Puluhan pedagang asongan memaksa masuk ke dalam Kereta Api (KA) Logawa, jurusan Purwokerto -Jember di Stasiun Jebres Solo, Kamis (13/2). Mereka nekat berjualan di dalam KA, meskipun telah dilarang. Akibatnya PT KAI (Kereta Api Indonesia) menunda keberangkatan KA hingga 2 jam lebih.

Petugas terpaksa tak memberangkatkan KA, lantaran banyaknya pedagang asongan yang nekat berjualan di dalam gerbong. Mereka bahkan memaksa untuk berjualan hingga ke Jember. Meski telah dihalau oleh petugas PT KAI dan Polsuska, para pengasong tak mau turun dari KA, sehingga perjalanan KA sempat tersandera 2 jam lebih.

Akibat molornya pemberangkatan ini, puluhan penumpang pun hilang kesabarannya. Mereka berteriak dan memprotes petugas stasiun Solo Jebres, agar segera memberangkatkan KA. Meski mendapatkan protes, pihak PT KAI pun tak peduli. Mereka tak mau memberangkatkan KA sebelum pengasong keluar.

"Kita tak akan jalankan KA, sebelum para pengasong turun. Kami kewalahan, jumlah mereka banyak sekali," ujar petugas stasiun Solo Jebres Asep Nurhadi.

Marzuki salah satu penumpang, mengaku kecewa dengan tertundanya perjalanan KA. Menurutnya, PT KAI seharusnya tegas menindak para pedagang asongan yang nekat berjualan di atas KA.

"Petugas seharusnya tegas. Tindak mereka, kalau seperti ini, kami penumpang yang dirugikan," keluhnya.

Sementara itu beberapa pedagang asongan mengaku tetap akan berjualan di atas KA, sampai PT KAI mencarikan solusi. Mereka mengaku telah berjualan di KA minimal 5 tahun. Jika dilarang, mereka takut tak bisa menghidupi keluarganya.

Kami ini sudah 5 tahun berjualan, mencari nafkah di sini, kok dilarang. PT KAI seharusnya memberi solusinya kalau kami dilarang berjualan di atas KA. Kami tetap akan berjualan di kereta meskipun nyawa taruhannya, ujar salah seorang pengasong, Purwadi (34).

Meski sempat terjadi ketegangan antara petugas dan pedagang asongan, namun keributan lebih luas bisa dihindarkan. KA Logawa, yang tiba di Stasiun Solo Jebres pukul 10.00 WIB, baru bisa melanjutkan perjalanannya sekitar pukul 12.25 WIB, setelah sebagian besar pedagang turun dari KA.

sumber