assalamu'alaikum aganwati/aganwanto...
maaf kalo repost...hanya ingin berbagi info...
Spoiler for pendahuluan:
bencana yg terjadi dibumi ini merupakan hal yang tidak dapat kita hindari, namun mesiki begitu ada cara agar kita dapat meminimalisir bencana dengan menjaga keseimbangan alam..diantaranya memelihara lingkungan sekitar kita, menjaga ekosistim alam dengan tidak merusaknya seperti menebang pohon secara liar, dan mengurangi polusi udara, terlepas dari usaha kita menjaga lingkungan selayaknya kita patut berdoa, berserah dan bersyukur terhadap Tuhan atas apa yg telah diberikan kepada kita...
Fenomena retakan, penurunan, dan pergeseran tanah di wilayah Kabupaten Jepara sejak dua pekan lalu, hingga kini belum diketahui pasti penyebabnya. Pemerintah Kabupaten Jepara pun belum mengambil sikap lebih lanjut. Hanya meminta sejumlah warga yang terdampak untuk mengungsi sementara waktu ke tempat yang dirasa lebih aman.
Untuk mengetahui pasti kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara telah bekerjasama dengan Badan Informasi Geoparsial (BIG). Itu untuk mengetahui sumber asal muasal retakan, pergeseran, dan retakan tanah yang terjadi di wilayah Jepara.
Kepala BPBD Kabupaten Jepara Lulus Suprayetno, kepada Jaringnews.com menyampaikan, kondisi retakan tanah yang saat ini terjadi di Jepara memiliki karakter yang sama dengan retakan tanah yang terjadi di Garut Jawa Barat.
“Di situ (lokasi retakan dan penurunan tanah) ada lokasi permukiman, kami takutnya nanti kaya yang di Garut,” ujar Lulus, Senin (3/2/2014).
“Minggu ini BIG akan kami minta untuk melakukan pemetaan peta rawan bencana. Harapannya bisa mencari darimana urat-urat retakan ini dan bisa memberikan solusinya,” imbuh Lulus.
Hingga saat ini Kabupaten Jepara selain tak memiliki foto satelit daerah rawan bencana, juga tak memiliki tenaga ahli tentang geologi. Sehingga mendatangkan BIG ke Bumi Kartini dirasa perlu untuk memperoleh kajian ilmu yang mendalam.
“Karena dia (BIG) menggabungkan disipilin ilmu air, angin, dan tanah, maka akan dicari urat-urat fenomena retakan itu menggunakan satelit,” papar Lulus.
“Semenatar itu ESDM provinsi Jateng sudah melakukan penelitian sejak Rabu (29/1/2014), tapi sampai sekarang kami belum mendapatkan hasil kesimpulannya,” tandas Lulus.( Via Jaring News )
Spoiler for Foto retakan:
Spoiler for retak1:
Spoiler for retak2:
Spoiler for retak 3:
Spoiler for retak 4:
terimakasih atas kunjungannya semoga info yg saya berikan bermanfaat bagi aganwati/ aganwanto
bagi kawan2 yg ingin menambahkan gambar silahkan kalo sempet nanti akan ane tarok page one