- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Pahlawan Usman & Harun yang dianggap teroris oleh pemerintah Singapura


TS
newsflash
Kisah Pahlawan Usman & Harun yang dianggap teroris oleh pemerintah Singapura

Spoiler for Sebelumnya banyak Terima Kasih buat mimin dan agan semua, Ini HT pertama TS di Dunia Persilatan Kaskus,hehe:

Quote:
Ketegangan antara Pemerintah Singapura dan Pemerintah Indonesia, sepertinya belum akan mereda. Pasalnya, belum ada titik temu antara Singapura dan Indonesia terkait penamaan KRI Usman Harun.
Singapura kukuh dua nama tersebut, Usman dan Harun, merupakan figur kontroversial yang sempat menggemparkan negeri Singa Putih itu.
Sedangkan Indonesia menganggap Usman dan Harun adalah dua tokoh yang berjasa terhadap kehormatan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti dikutip dari laman TNI AL, Senin (10/2/2014), Usman dan Harun telah gugur dalam usaha mempertahankan kedaulatan negara dan kehormatan bangsa. Hal itu terjadi di masa perjuangan Dwikora, ketika konfrontasi dengan Negara Malaysia.
Pada 31 Agustus 1957 berdiri negara Persemakmuran Malaya. Saat itu, negara Malaysia berpeluang untuk memperluas wilayahnya, karena pada saat bersamaan, Singapura ingin bergabung dalam persemakmuran, namun ditolak oleh Inggris.
Kemudian pada 16 September 1963 dibentuk federasi baru bernama Malaysia yang merupakan negara gabungan Singapura, Kalimantan Utara (Sabah), dan Sarawak.
Kesultanan Brunei kendatipun ingin bergabung dengan Malaysia, namun tekanan oposisi yang kuat lalu menarik diri. Alasan utama penarikan diri adalah Brunei merasa memiliki banyak sumber minyak, yang nanti akan jatuh ke pemerintahan pusat (Malaysia).
Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno sejak semula menentang keinginan Federasi Malaya yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord. Presiden Soekarno menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai “boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Maka dibentuklah sukarelawan untuk dikirim ke negara itu setelah dikomandokannya Dwikora oleh Presiden Sukarno pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Usman memiliki nama asli Sersan KKO Janatin alias Usman bin Haji Muhamad Ali.
Sedangkan Harun bernama lengkap Kopral KKO Tohir alias Harun bin Said. Usman adalah prajurit KKO kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, tanggal 18 Maret 1943 dan Harun adalah kelahiran Pulau Bawean, 4 April 1947.
Pada Maret 1965, Usman, Harun dan Gani bin Arup, mendapat tugas khusus dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) untuk memasuki Singapura sebagai bagian dari perkuatan militer Indonesia untuk membantu para sukarelawan Indonesia di wilayah musuh.
Dengan menggunakan perahu karet, ketiganya berangkat tanggal 8 Maret 1965 dengan membawa 12,5 kilogram bahan peledak. Mereka mendapat perintah untuk melakukan sabotase ke sasaran-sasaran penting di kota Singapura. Sasaran tidak ditentukan dengan pasti, jadi harus ditentukan sendiri.
Tanggal 10 Maret 1965 mereka berhasil meledakkan bangunan MacDonald House yang terletak di pusat kota. Peristiwa itu menimbulkan kegemparan dan kekacauan bagi masyarakat Singapura.



Setelah melakukan aksinya, Harun dan Usman melarikan diri dan berhasil mencapai daerah pelabuhan, sedangkan Gani bin Arup mencari jalan lain. Sebuah motor boat berhasil mereka rampas untuk kembali ke Pulau Sambu.
Namun di tengah jalan, motorboat mengalami kerusakan mesin. Mereka akhirnya ditangkap patroli musuh pada 13 Maret 1965. Keduanya dibawa kembali ke Singapura untuk diadili.
Pengadilan Singapura akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati. Pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai usaha untuk meminta pengampunan atau keringanan hukuman, namun tidak berhasil.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 1968, tepatnya pukul 06.00 pagi, keduanya menjalani hukuman gantung di dalam penjara Changi, Singapura. Jenazahnya kemudian dibawa ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Pada hari yang sama di mana Usman dan Harun digantung untuk kejayaan bangsa ini, Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden RI Soeharto, menganugerahi keduanya dengan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI Nomor 050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968.
Singapura kukuh dua nama tersebut, Usman dan Harun, merupakan figur kontroversial yang sempat menggemparkan negeri Singa Putih itu.
Sedangkan Indonesia menganggap Usman dan Harun adalah dua tokoh yang berjasa terhadap kehormatan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Spoiler for Pahlawan heroik kita :

Seperti dikutip dari laman TNI AL, Senin (10/2/2014), Usman dan Harun telah gugur dalam usaha mempertahankan kedaulatan negara dan kehormatan bangsa. Hal itu terjadi di masa perjuangan Dwikora, ketika konfrontasi dengan Negara Malaysia.
Pada 31 Agustus 1957 berdiri negara Persemakmuran Malaya. Saat itu, negara Malaysia berpeluang untuk memperluas wilayahnya, karena pada saat bersamaan, Singapura ingin bergabung dalam persemakmuran, namun ditolak oleh Inggris.
Kemudian pada 16 September 1963 dibentuk federasi baru bernama Malaysia yang merupakan negara gabungan Singapura, Kalimantan Utara (Sabah), dan Sarawak.
Kesultanan Brunei kendatipun ingin bergabung dengan Malaysia, namun tekanan oposisi yang kuat lalu menarik diri. Alasan utama penarikan diri adalah Brunei merasa memiliki banyak sumber minyak, yang nanti akan jatuh ke pemerintahan pusat (Malaysia).
Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno sejak semula menentang keinginan Federasi Malaya yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord. Presiden Soekarno menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai “boneka Inggris” merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.
Maka dibentuklah sukarelawan untuk dikirim ke negara itu setelah dikomandokannya Dwikora oleh Presiden Sukarno pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Usman memiliki nama asli Sersan KKO Janatin alias Usman bin Haji Muhamad Ali.
Sedangkan Harun bernama lengkap Kopral KKO Tohir alias Harun bin Said. Usman adalah prajurit KKO kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, tanggal 18 Maret 1943 dan Harun adalah kelahiran Pulau Bawean, 4 April 1947.
Pada Maret 1965, Usman, Harun dan Gani bin Arup, mendapat tugas khusus dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) untuk memasuki Singapura sebagai bagian dari perkuatan militer Indonesia untuk membantu para sukarelawan Indonesia di wilayah musuh.
Dengan menggunakan perahu karet, ketiganya berangkat tanggal 8 Maret 1965 dengan membawa 12,5 kilogram bahan peledak. Mereka mendapat perintah untuk melakukan sabotase ke sasaran-sasaran penting di kota Singapura. Sasaran tidak ditentukan dengan pasti, jadi harus ditentukan sendiri.
Tanggal 10 Maret 1965 mereka berhasil meledakkan bangunan MacDonald House yang terletak di pusat kota. Peristiwa itu menimbulkan kegemparan dan kekacauan bagi masyarakat Singapura.
Spoiler for Gedung mac Donald house porak poranda setelah diledakan:




Setelah melakukan aksinya, Harun dan Usman melarikan diri dan berhasil mencapai daerah pelabuhan, sedangkan Gani bin Arup mencari jalan lain. Sebuah motor boat berhasil mereka rampas untuk kembali ke Pulau Sambu.
Namun di tengah jalan, motorboat mengalami kerusakan mesin. Mereka akhirnya ditangkap patroli musuh pada 13 Maret 1965. Keduanya dibawa kembali ke Singapura untuk diadili.
Pengadilan Singapura akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati. Pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai usaha untuk meminta pengampunan atau keringanan hukuman, namun tidak berhasil.
Akhirnya pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 1968, tepatnya pukul 06.00 pagi, keduanya menjalani hukuman gantung di dalam penjara Changi, Singapura. Jenazahnya kemudian dibawa ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Pada hari yang sama di mana Usman dan Harun digantung untuk kejayaan bangsa ini, Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden RI Soeharto, menganugerahi keduanya dengan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI Nomor 050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968.
Sumber: http://goo.gl/JGmkp5
Mungkin agan2 banyak yang belum tahu tentang sepak kterjang kedua pahlawan ini, Ts akan memberikan kisah lengkapnya:
http://nasional.sindonews.com/read/2...pesawat-tempur
http://nasional.sindonews.com/topic/...-angkatan-laut
Ada tambahan bagus dari Blind Sniper tentang pahlawan kita:
Quote:
Original Posted By Blind Sniper►sekalian post foto-foto juga ya..

____________________
[Foto] Usman-Harun dalam Kenangan
Ketika hukuman gantung terhadap Usman Bin H Ali alias Djanatin dan Harun Alias Tohir Bin Mahdar sudah dilakukan serta jasad keduanya dipulangkan ke Tanah Air untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, masyarakat Indonesia larut dan ikut berkabung dalam suasana haru tersebut. Hal itu tampak dalam 8 foto ini.
Foto-foto suasana saat kedua jasad keduanya tiba di Indonesia tersimpan rapih di album yang berada di rumah keluarga Usman Janatin di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Jawa Tengah.
1. Banyak Warga Menanti di Bandara Kemayoran

TNI dan warga Indonesia menyambut pemulangan jasad Usman-Harun dari Singapura di Bandara Kemayoran.
2.Jenazah Usman-Harun Diturunkan dari Pesawat

Ini saat jenazah Usman-Harun diturunkan dari pesawat. Rekan-rekan Usman-Harun dari TNI menyemut menyambut peti jenazah dan membawanya turun dari pesawat.
3.Lautan Warga di Bundaran HI Lepas Usman-Harun

Tampak lautan warga menyemut di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), sekedar melihat iring-iringan mobil pembawa jasad Usman-Harun.
4.Warga Menyemut di Pinggir Jalan

Selepas Bundaran HI, warga masih berjejal melepas kepergian dua pahlawan nasional ini. Warga berjejal di pinggir jalan, juga jembatan penyeberangan orang.
5.Dari Kemayoran ke Kalibata

Iring-iringan mobil pembawa jasad Usman-Harun membawa kedua pahlawan itu dari Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat menuju tempat peristirahatan terakhir Kalibata, Jakarta Selatan.
6. Gani, Rekan Seperjuangan Usman-Harun Menangis

Bahkan ada satu foto yang menurut Rodiah merupakan sosok Gani, rekan seperjuangan Usman dan Harun yang sempat membuat kepanikan warga Singapura dengan melakukan pengeboman untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia 'boneka Inggris' atas komando dari Soekarno. Di foto tersebut tampak seorang pria terlihat tidak terima dan coba ditenangkan oleh para anggota TNI lain.
"Kalau tidak salah itu Gani," jelasnya.
Menurut artikel Korps Marinir, Gani bin Arup adalah sahabat yang akrab dengan Usman dan Harun dalam kesatuan KKO TNI AL. Dalam tim ini Usman dan Harun mendapat tugas yang sama untuk mengadakan sabotase di Singapura.
Seperti dikutip dari artikel yang diterbitkan Korps Marinir disebutkan:
Usai melakukan pengeboman, pada 10 Maret 1965 mereka berkumpul kembali. Mereka bersepakat bagaimana caranya untuk kembali ke pangkalan. Situasi menjadi sulit, seluruh aparat keamanan Singapura dikerahkan untuk mencari pelaku yang meledakkan Hotel Mac Donald. Melihat situasi demikian sulitnya, lagi pula penjagaan sangat ketat, tak ada celah selubang jarumpun untuk bisa ditembus. Sulit bagi Usman, Harun dan Gani keluar dari wilayah Singapura.
Untuk mencari jalan keluar, Usman dan anggotanya sepakat untuk menerobos penjagaan dengan menempuh jalan masing masing, Usman bersama Harun, sedangkan Gani bergerak sendiri. Dengan kata sepakat telah disetujui secara bulat untuk kembali ke pangkalan dan sekaligus melaporkan hasil yang telah dicapai kepada atasannya.
Sebelum berpisah Usman menyampaikan pesan kepada anggotanya, barang siapa yang lebih dahulu sampai ke induk pasukan, supaya melaporkan hasil tugas telah dilakukan kepada atasan. Mulai saat inilah Usman dan Harus berpisah dengan Gani sampai akhir hidupnya.
7. Pahlawan, Kami akan Balaskan Dendammu!

Selain itu, di album foto yang rencananya akan di museumkan tersebut juga terdapat warga yang membawa poster bertuliskan "Pahlawan, Kami Akan Balas Dendammu", "Njawa di balas Njawa".
8. Beristirahat dengan Tenang di TMP Kalibata

Kedua anggota KKO TNI AL itu akhirnya bisa beristirahat dengan tenang di TMP Kalibata. Makam kedua pahlawan itu dipenuhi rangkaian bunga duka cita.
9. Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew melakukan tabur bunga di TMP Kalibata


____________________
Spoiler for usman-harun:
[Foto] Usman-Harun dalam Kenangan
Ketika hukuman gantung terhadap Usman Bin H Ali alias Djanatin dan Harun Alias Tohir Bin Mahdar sudah dilakukan serta jasad keduanya dipulangkan ke Tanah Air untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, masyarakat Indonesia larut dan ikut berkabung dalam suasana haru tersebut. Hal itu tampak dalam 8 foto ini.
Foto-foto suasana saat kedua jasad keduanya tiba di Indonesia tersimpan rapih di album yang berada di rumah keluarga Usman Janatin di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Jawa Tengah.
1. Banyak Warga Menanti di Bandara Kemayoran

TNI dan warga Indonesia menyambut pemulangan jasad Usman-Harun dari Singapura di Bandara Kemayoran.
2.Jenazah Usman-Harun Diturunkan dari Pesawat

Ini saat jenazah Usman-Harun diturunkan dari pesawat. Rekan-rekan Usman-Harun dari TNI menyemut menyambut peti jenazah dan membawanya turun dari pesawat.
3.Lautan Warga di Bundaran HI Lepas Usman-Harun

Tampak lautan warga menyemut di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), sekedar melihat iring-iringan mobil pembawa jasad Usman-Harun.
4.Warga Menyemut di Pinggir Jalan

Selepas Bundaran HI, warga masih berjejal melepas kepergian dua pahlawan nasional ini. Warga berjejal di pinggir jalan, juga jembatan penyeberangan orang.
5.Dari Kemayoran ke Kalibata

Iring-iringan mobil pembawa jasad Usman-Harun membawa kedua pahlawan itu dari Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat menuju tempat peristirahatan terakhir Kalibata, Jakarta Selatan.
6. Gani, Rekan Seperjuangan Usman-Harun Menangis

Spoiler for :
Bahkan ada satu foto yang menurut Rodiah merupakan sosok Gani, rekan seperjuangan Usman dan Harun yang sempat membuat kepanikan warga Singapura dengan melakukan pengeboman untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia 'boneka Inggris' atas komando dari Soekarno. Di foto tersebut tampak seorang pria terlihat tidak terima dan coba ditenangkan oleh para anggota TNI lain.
"Kalau tidak salah itu Gani," jelasnya.
Menurut artikel Korps Marinir, Gani bin Arup adalah sahabat yang akrab dengan Usman dan Harun dalam kesatuan KKO TNI AL. Dalam tim ini Usman dan Harun mendapat tugas yang sama untuk mengadakan sabotase di Singapura.
Seperti dikutip dari artikel yang diterbitkan Korps Marinir disebutkan:
Usai melakukan pengeboman, pada 10 Maret 1965 mereka berkumpul kembali. Mereka bersepakat bagaimana caranya untuk kembali ke pangkalan. Situasi menjadi sulit, seluruh aparat keamanan Singapura dikerahkan untuk mencari pelaku yang meledakkan Hotel Mac Donald. Melihat situasi demikian sulitnya, lagi pula penjagaan sangat ketat, tak ada celah selubang jarumpun untuk bisa ditembus. Sulit bagi Usman, Harun dan Gani keluar dari wilayah Singapura.
Untuk mencari jalan keluar, Usman dan anggotanya sepakat untuk menerobos penjagaan dengan menempuh jalan masing masing, Usman bersama Harun, sedangkan Gani bergerak sendiri. Dengan kata sepakat telah disetujui secara bulat untuk kembali ke pangkalan dan sekaligus melaporkan hasil yang telah dicapai kepada atasannya.
Sebelum berpisah Usman menyampaikan pesan kepada anggotanya, barang siapa yang lebih dahulu sampai ke induk pasukan, supaya melaporkan hasil tugas telah dilakukan kepada atasan. Mulai saat inilah Usman dan Harus berpisah dengan Gani sampai akhir hidupnya.
7. Pahlawan, Kami akan Balaskan Dendammu!

Selain itu, di album foto yang rencananya akan di museumkan tersebut juga terdapat warga yang membawa poster bertuliskan "Pahlawan, Kami Akan Balas Dendammu", "Njawa di balas Njawa".
8. Beristirahat dengan Tenang di TMP Kalibata

Kedua anggota KKO TNI AL itu akhirnya bisa beristirahat dengan tenang di TMP Kalibata. Makam kedua pahlawan itu dipenuhi rangkaian bunga duka cita.
9. Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew melakukan tabur bunga di TMP Kalibata

tambahan lagi dari akang hitoryjava yg maknyuss:
Quote:
Original Posted By historyjava►Buat yang masih tanya siapa Usman-Harun dan kenapa sasarannya MacDonald House tonton aja video dibawah. Ini pentingnya pelajaran sejarah, sedih jg banyak yg ngaku WNI tapi gak tau sejarah bangsanya sendiri.
Spoiler for OPERASI A SANDI GANYANG MALAYSIA PART 1:

Spoiler for OPERASI A SANDI GANYANG MALAYSIA PART 2:

Spoiler for OPERASI A SANDI GANYANG MALAYSIA PART 3:

Spoiler for Pesan TS:

Diubah oleh newsflash 12-02-2014 17:13
0
86.5K
Kutip
865
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan