- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Beberapa Mitos Umum Tentang Daun Surga Alias Ganja! Masuk Dimari Gan!


TS
abrahamtetra
Beberapa Mitos Umum Tentang Daun Surga Alias Ganja! Masuk Dimari Gan!
Tanpa basa-basi lagi, cekibrot. 
Ganja mungkin saja menjadi obat-obatan yang digunakan sembarangan dan ilegal di hampir semua negara. Benda ini telah tersebar sangat luas sampai-sampai banyak orang tidak akan berpikir dua kali untuk menghisapnya di tempat-tempat umum. Ganja adalah obat-obatan kuno yang telah digunakan disepanjang sejarah medis, sihir, dan juga digunakan sebagai alat untuk bersenang-senang. Dan dibawah ini adalah 7 mitos umum tentang ganja yang harus dihilangkan.
1. Penyimpanan Lemak

Mitos: Komposisi aktif ganja yaitu THC tersimpan didalam lemak tubuh sehingga efek dari ganja ini bisa sampai berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu.
Fakta: Benar adanya bahwa ganja (seperti obat-obatan lainnya) memasuki penyimpanan lemak tubuh, dan dapat dideteksi walaupun telah lama dipakai sebelumnya, tetapi hanya sebagian dari mitos tersebut benar. Faktanya adalah, aspek psikoaktif yang ada didalam ganja sangat cepat efeknya, tetapi residu dari obat-obatan tersebut masih tersisa, dan tidak residu tersebut tidak memiliki efek apapun terhadap pemakai ganja. Lebih jauh lagi, adanya THC di dalam lemak tubuh tidak berbahaya bagi lemak, otak, ataupun organ-organ lain di dalam tubuh.
2. Kehilangan Ingatan

Mitos: Penggunaan ganja bisa menyebabkan hilang ingatan dan serta menurunnya intelejensi dan kecerdasan pemakai.
Fakta: Hal ini juga adalah sebuah mitos yang memiliki sedikit kebenaran, dan tidaklah heran jika banyak orang yang mempercayainya. Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa ganja mengakibatkan hilangnya ingatan jangka pendek, tetapi hanya bagi orang yang sedang mabuk. Seseorang yang menggunakan ganja akan dapat mengingat hal-hal yang dilakukan sebelum menggunakan benda tersebut tetapi mereka sulit mempelajari informasi yang baru pada saat mabuk. Tidak ada bukti satupun bukti ilmiah yang mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi masalah permanen.
3. Bukti Ilmiah

Mitos: Ganja telah dibuktikan berbahaya bagi kesehatan secara ilmiah.
Fakta: “Menghisap ganja, bahkan untuk jangka panjang sekalipun, tidak berbahaya bagi kesehatan.” Kutipan tersebut berasal dari jurnal medis Inggris The Lancet (didirikan pada tahun 1823). Tidak ada satupun konsensus pasti tentang penggunaan ganja, dan tidak ada satupun bukti ilmiah bahwa ganja berbahaya bagi kesehatan.
4. Kehilangan Motivasi

Mitos: Penggunaan ganja bisa menyebabkan penggunanya menjadi apatis serta kehilangan motivasi diri.
Fakta: Faktanya, studi yang dilakukan pada subjek percobaan dimana mereka diberikan dosis tinggi ganja secara teratur dalam periode beberapa hari maupun beberapa minggu menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan ganja dengan kehilangan motivasi maupun kemampuan untuk melakukan sesuatu. Tentu saja, penggunaan berlebihan dari substansi yang memabukkan dengan jangka waktu yang panjang akan menurunkan kemampuan seseorang, tetapi ganja tidak lebih baik maupun lebih buruk. Lebih jauh lagi, studi ini mengindikasikan bahwa pengguna ganja cenderung memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi dibandingkan non-pengguna.
5. Statistik Kriminal

Mitos: Ganja adalah penyebab kriminalitas
Fakta: Beberapa orang percaya bahwa penggunaan ganja dapat menyebabkan kekerasan serta kriminalitas. Tetapi fakta tidak menunjukkan hal itu. Sebuah penelitian yang dilakukan menemukan bahwa pengguna ganja cenderung tidak melakukan tindakan kriminal karena efek pengurangan agresi dari ganja tersebut. Tetapi karena banyak negara-negara melarang ganja, kebanyakan dari pengguna ganja secara teknis diklasifikasi sebagai kriminal jika memiliki barang tersebut.
6. Mati Otak

Mitos: Ganja membunuh sel otak
Fakta: Ganja tidak menyebabkan perubahan kemampuan mental yang mendalam. Benar adanya setelah memakai benda ini beberapa orang mengalami rasa panik, paranoid, serta ketakutan. Efek tersebut hanya sementara saja dan pastinya tidak menjadi efek yang permanen. Ada kemungkinan bagi seseorang yang memakai benda ini secara berlebihan sehingga mereka menderita gangguan kejiwaan, tetapi sekali lagi hal ini juga terjadi sangat jarang.
7. Sebagai ‘Gerbang’ Untuk Obat-Obatan Lainnya

Mitos: Ganja bisa membuat kita mencoba obat-obatan terlarang yang lebih keras.
Fakta: Untuk sebagian besar orang, ganja adalah obat-obatan yang memiliki batasan. Benar adanya, para pengguna obat-obatan terlarang yang keras seperti heroin dan LSD juga secara statistik menggunakan ganja di masa lalu, tetapi statistik tersebut juga tidak relevan, ketika dibandingkan dengan banyaknya pengguna ganja dengan pengguna obat-obatan yang keras, jumlahnya amat sangat sedikit, dimana hal ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pengguna ganja dengan pengguna obat-obatan yang lainnya sama sekali.
8. Potensi Di Masa Mendatang

Mitos: Ganja sekarang lebih keras daripada di masa lalu
Fakta: Alasan mengapa mitos ini ada karena sebuah sampel yang diambil oleh lembaga pengaturan obat-obatan terlarang, yang menunjukkan potensi dari suatu obat-obatan tertentu. Tetapi sampel tersebut hanyalah sebagian kecil dari ganja yang beredar di pasaran. Sebagian besar ganja yang dipakai sekarang memiliki potensi yang sama dengan ganja yang ada beberapa dekade yang lalu. Faktanya, meskipun potensi benda ini menjadi lebih tinggi, hal itu tidaklah membuat banyak perbedaan. Lebih jauh lagi, ada data statistik dari potensi ganja pada tahun 1980 yang dapat lebih dipercaya dari metode pendeteksian saat ini, dan statistik tersebut menunjukkan hanya sedikit, dan bahkan tidak ada peningkatan potensi dari benda ini.
9. Kerusakan Paru-Paru

Mitos: Ganja lebih merusak paru-paru dibandingkan rokok
Fakta: Pertama-tama, orang yang menghisap ganja, bukan rokok cenderung menghisap rokok lebih sedikit. Sehingga benda ini membatasi efeknya yang membahayakan. Lebih jauh lagi, para penghisap ganja tidak menghirup banyak zat adiktif yang terlihat pada iklan rokok. Ada beberapa bukti dimana mengisap ganja tidak memiliki efek yang sama dengan menghisap rokok, jadi meskipun penggunaannya yang berlebihan tidak akan menyebabkan empisema.
10. Ganja Dan Kecanduan

Mitos: Penggunaan ganja dapat membuat tingkat kecanduan yang sangat tinggi
Fakta: Kurang dari 1 persen dari orang Amerika menghisap ganja lebih dari satu setiap harinya. Pada pengguna berat, hanya minoritas kecil saja yang terlihat bergantung kepada bantuan layanan rehabilitasi untuk berhenti menghisap ganja, tetapi tidak ada satupun di dalam ganja yang mengakibatkan ketergantungan fisik dan penjelasan yang paling mungkin untuk orang-orang yang butuh bantuan itu adalah sebenarnya mereka mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaan mereka tersebut, bukan dari segi kecanduannya.
Semoga menambah pengetahuan agan.
Sumber:
http://segiempat.com/aneh-unik/ilmu-...-ganja-part-i/
http://segiempat.com/aneh-unik/ilmu-...ganja-part-ii/

Ganja mungkin saja menjadi obat-obatan yang digunakan sembarangan dan ilegal di hampir semua negara. Benda ini telah tersebar sangat luas sampai-sampai banyak orang tidak akan berpikir dua kali untuk menghisapnya di tempat-tempat umum. Ganja adalah obat-obatan kuno yang telah digunakan disepanjang sejarah medis, sihir, dan juga digunakan sebagai alat untuk bersenang-senang. Dan dibawah ini adalah 7 mitos umum tentang ganja yang harus dihilangkan.
1. Penyimpanan Lemak

Mitos: Komposisi aktif ganja yaitu THC tersimpan didalam lemak tubuh sehingga efek dari ganja ini bisa sampai berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu.
Fakta: Benar adanya bahwa ganja (seperti obat-obatan lainnya) memasuki penyimpanan lemak tubuh, dan dapat dideteksi walaupun telah lama dipakai sebelumnya, tetapi hanya sebagian dari mitos tersebut benar. Faktanya adalah, aspek psikoaktif yang ada didalam ganja sangat cepat efeknya, tetapi residu dari obat-obatan tersebut masih tersisa, dan tidak residu tersebut tidak memiliki efek apapun terhadap pemakai ganja. Lebih jauh lagi, adanya THC di dalam lemak tubuh tidak berbahaya bagi lemak, otak, ataupun organ-organ lain di dalam tubuh.
2. Kehilangan Ingatan

Mitos: Penggunaan ganja bisa menyebabkan hilang ingatan dan serta menurunnya intelejensi dan kecerdasan pemakai.
Fakta: Hal ini juga adalah sebuah mitos yang memiliki sedikit kebenaran, dan tidaklah heran jika banyak orang yang mempercayainya. Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa ganja mengakibatkan hilangnya ingatan jangka pendek, tetapi hanya bagi orang yang sedang mabuk. Seseorang yang menggunakan ganja akan dapat mengingat hal-hal yang dilakukan sebelum menggunakan benda tersebut tetapi mereka sulit mempelajari informasi yang baru pada saat mabuk. Tidak ada bukti satupun bukti ilmiah yang mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi masalah permanen.
3. Bukti Ilmiah

Mitos: Ganja telah dibuktikan berbahaya bagi kesehatan secara ilmiah.
Fakta: “Menghisap ganja, bahkan untuk jangka panjang sekalipun, tidak berbahaya bagi kesehatan.” Kutipan tersebut berasal dari jurnal medis Inggris The Lancet (didirikan pada tahun 1823). Tidak ada satupun konsensus pasti tentang penggunaan ganja, dan tidak ada satupun bukti ilmiah bahwa ganja berbahaya bagi kesehatan.
4. Kehilangan Motivasi

Mitos: Penggunaan ganja bisa menyebabkan penggunanya menjadi apatis serta kehilangan motivasi diri.
Fakta: Faktanya, studi yang dilakukan pada subjek percobaan dimana mereka diberikan dosis tinggi ganja secara teratur dalam periode beberapa hari maupun beberapa minggu menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan ganja dengan kehilangan motivasi maupun kemampuan untuk melakukan sesuatu. Tentu saja, penggunaan berlebihan dari substansi yang memabukkan dengan jangka waktu yang panjang akan menurunkan kemampuan seseorang, tetapi ganja tidak lebih baik maupun lebih buruk. Lebih jauh lagi, studi ini mengindikasikan bahwa pengguna ganja cenderung memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi dibandingkan non-pengguna.
5. Statistik Kriminal

Mitos: Ganja adalah penyebab kriminalitas
Fakta: Beberapa orang percaya bahwa penggunaan ganja dapat menyebabkan kekerasan serta kriminalitas. Tetapi fakta tidak menunjukkan hal itu. Sebuah penelitian yang dilakukan menemukan bahwa pengguna ganja cenderung tidak melakukan tindakan kriminal karena efek pengurangan agresi dari ganja tersebut. Tetapi karena banyak negara-negara melarang ganja, kebanyakan dari pengguna ganja secara teknis diklasifikasi sebagai kriminal jika memiliki barang tersebut.
6. Mati Otak

Mitos: Ganja membunuh sel otak
Fakta: Ganja tidak menyebabkan perubahan kemampuan mental yang mendalam. Benar adanya setelah memakai benda ini beberapa orang mengalami rasa panik, paranoid, serta ketakutan. Efek tersebut hanya sementara saja dan pastinya tidak menjadi efek yang permanen. Ada kemungkinan bagi seseorang yang memakai benda ini secara berlebihan sehingga mereka menderita gangguan kejiwaan, tetapi sekali lagi hal ini juga terjadi sangat jarang.
7. Sebagai ‘Gerbang’ Untuk Obat-Obatan Lainnya

Mitos: Ganja bisa membuat kita mencoba obat-obatan terlarang yang lebih keras.
Fakta: Untuk sebagian besar orang, ganja adalah obat-obatan yang memiliki batasan. Benar adanya, para pengguna obat-obatan terlarang yang keras seperti heroin dan LSD juga secara statistik menggunakan ganja di masa lalu, tetapi statistik tersebut juga tidak relevan, ketika dibandingkan dengan banyaknya pengguna ganja dengan pengguna obat-obatan yang keras, jumlahnya amat sangat sedikit, dimana hal ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pengguna ganja dengan pengguna obat-obatan yang lainnya sama sekali.
8. Potensi Di Masa Mendatang

Mitos: Ganja sekarang lebih keras daripada di masa lalu
Fakta: Alasan mengapa mitos ini ada karena sebuah sampel yang diambil oleh lembaga pengaturan obat-obatan terlarang, yang menunjukkan potensi dari suatu obat-obatan tertentu. Tetapi sampel tersebut hanyalah sebagian kecil dari ganja yang beredar di pasaran. Sebagian besar ganja yang dipakai sekarang memiliki potensi yang sama dengan ganja yang ada beberapa dekade yang lalu. Faktanya, meskipun potensi benda ini menjadi lebih tinggi, hal itu tidaklah membuat banyak perbedaan. Lebih jauh lagi, ada data statistik dari potensi ganja pada tahun 1980 yang dapat lebih dipercaya dari metode pendeteksian saat ini, dan statistik tersebut menunjukkan hanya sedikit, dan bahkan tidak ada peningkatan potensi dari benda ini.
9. Kerusakan Paru-Paru

Mitos: Ganja lebih merusak paru-paru dibandingkan rokok
Fakta: Pertama-tama, orang yang menghisap ganja, bukan rokok cenderung menghisap rokok lebih sedikit. Sehingga benda ini membatasi efeknya yang membahayakan. Lebih jauh lagi, para penghisap ganja tidak menghirup banyak zat adiktif yang terlihat pada iklan rokok. Ada beberapa bukti dimana mengisap ganja tidak memiliki efek yang sama dengan menghisap rokok, jadi meskipun penggunaannya yang berlebihan tidak akan menyebabkan empisema.
10. Ganja Dan Kecanduan

Mitos: Penggunaan ganja dapat membuat tingkat kecanduan yang sangat tinggi
Fakta: Kurang dari 1 persen dari orang Amerika menghisap ganja lebih dari satu setiap harinya. Pada pengguna berat, hanya minoritas kecil saja yang terlihat bergantung kepada bantuan layanan rehabilitasi untuk berhenti menghisap ganja, tetapi tidak ada satupun di dalam ganja yang mengakibatkan ketergantungan fisik dan penjelasan yang paling mungkin untuk orang-orang yang butuh bantuan itu adalah sebenarnya mereka mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaan mereka tersebut, bukan dari segi kecanduannya.
Semoga menambah pengetahuan agan.

Sumber:
http://segiempat.com/aneh-unik/ilmu-...-ganja-part-i/
http://segiempat.com/aneh-unik/ilmu-...ganja-part-ii/
0
5.9K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan