DENPASAR - Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Robert Corby, 37 akhirnya bisa menghirup udara bebas setelah mendapatkan opsi pembebasan bersyarat (PB). Baru saja keluar dari Lapas Klas II A Kerobokan, dia dapat easy money Rp 32 miliar. Ini adalah nilai tawaran dari salah satu media Australia bila mau diwawancara eksklusif dan membuka cadar yang selama ini menutupi wajahnya.

Ya, beberapa pekan sebelum bebas bersyarat, Corby memang menutup diri. Kerap memakai cadar, hingga sangat sedikit berkomentar. Rupanya, ini memainkan emosi para penonton televisi di Australia yang rutin mengikuti kisah Corby.

Akhirnya, untuk mengejar rating, beberapa TV di Australia berlomba-lomba ikat kontrak dengan Corby. Informasinya nilai penawaran di bawah Rp 10 miliar, kemudian ada penawaran Rp 12 miliar. Kabar terakhir sudah deal dengan salah satu TV dengan nilai Rp 32 miliar atau sekitar AUSD 300 juta.

Makanya, Corby langsung dibawa ke Vila Santosa di Jalan Pura Telaga Waja, Seminyak, Kuta, sebuah vila dengan tarif Rp 3,6 juta semalam. Rupanya di sana pihak TV sebut saja TV berinisial CS sudah mem-booking-kan lokasi wawancara eksklusif.

“Nilainya Rp 32 miliar, nanti tayang eksklusif dalam TV CS dan tayang satu jam penuh. Makanya beberapa vila di-booking khusus,” ujar salah satu wartawan asal Australia. Artinya untuk membuka cadarnya secara eksklusif hanya untuk satu stasiun televisi, Corby mendapatkan Rp 32 miliar.

DI BALI HINGGA 2017

Corby menjalani proses PB Senin pagi kemarin. Dengan mengenakan cadar, dia sampai di Kejari Denpasar sekitar pukul 08.27, kemudian melakukan proses administrasi di ruang Kasipidum Kejari Denpasar, I Wayan Wiradarma. Corby dikawal oleh pihak Lapas. Dia datang mengenakan celana panjang hitam, baju kaus putih dan baju luaran warna hitam. Cadarnya itu menutupi wajahnya namun lewat ke kepala, kemudian ditutup dengan topi.

Kusimantara mengatakan, Corby divonis 20 tahun penjara akibat kepemilikan ganja 4,2 kg (diamankan di Bandara Ngurah Rai pada 8 Oktober 2004). Dia kemudian mendapatkan remisi secara total 40 bulan, dan mendapatkan grasi dari Presiden SBY 5 tahun pengurangan hukuman penjara. Sehingga dia layak mendapatkan PB, namun mesti tetap di Bali sampai 27 Mei 2017. Selama itu, dia harus tinggal di rumah kakak iparnya, sesuai data yang tertera di aparat. (art/yes/jpnn/che/k7)


sumber : http://kaltimpost.co.id/berita/detai...32-miliar.html