[Minang Downgrade: Saga of Siloam Sumbar] Eggi Sudjana Melunak
TS
hobi_linux
[Minang Downgrade: Saga of Siloam Sumbar] Eggi Sudjana Melunak
Terkait Penolakan terhadap Investasi Lippo Group
Padang Ekspres • Senin, 10/02/2014 11:28 WIB • Zulkarnaini • 449 klik
Quote:
Padang, Padek—Ketua Tim Pembela Islam Jakarta, Eggi Sudjana yang sebelumnya sempat ikut menolak pembangunan superblock Lippo Group akhirnya melunak.
Ini setelah Pemko Padang menyetujui dua pembangunan dari empat pembangunan yang diusulkan PT Surya Persada Lestari. Kedua pembangunan dimaksud yakni mal dan hotel.
Sedangkan dua pembangunan lainnya yang gagal dibangun yakni rumah sakit dan sarana pendidikan. Kedua fasilitas tersebut selama ini terlihat memang cukup kontroversial dimata Eggi.
Bahkan sebelumnya Eggi juga sempat berencana untuk turun ke Padang mendukung penolakan bersama forum 42 ormas Islam.
“Teman-teman yang tergabung dalam forum 42 ormas (Islam, red) bersama majelis ulama di Sumbar yang komisi Fatwanya Gusrizal itu berencana meminta saya sebagai lawyer-nya. Namun saya mengklarifikasi jangan ada fitnah, jangan ada tudingan-tudingan yang tidak pas,” ujar Eggi Sudjana kepada wartawan saat pelewaan gelar Sako Datuk Nan Sati untuk Wali Kota Padang, Fauzi Bahar di Kototangah, Sabtu (8/2).
Diakuinya, pihaknya juga telah sempat menemui perwakilan dari Lippo Group. Pihak James Riyadi juga telah mengaku tidak mempermasalahkan jika masyarakat Minang tidak setuju dilakukan pembangunan Rumah Sakit Siloam.
Beberapa hari kemudian dia juga sempat bertemu dengan Wali Kota Padang, Fauzi Bahar di Jakarta. Dalam pembicaraan, Fauzi mengaku jika dari empat pembanggunan Lippo Group yang akan dilaksanakan, ternyata hanya dua yang disetujui.
Mendengar apa yang telah diucapkan wali kota dua periode tersebut, Eggi menilai Fauzi Bahar sudah aspiratif dalam mengakomodir masukan dari masyarakatnya. Karena itu, dia berkenan hadir pada pelewaan gelar datuk untuk Fauzi Bahar tersebut.
Kehadirannya itu dinilai sebagai bentuk perwujudan dukungan. Dimana sebentar lagi, jabatan wali kota Padang yang kini dipegang Fauzi Bahar akan segera berakhir pada 18 Febuari mendatang, pihaknya ingin akhir jabatan itu bisa berakhir happy ending.
“Daripada diakhir masa jabatannya, Fauzi Bahar mengalami konflik dengan masyarakatnya sendiri. Apa lagi seperti yang diketahui, adat istiadat yang ada di Sumbar, sangat kental dengan Adat Bersandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Jadi saya minta kepada pers untuk tidak membesar-besarkan lagi persoalan tersebut. Karena aspirasi yang diberikan masyarakat yang diamanahkan kepada saya, dengan pengertian saya membawa aspirasi ini dan diterima oleh wali kota,” sebutnya.
Ditegaskan, pihak James Riyadi juga tidak merasa keberatan jika dua pembangunan lainnya tidak dilaksanakan. “Kalau masih ada yang tidak senang, Saya tidak akan mau membelanya lagi,” tegas Eggi.
Wali Kota Padang, Fauzi Bahar mengaku dua pembangunan yang paling ditentang masyarakat tersebut terpaksa urung dibangun atas aspirasi dari masyarakat.
“Kalau masyarakat masih menolak kedua pembangunan ini, tidak tahu saya lagi. Karena secara umum saya sudah memenuhi apa yang kini menjadi masukan dari masyarakat Kota Padang terhadap pembangunan itu,” tuturnya. (*)
[ Red/Administrator ]
Hanya di Sumbar yg ngaku2 Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah tapi Rumah Sakit dan Sekolah ditolak, Mall dan Hotel disetujui ???
katanya Kristenisasi trus Xaverius, Don Bosco, RS Yos Sudarso aman2 aja tuh ? hanya di Sumbar, RS dituduh Kristenisasi
ane yakin kaskuser pasti udah who da hell is Egi ini ???
Spoiler for egiii:
Merdeka.com - Mendaftar sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon gubernur via perseorangan, Eggi Sudjana diantar ribuan pendukung 'gelap.' Rata-rata para pendukung yang mengantar pengacara Bupati Garut, Aceng Fikri itu, hendak berziarah kubur ke makam Wali Songo.
Eggi yang datang didampingi calon wakilnya, Muhammad Sihat itu, mengklaim telah mengumpulkan 1,2 juta kartu tanda penduduk (KTP) penduduk se-Jawa Timur. Angka itu, melampaui jumlah prasyarat yang ditetapkan KPU Jawa Timur untuk maju sebagai calon gubernur melalui jalur independen, yaitu 1.118.000 KTP yang minimal tersebar di 19 kabupaten/kota.
Eggi dan Sihat yang menggunakan jargon politik, Beres (Bersama Eggi-Sihat) itu, datang ke Kantor KPU Jawa Timur pada Kamis (11/4) siang, dengan diantar sekitar 4 ribu massa pendukung dengan mengendarai 70 unit bus, 100 angkot dan 10 kendaraan pribadi.
Anehnya, ribuan massa pendukung Beres yang memadati halaman Kantor KPU Jawa Timur itu, tidak tahu menahu kalau mereka tengah berada di Kantor KPU Jawa Timur. Bahkan mereka juga mengaku kalau kedatangannya itu tidak untuk mendukung pasangan Beres yang maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur periode 2014-2019.
Rata-rata, mereka mengaku hendak berziarah ke Makam Sunan Ampel di Surabaya dan Makam Syehkona Cholil di Bangkalan, Madura. Seperti yang diungkap Lastri (53), asal Kediri ini misalnya, dia mengaku kalau hendak berziarah ke Makam Syehkona Cholil dan tidak tahu menahu kalau hari ini ada pendaftaran untuk calon gubernur melalui jalur independen.
"Saya tidak tahu kalau ini Kantor KPU Jawa Timur. Katanya, saya dan rombongan ke sini hanya untuk transit saja. Tujuan kami sebenarnya ya ke Makam Mbah Cholil (panggilan Syehkona Cholil) untuk berziarah kemudian ke Makam Sunan Ampel," aku Lastri di Kantor KPU Jawa Timur.
Waktu hendak berangkat dari Kediri, lanjut dia, sampai di perjalanan kami diajak ke sini (KPU Jatim). Setelah dari sini (Kantor KPU), nanti langsung melanjutkan perjalanan ziarah ke Bangkalan dan Makam Sunan Ampel."
Selain Lastri, Siti Aminah (30)asal Paiton, Probolinggo juga menyampaikan hal yang sama. Aminah juga mengatakan kalau tujuannya datang ke Surabaya ini, diajak oleh tetangganya yang bernama Bambang untuk berziarah bukan mendukung calon gubernur.
"Saya ke sini itu diajak Pak Bambang. Katanya saya mau diajak jalan-jalan dan berziarah ke Makam Sunan Ampel. Saya nggak tahu kalau mampir ke sini (Kantor KPU) dulu. Wong saya cuma diajak, saya ya nggak tahu apa-apa," ungkap perempuan yang mengenakan jilbab warna merah muda itu.
Bahkan, saat ditanya ihwal Eggi Sudjana, ibu dua anak ini juga mengaku tidak tahu menahu siapa itu Eggi Sudjana. "Saya tahunya ya diajak berziarah, tidak dikasih tahu soal siapa tadi? Eggi Sudjana? Wong saya nggak kenal siapa dia," katanya heran.
Bukan hanya dua perempuan ini saja, yang mengalami nasib yang sama, terdampar di Kantor KPU Jawa Timur. Beberapa orang yang ikut memadati halaman Kantor KPU Jawa Timur, rata-rata, juga mengaku bertujuan untuk berziarah kubur dengan melampirkan foto copy KTP ke panitia ziarah.
Diberitakan sebelumnya, pasangan Beres yang maju di Pilgub Jawa Timur yang akan digelar 29 Agustus mendatang itu, merupakan satu-satunya pasangan Cagub dan Cawagub melalui jalur perseorangan. Hari ini, mereka mendaftarkan diri ke Kantor KPU Jawa Timur dengan membawa 1,2 juta KTP.
"Ini sebagai bentuk keseriusan saya untuk membenahi Jawa Timur. Saya yang pertama di Jawa Timur untuk mendaftarkan diri ke KPU. Revitalisasi birokrasi juga akan kami kedepankan demi pelayanan yang baik bagi masyarakat di Jawa Timur. Dan saya datang ke Kantor KPU ini, membawa 1,2 juta dukungan dari 33 kabupaten/kota se-Jawa Timur untuk mendaftar sebagai calon independent," kata Eggi berapi-api di sela pendaftaran.
siapa Prof. Azyumarid, org Minang tabaliak-kaji itu ???
Spoiler for prof:
Azyumardi Azra: Selepas buka tak masalah tidak salat magrib
Merdeka.com - Cendekiawan muslim Azyumardi Azra melontarkan pernyataan mengejutkan saat menyampaikan kuliah tujuh menit di acara buka bersama di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu (1/8). Menurut dia, tidak apa-tidak salat magrib selepas berbuka puasa kalau tidak sempat.
"Kalau tidak sempat boleh digabung nanti dengan salat isya," kata Azyumardi dalam sambutan bahasa Inggris di hadapan undangan para duta besar ASEAN dan Organisasi Konferensi Islam.
Pada kesempatan itu, direktur pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini menceritakan Islam memiliki akar serupa dengan Yahudi dan Nasrani sebagai agama Nabi Ibrahim. Dia menjelaskan puasa di Indonesia telah menjadi tradisi sosial dan budaya, jadi tidak sekadar pelaksanaan ajaran Islam.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan Islam merupakan agama damai. Sebab itu, dia mengimbau kepada semua diplomat menggunakan segala kapasitas dan kapabilitas buat mencari jalan damai bagi setiap konflik.
Buka puasa bersama di Kementerian Luar Negeri ini rutin dilangsungkan saban tahun. Sejumlah tokoh hadir dalam acara itu, termasuk Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq dan mantan Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama) Hasyim Muzadi. http://www.merdeka.com/peristiwa/azy...at-magrib.html
-
sedih ane gan, Ranah Minang yg byk melahirkan byk pendekar tangguh yg ikut berjuang di Perang Aceh I n II, Perang Padri, Perang di Riau, Palembang, smp Malaysia, yg byk melahirkan pemikir tajam n pintar spt Bung Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, n byk lagi MALAH JADI GINI ??? mudah terhasut oleh politisi dan pebisnis tertentu
bukannya malah bagus bikin RS/Sekolah daripada Mall/Hotel, iya toh gan ???
-
smentara yg ini hilang-tumbuh gk ada solusi tegas n kontinyu
Spoiler for ikon legendaris Padang:
Diubah oleh hobi_linux 13-02-2014 08:10
0
6.4K
Kutip
71
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru