- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Wuih! Wawancara Eksklusif Corby Senilai Rp 32 M Jatuh ke TV Channel Seven


TS
muchayaragorn
Wuih! Wawancara Eksklusif Corby Senilai Rp 32 M Jatuh ke TV Channel Seven
Wuih! Wawancara Eksklusif Corby Senilai Rp 32 M Jatuh ke TV Channel Seven
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Corby saat meninggalkan LP Kerobokan (Justin McManus/Sydney Morning Herald)
Denpasar - Selepasnya ratu mariyuana Schapelle Corby dari penjara, media Australia seakan berlomba untuk mendapat wawancara eksklusif dengannya. Dari sekian banyak media, televisi Australia Channel Seven yang berhak mendapatkan wawancara eksklusif dengan Corby, yang disebut-sebut bernilai AUS$ 3 juta atau setara Rp 32 miliar tersebut.
Seorang sumber dari industri media Australia menuturkan kepada Sydney Morning Herald, Senin (10/2/2014), Corby telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Channel Seven. Bahkan menurut sumber itu, kontrak tersebut sudah disepakati jauh sebelum pembebasan bersyarat Corby dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
Sumber tersebut juga menuturkan bahwa Corby memanfaatkan pertempuran media ini untuk membayar apa yang dilakukan media Australia lainnya, Channel Nine yang pernah menayangkan film khusus tentang kejahatannya sendiri. Channel Nine sendiri tidak bisa ikut dalam penawaran wawancara eksklusif Corby setelah bebas dari penjara.
"Saya meyakini bahwa ini sudah disepakati sejak lama ketika pertama kali Nine (Channel Nine) menayangkan film (tentang Corby) tersebut. Saat itulah keluarga Corby mulai berhenti berbicara (kepada Nine)," jelas sumber tersebut.
Masih menurut sumber tersebut, Channel Seven atau Seven Network memberikan tawaran besar terhadap Corby yang mencapai AUS$ 3 juta. Jumlah ini disebut sebagai penawaran terbesar dalam sejarah televisi Australia.
Saat resmi meninggalkan LP Kerobokan pada Senin (10/2) pagi, Corby tampak didampingi oleh wartawan senior dan figur ternama Mike Willersee yang biasa menjadi host dalam acara Sunday Night pada Channel Seven. Media Australia lainnya, Fairfax melaporkan bahwa Corby dan juga para kru dari Channel Seven kini berada di Sentosa Minyak, sebuah resor dan spa yang ada di wilayah Seminyak, Bali.
Diduga kuat, wawancara dengan Corby akan dilakukan di lokasi tersebut. Namun belum jelas kapan wawancara eksklusif tersebut akan ditayangkan ke publik.
Termasuk juga apakah Channel Seven berbagi hak eksklusif dengan majalah yang satu grup dengan mereka. Dilaporkan bahwa wartawan dari Australian Woman's Weekly, New Ide dan Woman's Day telah berada di Bali sebagai bagian dari perebutan hak wawancara eksklusif dengan Corby dan keluarganya, pasca pembebasan bersyarat.
Di sisi lain, ada kekhawatiran dalam pemberian hak wawancara eksklusif ini terutama berkaitan dengan penyitaan uang berdasar Undang-undang Pidana yang berlaku di Australia. Berdasar ketentuan Proceeds of Crime Act, setiap pelaku kejahatan sama sekali tidak boleh mendapat uang dari pihak lain karena akan dianggap seperti mengambil keuntungan dari tindak kejahatan yang dilakukannya. Dalam hal ini, uang yang diterima Corby dan keluarganya dari Channel Seven bisa saja disita oleh otoritas Australia nantinya.
Yang jelas, ketika keluar dari LP Kerobokan pagi ini, kepala Corby ditutupi dengan syal untuk menjaga agar penampilannya pasca bebas tetap menjadi misteri bagi publik. Tidak hanya itu, Corby juga mendapat kawalan ketat dari sejumlah pengawal yang diyakini disewa oleh pihak Channel Seven selama di Bali.
"(Mereka harus) menjaga Schapelle tetap tersembunyi untuk melindungi aset, makanya ada sejumlah mobil hitam hari ini. Memang tampak buruk. Kemudian ada sejumlah persoalan kecil mengenai apa yang saja bisa dia bicarakan dan jangan sampai melanggar ketentuan pembebasan bersyaratnya dan memancing murka sistem hukum (Indonesia)," sebut seorang sumber lainnya kepada Fairfax Media.
Masalah lain yang muncul yakni apakah kisah dan wawancara eksklusif Corby ini akan mampu menarik perhaitan dan simpati publik, mengingat bahwa sebagian besar warga Australia meyakini bahwa dia memang bersalah dalam kasus narkoba di Indonesia.
Ayo gan komeng se uneg2 agan,,tumpahin dimari,,tp jgn di bata ya gan
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Corby saat meninggalkan LP Kerobokan (Justin McManus/Sydney Morning Herald)
Denpasar - Selepasnya ratu mariyuana Schapelle Corby dari penjara, media Australia seakan berlomba untuk mendapat wawancara eksklusif dengannya. Dari sekian banyak media, televisi Australia Channel Seven yang berhak mendapatkan wawancara eksklusif dengan Corby, yang disebut-sebut bernilai AUS$ 3 juta atau setara Rp 32 miliar tersebut.
Seorang sumber dari industri media Australia menuturkan kepada Sydney Morning Herald, Senin (10/2/2014), Corby telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Channel Seven. Bahkan menurut sumber itu, kontrak tersebut sudah disepakati jauh sebelum pembebasan bersyarat Corby dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
Sumber tersebut juga menuturkan bahwa Corby memanfaatkan pertempuran media ini untuk membayar apa yang dilakukan media Australia lainnya, Channel Nine yang pernah menayangkan film khusus tentang kejahatannya sendiri. Channel Nine sendiri tidak bisa ikut dalam penawaran wawancara eksklusif Corby setelah bebas dari penjara.
"Saya meyakini bahwa ini sudah disepakati sejak lama ketika pertama kali Nine (Channel Nine) menayangkan film (tentang Corby) tersebut. Saat itulah keluarga Corby mulai berhenti berbicara (kepada Nine)," jelas sumber tersebut.
Masih menurut sumber tersebut, Channel Seven atau Seven Network memberikan tawaran besar terhadap Corby yang mencapai AUS$ 3 juta. Jumlah ini disebut sebagai penawaran terbesar dalam sejarah televisi Australia.
Saat resmi meninggalkan LP Kerobokan pada Senin (10/2) pagi, Corby tampak didampingi oleh wartawan senior dan figur ternama Mike Willersee yang biasa menjadi host dalam acara Sunday Night pada Channel Seven. Media Australia lainnya, Fairfax melaporkan bahwa Corby dan juga para kru dari Channel Seven kini berada di Sentosa Minyak, sebuah resor dan spa yang ada di wilayah Seminyak, Bali.
Diduga kuat, wawancara dengan Corby akan dilakukan di lokasi tersebut. Namun belum jelas kapan wawancara eksklusif tersebut akan ditayangkan ke publik.
Termasuk juga apakah Channel Seven berbagi hak eksklusif dengan majalah yang satu grup dengan mereka. Dilaporkan bahwa wartawan dari Australian Woman's Weekly, New Ide dan Woman's Day telah berada di Bali sebagai bagian dari perebutan hak wawancara eksklusif dengan Corby dan keluarganya, pasca pembebasan bersyarat.
Di sisi lain, ada kekhawatiran dalam pemberian hak wawancara eksklusif ini terutama berkaitan dengan penyitaan uang berdasar Undang-undang Pidana yang berlaku di Australia. Berdasar ketentuan Proceeds of Crime Act, setiap pelaku kejahatan sama sekali tidak boleh mendapat uang dari pihak lain karena akan dianggap seperti mengambil keuntungan dari tindak kejahatan yang dilakukannya. Dalam hal ini, uang yang diterima Corby dan keluarganya dari Channel Seven bisa saja disita oleh otoritas Australia nantinya.
Yang jelas, ketika keluar dari LP Kerobokan pagi ini, kepala Corby ditutupi dengan syal untuk menjaga agar penampilannya pasca bebas tetap menjadi misteri bagi publik. Tidak hanya itu, Corby juga mendapat kawalan ketat dari sejumlah pengawal yang diyakini disewa oleh pihak Channel Seven selama di Bali.
"(Mereka harus) menjaga Schapelle tetap tersembunyi untuk melindungi aset, makanya ada sejumlah mobil hitam hari ini. Memang tampak buruk. Kemudian ada sejumlah persoalan kecil mengenai apa yang saja bisa dia bicarakan dan jangan sampai melanggar ketentuan pembebasan bersyaratnya dan memancing murka sistem hukum (Indonesia)," sebut seorang sumber lainnya kepada Fairfax Media.
Masalah lain yang muncul yakni apakah kisah dan wawancara eksklusif Corby ini akan mampu menarik perhaitan dan simpati publik, mengingat bahwa sebagian besar warga Australia meyakini bahwa dia memang bersalah dalam kasus narkoba di Indonesia.
Ayo gan komeng se uneg2 agan,,tumpahin dimari,,tp jgn di bata ya gan
Diubah oleh muchayaragorn 10-02-2014 14:54
0
1.7K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan