- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Green Lifestyle
menggugah kesadaran menjadi kebiasaan


TS
leader.44
menggugah kesadaran menjadi kebiasaan



Quote:






ane mau sedikit share tentang menggugah kesadaran menjadi kebiasaan



Quote:
Spoiler for :

Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mengetahui pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Namun pada kenyataannya hanya sebagian kecil saja dari masyarakat kita yang memiliki pengetahuan tersebut mau dan mampu melakukan kegiatan penyelamatan lingkungan sebagai suatu kebiasaan, budaya dan gaya hidup sehari-hari. Masyarakat kita pada umumnya menyadari bahwa membuang sampah sembarangan dapat mengakibatkan bencana banjir. Membabat hutan dapat menyebabkan bencana tanah longsor, kekeringan dan sebagainya. Namun sekedar sadar saja tentu tidak cukup dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup kita. Dibutuhkan banyak kader atau agen perubahan terutama kepada generasi muda untuk mendorong program peduli lingkungan menjadi suatu kebiasaan yang membudaya di masyarakat. Hingga saat ini jumlah manusia yang peduli dengan lingkungan tidak sebanding dengan jumlah manusia yang tidak peduli dengan lingkungan.
Quote:
BUMI KITA SATU!

Kita hanya memiliki satu bumi. Untuk kita, untuk anak cucu kita dan untuk generasi mendatang. Kita dan 6,7 miliar umat manusia lainnya sampai tahun 2011 ini bertempat tinggal pada satu bumi yang sama. Kerusakan yang terjadi pada satu bagian bumi, secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada bagian bumi yang lain. Bencana yang menimpa kita bisa saja sebagai akibat dari perusakan yang dilakukan orang lain. Begitu juga bencana yang menimpa orang lain, bisa jadi sebagai akibat dari perusakan yang kita lakukan. Bencana dapat menimpa siapa saja. Bencana banjir dapat menimpa orang yang tidak pernah membuang sampah sembarangan.Bencana kabut asap dapat menimpa seseorang yang tidak pernah membakar hutan satu kali pun. Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak terselesaikannya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi daya dukung kehidupan pada generasi mendatang.
”Katakanlah, maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Maha Teliti dengan apa yang kamu kerjakan” (QS.Al-Fath:11).

Quote:
Kita hanya memiliki satu bumi. Untuk kita, untuk anak cucu kita dan untuk generasi mendatang. Kita dan 6,7 miliar umat manusia lainnya sampai tahun 2011 ini bertempat tinggal pada satu bumi yang sama. Kerusakan yang terjadi pada satu bagian bumi, secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada bagian bumi yang lain. Bencana yang menimpa kita bisa saja sebagai akibat dari perusakan yang dilakukan orang lain. Begitu juga bencana yang menimpa orang lain, bisa jadi sebagai akibat dari perusakan yang kita lakukan. Bencana dapat menimpa siapa saja. Bencana banjir dapat menimpa orang yang tidak pernah membuang sampah sembarangan.Bencana kabut asap dapat menimpa seseorang yang tidak pernah membakar hutan satu kali pun. Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak terselesaikannya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi daya dukung kehidupan pada generasi mendatang.
”Katakanlah, maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Maha Teliti dengan apa yang kamu kerjakan” (QS.Al-Fath:11).
Quote:
KESERAKAHAN DAN EGOISME

Secara umum, keadaan di negara yang sedang berkembang sangatlah berbeda dengan di negara maju. Tingkat kesejahteraan hidup masih rendah, produksi bahan pangan belum mencukupi dan sanitasi lingkungan masih buruk (Soemarwoto,1987). Padahal lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 28 H. Terpuruknya kondisi ekologi di negeri kita, tidak lain karena keserakahan dan kerakusan ekonomi. Perang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan masih selalu dimenangkan oleh pertumbuhan ekonomi. Pohon-pohon alami ditebang dengan mudah untuk digantikan dengan hamparan kelapa sawit dan akasia.Tanah-tanah merah di bongkar untuk diambil batu baranya. Sungai-sungai tercemar oleh limbah-limbah pabrik. Seolah-olah, negeri ini sudah terlalu miskin, sehingga tidak sanggup memelihara lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mahatma Gandhi (1869-1948) pernah mengatakan: ”Earth is enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed.” Alam ini akan selalu mampu mencukupi kebutuhan makan bagi penghuninya, tetapi tidak mampu untuk mencukupi satu saja manusia yang rakus.
Egoisme dapat semakin menghancurkan bumi kita. Perdebatan mengenai biang keladi penyebab kerusakan bumi kita mulai dari industrialisasi, transportasi, kebakaran hutan, pembukaan lahan gambut dan lain sebagainya, menjadi perbincangan yang seolah tidak ada habisnya. Padahal sesungguhnya terlepas dari perdebatan mengenai penyebab kerusakan bumi, pemecahan masalah kerusakan bumi jauh lebih penting. Sebagai contoh, kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa ini sampah-mu dan bukan sampah-ku, karena tetap saja sampah adalah masalah kita bersama. Bencana yang timbul akibat sampah dapat menimpa siapa saja. Lebih penting bagi kita untuk segera membuang sampah yang kita dapati pada tempatnya, daripada mencari kambing hitam si pembuang sampah. Diperlukan kesadaran secara kolektif dan solidaritas sebagai sesama penghuni bumi untuk dapat menyelamatkan bumi kita..

Quote:
Secara umum, keadaan di negara yang sedang berkembang sangatlah berbeda dengan di negara maju. Tingkat kesejahteraan hidup masih rendah, produksi bahan pangan belum mencukupi dan sanitasi lingkungan masih buruk (Soemarwoto,1987). Padahal lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 28 H. Terpuruknya kondisi ekologi di negeri kita, tidak lain karena keserakahan dan kerakusan ekonomi. Perang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan masih selalu dimenangkan oleh pertumbuhan ekonomi. Pohon-pohon alami ditebang dengan mudah untuk digantikan dengan hamparan kelapa sawit dan akasia.Tanah-tanah merah di bongkar untuk diambil batu baranya. Sungai-sungai tercemar oleh limbah-limbah pabrik. Seolah-olah, negeri ini sudah terlalu miskin, sehingga tidak sanggup memelihara lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mahatma Gandhi (1869-1948) pernah mengatakan: ”Earth is enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed.” Alam ini akan selalu mampu mencukupi kebutuhan makan bagi penghuninya, tetapi tidak mampu untuk mencukupi satu saja manusia yang rakus.
Egoisme dapat semakin menghancurkan bumi kita. Perdebatan mengenai biang keladi penyebab kerusakan bumi kita mulai dari industrialisasi, transportasi, kebakaran hutan, pembukaan lahan gambut dan lain sebagainya, menjadi perbincangan yang seolah tidak ada habisnya. Padahal sesungguhnya terlepas dari perdebatan mengenai penyebab kerusakan bumi, pemecahan masalah kerusakan bumi jauh lebih penting. Sebagai contoh, kita tidak dapat lagi mengatakan bahwa ini sampah-mu dan bukan sampah-ku, karena tetap saja sampah adalah masalah kita bersama. Bencana yang timbul akibat sampah dapat menimpa siapa saja. Lebih penting bagi kita untuk segera membuang sampah yang kita dapati pada tempatnya, daripada mencari kambing hitam si pembuang sampah. Diperlukan kesadaran secara kolektif dan solidaritas sebagai sesama penghuni bumi untuk dapat menyelamatkan bumi kita..
Quote:
GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup Pasal 3, pelestarian mengandung makna tercapainya kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang serta peningkatan kemampuan tersebut. Pelestarian mempunyai dua penekanan, yaitu pertama pelestarian dalam wujud peningkatan kualitas lingkungan dengan menjaga kestabilan serta tanpa mengurangi kebutuhan makhluk lain, dan kedua pelestarian dalam bentuk perbaikan lingkungan menjadi wujud aslinya dengan cara menghilangkan dan menjauhkan bentuk-bentuk pencemaran akan lingkungan hidup.
Setiap saat kita menggunakan air dan energi untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari sementara kerusakan lingkungan terus berlangsung dalam skala yang semakin meningkat. Banyak pihak yang menyadari apa yang sedang berlangsung, hanya kadangkala tidak menyadari apa yang dapat kita lakukan sebagai konstribusi dalam upaya penyelamatan bumi kita. Padahal sesungguhnya ada banyak hal yang dapat kita lakukan sesuai dengan peran kita sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab sama terhadap kelangsungan hidup anak cucu dan bumi kita. Apa yang kita lakukan untuk bumi kita, menentukan kualitas kehidupan mereka kelak. Tidak adil rasanya bila kita terlalu banyak mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi hak generasi penerus kita kelak, seperti kualitas air dan udara, kekayaan alam, keanekaragaman hayati dan sebagainya. Misalnya apabila kita terlalu boros menggunakan air tentu cadangan untuk mereka akan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kekayaan alam abiotik dan keragaman hayati, baik flora dan fauna akan berkurang bahkan lenyap jika kita tidak bersikap bijaksana dalam mengeksploitasinya. Begitu pula dengan pola konsumsi kita yang akan membentuk dan menjadi contoh serta berdampak pada generasi penerus kita kelak.
Gaya hidup ramah lingkungan mencakup semua hal penting yang berhubungan dengan sikap dan pola konsumsi yang bersifat ramah lingkungan. Cara hidup ramah lingkungan merupakan satu bentuk sikap dan pilihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan di mana kita dapat berpartisipasi menjaga kualitas lingkungan agar tidak menjadi lebih buruk.
Transisi ke arah masyarakat berwawasan ekologi juga akan membutuhkan penciptaan teknologi secara besar-besaran, pembangunan dan penataan kota serta reformasi fundamental di bidang-bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Tetapi tanpa adanya perubahan perilaku yang mendasar, tidak satu pun dari perubahan ini bisa terwujud (Callenbach,1999).
Penggunaan produk ramah lingkungan memiliki cakupan yang luas, mulai dari pemilihan secara individual, skala rumah tangga hingga skala besar. Misalnya: konsumsi tisue, kertas, plastik, batu baterai, perlengkapan elektronik hemat energi, konsumsi air, cara pencucian dan pemilihan cairan pembersih rumah tangga, cara penanggulangan hama di sekitar rumah, penggunaan pupuk, pemilihan material dan desain bangunan ramah lingkungan, wadah penyimpanan, pemilihan kosmetik perawatan tubuh dan pemilihan bahan pangan. Banyak hal kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan..

Quote:
Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup Pasal 3, pelestarian mengandung makna tercapainya kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang serta peningkatan kemampuan tersebut. Pelestarian mempunyai dua penekanan, yaitu pertama pelestarian dalam wujud peningkatan kualitas lingkungan dengan menjaga kestabilan serta tanpa mengurangi kebutuhan makhluk lain, dan kedua pelestarian dalam bentuk perbaikan lingkungan menjadi wujud aslinya dengan cara menghilangkan dan menjauhkan bentuk-bentuk pencemaran akan lingkungan hidup.
Setiap saat kita menggunakan air dan energi untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari sementara kerusakan lingkungan terus berlangsung dalam skala yang semakin meningkat. Banyak pihak yang menyadari apa yang sedang berlangsung, hanya kadangkala tidak menyadari apa yang dapat kita lakukan sebagai konstribusi dalam upaya penyelamatan bumi kita. Padahal sesungguhnya ada banyak hal yang dapat kita lakukan sesuai dengan peran kita sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab sama terhadap kelangsungan hidup anak cucu dan bumi kita. Apa yang kita lakukan untuk bumi kita, menentukan kualitas kehidupan mereka kelak. Tidak adil rasanya bila kita terlalu banyak mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi hak generasi penerus kita kelak, seperti kualitas air dan udara, kekayaan alam, keanekaragaman hayati dan sebagainya. Misalnya apabila kita terlalu boros menggunakan air tentu cadangan untuk mereka akan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kekayaan alam abiotik dan keragaman hayati, baik flora dan fauna akan berkurang bahkan lenyap jika kita tidak bersikap bijaksana dalam mengeksploitasinya. Begitu pula dengan pola konsumsi kita yang akan membentuk dan menjadi contoh serta berdampak pada generasi penerus kita kelak.
Gaya hidup ramah lingkungan mencakup semua hal penting yang berhubungan dengan sikap dan pola konsumsi yang bersifat ramah lingkungan. Cara hidup ramah lingkungan merupakan satu bentuk sikap dan pilihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan di mana kita dapat berpartisipasi menjaga kualitas lingkungan agar tidak menjadi lebih buruk.
Transisi ke arah masyarakat berwawasan ekologi juga akan membutuhkan penciptaan teknologi secara besar-besaran, pembangunan dan penataan kota serta reformasi fundamental di bidang-bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Tetapi tanpa adanya perubahan perilaku yang mendasar, tidak satu pun dari perubahan ini bisa terwujud (Callenbach,1999).
Penggunaan produk ramah lingkungan memiliki cakupan yang luas, mulai dari pemilihan secara individual, skala rumah tangga hingga skala besar. Misalnya: konsumsi tisue, kertas, plastik, batu baterai, perlengkapan elektronik hemat energi, konsumsi air, cara pencucian dan pemilihan cairan pembersih rumah tangga, cara penanggulangan hama di sekitar rumah, penggunaan pupuk, pemilihan material dan desain bangunan ramah lingkungan, wadah penyimpanan, pemilihan kosmetik perawatan tubuh dan pemilihan bahan pangan. Banyak hal kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan..
Quote:
MASALAH SAMPAH (LAGI)

Sampai kapan pun permasalahan sampah tidak dapat dihilangkan, karena setiap makhluk hidup setiap harinya akan menghasilkan sampah, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Harus ada kesadaran dari diri setiap individu yang menghasilkan sampah untuk mengatasi permasalahan sampah. Salah satunya dengan menjalankan program 4-R dalam perilaku kehidupan sehari-hari yaitu reduce, reuse, recycle, dan repair.

Quote:
Sampai kapan pun permasalahan sampah tidak dapat dihilangkan, karena setiap makhluk hidup setiap harinya akan menghasilkan sampah, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Harus ada kesadaran dari diri setiap individu yang menghasilkan sampah untuk mengatasi permasalahan sampah. Salah satunya dengan menjalankan program 4-R dalam perilaku kehidupan sehari-hari yaitu reduce, reuse, recycle, dan repair.
Reduce (mengurangi):
yaitu mengurangi penggunaan barang yg dapat menimbulkan sampah dan menghabiskan terlalu banyak energi. Misalnya dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, menggunakan kain yang dapat dicuci kembali daripada tisu, membawa sendiri tas belanja yang dapat digunakan kembali, mengurangi penggunaan produk dalam kemasan sachet dan memilih produk dalam kemasan keluarga, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, menggunakan produk yg dapat diisi ulang, memilih roti tawar dengan pinggiran daripada roti tawar tanpa pinggiran yang memerlukan plastik untuk menyangga supaya roti dapat tegak saat dikemas, mengurangi pemakaian energi listrik seperti lampu dan AC dengan disain bangunan banyak jendela, menggunakan bak cuci piring 'double sink' yang lebih hemat air karena air keran tidak perlu selalu mengucur saat mencuci dan memanfaatkan air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau WC.
Reuse (memakai kembali):
yaitu memakai kembali barang-barang yang masih bisa dipakai tanpa adanya proses lain. Misalnya memakai kaleng bekas minuman ringan untuk dijadikan tempat pensil, memakai ember bekas untuk tempat sampah dan sebagainya sehingga dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah.
Recycle (mendaur ulang):
yaitu mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai (sampah organik dan anorganik) menjadi barang baru yang bisa dipakai kembali, misalnya pengolahan sampah organik menjadi kompos, dan olah sampah anorganik menjadi barang yg bermanfaat, seperti kertas daur ulang, kerajinan dari kemasan detergent dan sebagainya.
Repair (memperbaiki):
yaitu usaha perbaikan demi lingkungan, misalnya memperbaiki barang-barang yang rusak seperti baju atau tas yang robek dijahit kembali sehingga bisa dipakai lagi tanpa harus membeli baju yang baru. Memperbaiki kualitas lingkungan dengan menanam pohon di sekitar rumah juga merupakan kontribusi positif bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
.yaitu mengurangi penggunaan barang yg dapat menimbulkan sampah dan menghabiskan terlalu banyak energi. Misalnya dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, menggunakan kain yang dapat dicuci kembali daripada tisu, membawa sendiri tas belanja yang dapat digunakan kembali, mengurangi penggunaan produk dalam kemasan sachet dan memilih produk dalam kemasan keluarga, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, menggunakan produk yg dapat diisi ulang, memilih roti tawar dengan pinggiran daripada roti tawar tanpa pinggiran yang memerlukan plastik untuk menyangga supaya roti dapat tegak saat dikemas, mengurangi pemakaian energi listrik seperti lampu dan AC dengan disain bangunan banyak jendela, menggunakan bak cuci piring 'double sink' yang lebih hemat air karena air keran tidak perlu selalu mengucur saat mencuci dan memanfaatkan air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau WC.
Reuse (memakai kembali):
yaitu memakai kembali barang-barang yang masih bisa dipakai tanpa adanya proses lain. Misalnya memakai kaleng bekas minuman ringan untuk dijadikan tempat pensil, memakai ember bekas untuk tempat sampah dan sebagainya sehingga dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah.
Recycle (mendaur ulang):
yaitu mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai (sampah organik dan anorganik) menjadi barang baru yang bisa dipakai kembali, misalnya pengolahan sampah organik menjadi kompos, dan olah sampah anorganik menjadi barang yg bermanfaat, seperti kertas daur ulang, kerajinan dari kemasan detergent dan sebagainya.
Repair (memperbaiki):
yaitu usaha perbaikan demi lingkungan, misalnya memperbaiki barang-barang yang rusak seperti baju atau tas yang robek dijahit kembali sehingga bisa dipakai lagi tanpa harus membeli baju yang baru. Memperbaiki kualitas lingkungan dengan menanam pohon di sekitar rumah juga merupakan kontribusi positif bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
Quote:
Original Posted By threadwriter►Nice THREAD gan,sudah saya
gan.
Nambahin nih mengenai Cara mengurangi sampah.
Replace (Mengganti)
Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:
Plastik Biodegradable yang Ramah Lingkungan
Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, atau botol dari bahan almuminium.
Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang memakainya.
Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri sebagai tempat makanan.
Sumber: http://mulanovich.blogspot.com/2013/...#ixzz2tCCNSvGy
http://mulanovich.blogspot.com/2013/...l#.UvyadoWZx5w
Pejwan jika berkenan.

Nambahin nih mengenai Cara mengurangi sampah.
Replace (Mengganti)
Mengganti yang saya maksud disini adalah mengganti barang yang kita gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:
Plastik Biodegradable yang Ramah Lingkungan
Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, atau botol dari bahan almuminium.
Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi yang memakainya.
Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri sebagai tempat makanan.
Sumber: http://mulanovich.blogspot.com/2013/...#ixzz2tCCNSvGy
http://mulanovich.blogspot.com/2013/...l#.UvyadoWZx5w
Pejwan jika berkenan.

Quote:
Pola perilaku ramah lingkungan sangat mendesak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya penyelamatan bumi kita dari ancaman kerusakan yang lebih parah lagi. Aturan yang dibuat oleh pemerintah tentang lingkungan hidup atau tata kota yang didisain ramah lingkungan, tidak akan dapat berlaku efektif bila perilaku masyarakatnya tidak ramah lingkungan. Kita dapat memulai dari diri sendiri,dalam lingkungan terdekat dan dilakukan sekarang juga. Mari Selamatkan Bumi Kita!

Quote:

Quote:

Diubah oleh leader.44 13-02-2014 17:17
0
4K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan