- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Tangerang Raya
WISATA SEJARAH DI SEKITAR BANTEN LAMA


TS
leader.44
WISATA SEJARAH DI SEKITAR BANTEN LAMA





ayo tunjukan kalau regional kalian adalah yang terbaik di kaskus

contoh: tempat wisata, sejarah, atau apapun itu yang berhubungan dengan regional kalian
kalau kalian belum tau di mana tempat thread regional silahkan klik [URL=]~~>TKP<~~[/URL] di situ pasti terdapat semua sub forum regional



Quote:





berhubungan dengan ada nya EVENT REGIONAL ane mau sedikit share tentang wisata-wisata sejarah di banten lama
apakah kalian mau tau tentang wisata sejarah yang ada di banten lama yang masuk dalam regional banten





Spoiler for peta banten lama:

Quote:
Banten Lama tentu bukan nama yang baru di telinga kebanyakan orang. Dulu, tempat ini dinamakan sebagai Banten hilir dan merupakan pintu gerbang masuknya portugis ke pulau Jawa. Sebagai pusat perdagangan, tentu menjadikan Banten Hilir sebagai tempat yang sangat vital. Sebagai pusat pemerintahan dari kasultanan Banten, Banten hilir tentu terlihat megah dan sangat menyilaukan mata. Keraton Surosowan, Benteng Spelwijk yang di bangun VOC, Vihara Avalokiteswara dan Keraton Kaibon merupakan beberapa bangunan megah yang ada di lingkungan Kasultanan Banten. Selain itu Mesjid Agung dan Menara Banten yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata religi kebanggaan Provinsi Banten ini menambah kemegahan komplek Kasultanan Banten.
Quote:
MASJID AGUNG BANTEN

Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Spoiler for :

Spoiler for :
Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Quote:
ISTANA KAIBON

Ditinjau dari namanya (Kaibon = Keibuan), istana ini dibangun untuk ibunda Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah mengigat pada waktu itu, sebagai sultan ke 21 dari kerajaan Banten, Sultan Syaifusin masih sangat muda (masih berumur 5 tahun) untuk memegang tampuk pemerintahan.
Dalam sejarah, Istana Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan Istana Surosowan. Asal muasal penghancuran keraton, menurut pemandu wisata dari Museum Purbakala Banten Obay Sobari, adalah ketika Du Puy, utusan Gubernur Jenderal Daen Dels meminta kepada Sultan Syafiudin untuk meneruskan proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan, juga pelabuhan armada Belanda di Teluk Lada (di Labuhan). Namun, Syafiuddin dengan tegas menolak. Dia bahkan memancung kepala Du Puy dan menyerahkannya kembali kepada Daen Dels yang kemudian marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon.

Spoiler for :

Spoiler for :

Ditinjau dari namanya (Kaibon = Keibuan), istana ini dibangun untuk ibunda Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah mengigat pada waktu itu, sebagai sultan ke 21 dari kerajaan Banten, Sultan Syaifusin masih sangat muda (masih berumur 5 tahun) untuk memegang tampuk pemerintahan.
Dalam sejarah, Istana Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan Istana Surosowan. Asal muasal penghancuran keraton, menurut pemandu wisata dari Museum Purbakala Banten Obay Sobari, adalah ketika Du Puy, utusan Gubernur Jenderal Daen Dels meminta kepada Sultan Syafiudin untuk meneruskan proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan, juga pelabuhan armada Belanda di Teluk Lada (di Labuhan). Namun, Syafiuddin dengan tegas menolak. Dia bahkan memancung kepala Du Puy dan menyerahkannya kembali kepada Daen Dels yang kemudian marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon.
Quote:
KERATON SUROSOWAN

Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Sultan pertama Banten, Sultan Maulana Hasanudin dan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna . Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektar. Surowowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.

Spoiler for :

Spoiler for :

Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Sultan pertama Banten, Sultan Maulana Hasanudin dan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna . Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektar. Surowowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.
Quote:
Vihara Avalokitesvara

bangunan vihara peninggalan kerajaan Banten yang terletak di Kampung Kasunyatan Desa Banten, Kasemen Serang. Vihara yang namanya diambil dari nama seorang Buddha yakni Buddha Avalokitesvara ini, telah berdiri sejak abad ke 16 dan dikenal sebagai salah satu vihara tertua di indonesia.
Menurut cerita para pengurus vihara yang telah mengurus vihara selama puluhan tahun, vihara ini dibangun oleh salah satu raja banten yang pernah memerintah di tahun 1652 bernama Syeh Syarief Hidayatullah. Saat itu Syeh Syarief Hidayatullah menikahi seorang putri Tiongkok. Sunan Gunung Jati yang merupakan salah seorang dari wali songo, melihat bahwa ada banyak perantau dari Cina yang membutuhkan tempat ibadah.
Maka kemudian Sunan Gunung Jati berinisiatif untuk membangun sebuah vihara untuk tempat peribadatan umat Budha pada masa itu, vihara tersebut kemudian diberi nama Vihara Avalokitesvara.

Spoiler for :

Spoiler for :
bangunan vihara peninggalan kerajaan Banten yang terletak di Kampung Kasunyatan Desa Banten, Kasemen Serang. Vihara yang namanya diambil dari nama seorang Buddha yakni Buddha Avalokitesvara ini, telah berdiri sejak abad ke 16 dan dikenal sebagai salah satu vihara tertua di indonesia.
Menurut cerita para pengurus vihara yang telah mengurus vihara selama puluhan tahun, vihara ini dibangun oleh salah satu raja banten yang pernah memerintah di tahun 1652 bernama Syeh Syarief Hidayatullah. Saat itu Syeh Syarief Hidayatullah menikahi seorang putri Tiongkok. Sunan Gunung Jati yang merupakan salah seorang dari wali songo, melihat bahwa ada banyak perantau dari Cina yang membutuhkan tempat ibadah.
Maka kemudian Sunan Gunung Jati berinisiatif untuk membangun sebuah vihara untuk tempat peribadatan umat Budha pada masa itu, vihara tersebut kemudian diberi nama Vihara Avalokitesvara.
Quote:
MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA

MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA Banten Lama merupakan bekas pusat kota Kerajaan Banten. Situs ini terletak di pantai utara Jawa bagian Barat. Di Kawasan Situs Banten Lama didirikan museum situs diberi nama Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang diresmikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Juli 1985, yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. DR. Harjati Soebadio. Museum ini berdiri di atas tanah seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan 778 m2. Gagasan pembangunan museum ini diawali adanya penelitian dan pemugaran Situs Banten Lama oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Jika berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Anda akan disuguhi pameran tetap berupa pameran indoors dan pameran ourdoors selain pameran temporer. Koleksi yang dipamerkan di museum ini terdiri dari benda-benda hasil penggalian dari situs-situs di Kawasan Banten Lama yang merupakan peninggalan Kerajaan Banten, diantaranya mata uang, gerabah dan keramik, alat-alat yang terkait dengan mata pencaharian pertanian dan perikanan, senjata, asesoris, dll.

Spoiler for :

MUSEUM SITUS KEPURBAKALAAN BANTEN LAMA Banten Lama merupakan bekas pusat kota Kerajaan Banten. Situs ini terletak di pantai utara Jawa bagian Barat. Di Kawasan Situs Banten Lama didirikan museum situs diberi nama Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang diresmikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Juli 1985, yang pada waktu itu dijabat oleh Prof. DR. Harjati Soebadio. Museum ini berdiri di atas tanah seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan 778 m2. Gagasan pembangunan museum ini diawali adanya penelitian dan pemugaran Situs Banten Lama oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional bekerja sama dengan Direktorat Perlindungan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Jika berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Anda akan disuguhi pameran tetap berupa pameran indoors dan pameran ourdoors selain pameran temporer. Koleksi yang dipamerkan di museum ini terdiri dari benda-benda hasil penggalian dari situs-situs di Kawasan Banten Lama yang merupakan peninggalan Kerajaan Banten, diantaranya mata uang, gerabah dan keramik, alat-alat yang terkait dengan mata pencaharian pertanian dan perikanan, senjata, asesoris, dll.


Quote:
Benteng Speelwijk


Spoiler for :
Adanya beberapa makam dengan bentuk khas Eropa di sekitar benteng melengkapi ciri khas budaya barat. Lokasi Benteng Speelwijk ini tidaklah terlalu jauh dari Masjid Agung Banten, sekitar 500 meter ke arah utara.
Meskipun tidak utuh lagi, beberapa sudut benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati. Pada bagian utara, walaupun tidak utuh tetapi masih dapat dilacak fungsi dan kegunaannya. Ruangan bawah tanah diduga merupakan ruangan yang dipakai sebagai kamar tahanan khusus dan tahanan biasa. Di bagian tembok masih berdiri sebuah bangunan pengintai yang menempel di atas tembok itu. Tembok benteng itu, diduga mempunyai dua fungsi, yakni sebagai pertahanan dan pemukiman. Di salah satu sisinya tampak sebuah lobang bekas hantaman peluru meriam.
Benteng ini didirikan pada tahun 1682, mengalami perluasan pada tahun 1685 dan 1731. Benteng ini untuk mengontrol segala kegiatan yang berkaitan dengan Kesultanan Banten dan juga sebagai tempat berlindung/bermukim bagi orang Belanda. Benteng ini semakin mengokohkan posisi Belanda dalam usahanya memonopoli perdagangan merica yang berasal dari Lampung Selatan untuk kemudian dijual lagi kepada pedagang-pedagang asing yang berasal dari Cina, Malaysia, Arab, India dan Vietnam.
Quote:
Masjid Pecinan Tinggi

Seperti namanya, Masjid Pecinan Tinggi dibangun di sebuah pemukiman cina pada masa Kesultanan Banten. Terletak kurang lebih 500 meter ke arah barat dari masjid Agung Banten, atau 400 meter ke arah selatan dari Benteng Speelwijk. Berbeda dengan Mesjid Agung Banten yang masih berdiri dengan kokoh, Mesjid Pecinan Tinggi bisa dikatakan tinggal puing-puingnya saja. Selain sisa fondasi bangunan induknya yang terbuat dari batu bata dan batu karang, juga masih ada bagian dinding mihrabnya. Disamping itu, dihalaman depan disebelah kiri (utara) mesjid tersebut, masih terdapat pula sisa bangunan menaranya yang berdenah bujur sangkar. Menara ini terbuat dari bata dengan fondasi dan bagian bawahnya terbuat dari batu karang. Bagian atas menara ini sudah hancur, sehingga wujud secara keseluruhan/utuh dari bangunan ini sudah tidak nampak lagi.
Tidak banyak literatur yang menjelaskan asal usul didirikannya mesjid ini, kecuali hanya menjelaskan bahwa Mesjid Pecinan Tinggi ini merupakan mesjid yang pertama kali di bangun oleh Sultan Hasanudin sebelum kemudian mendirikan Mesjid Agung Banten.
Tidak jauh dari menara tersebut dan masih dalam area yang sama terdapat pula sebuah makam cina. Entah apa kaitannya antara makam tersebut dengan mesjid pecinan tinggi, yang jelas makam tersebut hanyalah satu-satunya yang terdapat di lokasi ini. Tulisan cina yang ada di makam tersebut masih terpatri dengan jelas yang menjelaskan bahwa yang dikuburkan disana adalah pasangan suami istri (Tio Mo Sheng+Chou Kong Chian) yang berasal dari desa Yin Shao dan batu nissan tersebut didirikan pada tahun 1843. Bisa jadi kedua orang itu adalah imam/ustadz/pemuka agama sehingga layak dimakamkan disamping Mesjid Pecinan Tinggi.

Spoiler for :

Seperti namanya, Masjid Pecinan Tinggi dibangun di sebuah pemukiman cina pada masa Kesultanan Banten. Terletak kurang lebih 500 meter ke arah barat dari masjid Agung Banten, atau 400 meter ke arah selatan dari Benteng Speelwijk. Berbeda dengan Mesjid Agung Banten yang masih berdiri dengan kokoh, Mesjid Pecinan Tinggi bisa dikatakan tinggal puing-puingnya saja. Selain sisa fondasi bangunan induknya yang terbuat dari batu bata dan batu karang, juga masih ada bagian dinding mihrabnya. Disamping itu, dihalaman depan disebelah kiri (utara) mesjid tersebut, masih terdapat pula sisa bangunan menaranya yang berdenah bujur sangkar. Menara ini terbuat dari bata dengan fondasi dan bagian bawahnya terbuat dari batu karang. Bagian atas menara ini sudah hancur, sehingga wujud secara keseluruhan/utuh dari bangunan ini sudah tidak nampak lagi.
Tidak banyak literatur yang menjelaskan asal usul didirikannya mesjid ini, kecuali hanya menjelaskan bahwa Mesjid Pecinan Tinggi ini merupakan mesjid yang pertama kali di bangun oleh Sultan Hasanudin sebelum kemudian mendirikan Mesjid Agung Banten.
Tidak jauh dari menara tersebut dan masih dalam area yang sama terdapat pula sebuah makam cina. Entah apa kaitannya antara makam tersebut dengan mesjid pecinan tinggi, yang jelas makam tersebut hanyalah satu-satunya yang terdapat di lokasi ini. Tulisan cina yang ada di makam tersebut masih terpatri dengan jelas yang menjelaskan bahwa yang dikuburkan disana adalah pasangan suami istri (Tio Mo Sheng+Chou Kong Chian) yang berasal dari desa Yin Shao dan batu nissan tersebut didirikan pada tahun 1843. Bisa jadi kedua orang itu adalah imam/ustadz/pemuka agama sehingga layak dimakamkan disamping Mesjid Pecinan Tinggi.




Quote:
Spoiler for anak kareban buka:


buatlah regional bantenkita lebih maju, lebih di kenal, lebih rame, lebih kompak, dan lebih-lebihan deh

Quote:
Diubah oleh leader.44 12-02-2014 17:57
0
7.5K
Kutip
74
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan