia, pajak mobilmu kayaknya sudah harus diperpanjang. Mana BPKB-nya. Dia cari-cari sebentar BPKB itu lalu diserahin ke saya," kata Pangihutan. Selasa (11/2) itu, rencananya Pangihutan juga hendak mengurus perpanjangan STNK mobil Frisca.
"Terakhir itu dia masih ceria, nggak ada firasat apa-apa. Hari ini juga sudah ada yang saya mintain tolong buat ngurusin STNK dia, nggak tahu bakal kejadian begini," tuturnya.
Pangihutan mengatakan, Frisca dipanggil ke Klinik Sapta Mitra oleh sesama rekan dokternya untuk menggantikan dokter jaga. "Rencananya Rabu (12/2) pagi dia baru mau pulang, ternyata dia pergi untuk selamanya," kata Pangihutan sembari mengusap matanya yang berkaca-kaca.
Pangihutan mengisahkan, Frisca adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Frisca satu-satunya anak Pangihutan yang menjadi dokter. "Dia kuliah hanya lima tahun, masuk tahun 2005," ujarnya.
Usai kuliah, Frisca kemudian menempuh jalan pengabdian sebagai dokter di Samboja, Kalimantan Timur selama setahun. "November tahun kemarin dia baru pulang ke Bekasi. Rencananya di Bekasi setahun, terus tahun depan pengabdian lagi ke Papua," terang Nony Gultom (28), kakak kandung Frisca.
Nony menyatakan, Frisca mengasah pengalaman kerjanya karena bertekad melanjutkan pendidikan ilmu kedokteran yang ditekuninya dengan mengambil kuliah spesialis. "Adik saya itu pengennya ambil spesialis kulit dan kelamin," kata Nony.
Bahtiar Simanjuntak (52) paman Frisca, mengatakan bahwa keponakannya itu menjadi salah satu kebanggaan keluarga besarnya. "Anaknya rajin dan pinter. Jiwa sosialnya juga tinggi," ujarnya. Hingga Selasa (11/2) malam, jasad Frisca masih disemayamkan di rumah duka Perumahan Jatimulya Blok C/158-159 RT8/15 Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan. (Ichwan Chasani)


Sumber :http://id.berita.yahoo.com/baru-satu-hari-kerja-dokter-frisca-meninggal-keracunan-031045089.html



Turut berduka cita emoticon-Turut Berduka:

Selamat jalan teman
Diubah oleh ngakakngikik 13-02-2014 11:01
0
4.9K
43
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan