LAMA tak muncul setelah konfliknya dengan Eyang Subur tenggelam, Arya Wiguna "comeback" dengan perseteruannya dengan Farhat Abbas.

Dimulai dengan perang urat syaraf di media, bertengkar di mall, hingga kemudian muncul kenekatan Arya untuk melakukan sumpah pocong.

"Wah, ternyata tuduhan Arya tentang perselingkuhan Farhat bukan main-main. Buktinya dia berani sumpah pocong," kira-kira begitu yang ada di benak kami ketika pertama kali mendengar rencana Arya.

Prosesi sumpah pocong pun dilakukan di sebuah pesantren di kawasan Pondok Petir, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/2).

Dengan dibalut kain kafan, layaknya orang yang sudah meninggal, Arya mengucapkan sumpahnya di depan para pemuka agama, wartawan, dan juga warga sekitar.

Tapi ternyata hasilnya jauh dari yang diharapkan. Dari 5 butir sumpah yang dilontarkan Arya, hanya ada satu yang menyinggung soal kedekatan Farhat dengan seorang perempuan beristri. Ada di poin kelima, atau terakhir. Itu pun hanya terkesan sekilas saja dicantumkan, tanpa menyebut kata perselingkuhan sama sekali.

Sementara itu, butir pertama sampai keempat lebih membahas soal impian dan angan-angan Arya yang tak kesampaian, yakni untuk jadi artis dan milyuner, seperti yang pernah dijanjikan oleh Farhat.

Berikut ini isi sumpah Arya yang ditulis dalam secarik kertas:

1. Farhat Abbas akan membelikan mobil baru di bulan Agustus 2013
2. Farhat Abbas akan menjadikan saya milyuner
3. Farhat Abbas menyuruh saya menolak iklan XL senilai 35 jura karena dia bilang terlalu murah, dan saya akan dikenalkan ke Dirut XL langsung
4. Farhat Abbas menjanjikan akan melakukan rekaman di bulan Juli 2013
5. Farhat Abbas masuk kamar hotel transit Makassar dengan istri orang

"Oalah.. Ternyata cuma soal uang!" gumam kami, dan mungkin banyak orang yang menyimak isi sumpah pocong Arya.

Hukum di negara ini memang tak mengenal istilah sumpah pocong. Jadi apa yang akan disumpahkan oleh setiap orang yang melakukannya, ya terserah saja. Toh tak ada pasal-pasal yang mengatur isi sumpah harus begini atau begitu.

Dan dari penelusuran kami, dalam hukum Islam sendiri tak mengatur soal sumpah dengan kain kafan seperti seperti yang dilakukan Arya. Sumpah pocong merupakan tradisi lokal yang masih kental menerapkan norma-norma adat, yang dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali.

Konsekuensi efek dari sumpah ini pun hanya bersifat dorongan psikologis. Tergantung sejauh mana tingkat kepercayaan seseorang.

Jadi, apakah dengan sumpah pocong Arya Wiguna bisa dinyatakan jujur dengan yang diucapkannya? Wallahu a'lam..



sumbernya gan
klik sini gan