- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Komersialisasi dan Saingan gengsi Sekolah jaman sekarang


TS
theviandyka
Komersialisasi dan Saingan gengsi Sekolah jaman sekarang
Dulu sekolah adalah sesuatu yang berharga dalam artian sesuatu yang dibutuhkan, namun sulit untuk diwujudkan.
Sekarang saat sekolah sudah hal yang bebas untuk warga indonesia, ada masalah baru yaitu sekolah begitu komersil yang membuat sekolah begitu mahal dengan Embel embel Titel sekolah diantaranya
1. Sekolah Favorit, sekolah yang berlabel favorit biasanya sangat diminati, karena dianggap mampu menghasilkan anak didik yang bermutu dengan segala fasilitasnya, banyak calon siswa yang bersaing memperebutkan kursi disekolah favorit, namun anehnya biasanya jika sekolah itu dikotamadya maka Quota yang ditetapkan adalah : 80% siswa dalam kota, 20% siswa luar kota, dulu ane termasuk yang bersaing merebut quota 20% dari seluruh kabupaten. Dan juga menghadapi isu yang berhembus bahwa kursi titipan yang membuat persaingan sangat ketat. Setelah diterima biaya yang harus dibayar sekitar 2 jt uang gedung dan 500ribu untuk seragam dan Tas, ini dijenjang SMP.
Lalu saat ane ke jenjang SMA kembali menghadapi pembatasan Quota dan juga penetapan nilai nem tinggi, setelah ditrima harus membayar uang sebesar 7 jt rupiah uang gedung plus kemah plus seragam. Banyak temen ane yang akhirnya memilih pindah sekolah.
2. Titel sekolah standarisasi
Banyak sekolah yang berlomba mencari titel label entah itu ISO, RSBI, SN, yang menurut ane gk penting, pengalaman sekolah dulu gk ada perbedaan berarti, hanya beberapa fasilitas.
Sekarang saat sekolah sudah hal yang bebas untuk warga indonesia, ada masalah baru yaitu sekolah begitu komersil yang membuat sekolah begitu mahal dengan Embel embel Titel sekolah diantaranya
1. Sekolah Favorit, sekolah yang berlabel favorit biasanya sangat diminati, karena dianggap mampu menghasilkan anak didik yang bermutu dengan segala fasilitasnya, banyak calon siswa yang bersaing memperebutkan kursi disekolah favorit, namun anehnya biasanya jika sekolah itu dikotamadya maka Quota yang ditetapkan adalah : 80% siswa dalam kota, 20% siswa luar kota, dulu ane termasuk yang bersaing merebut quota 20% dari seluruh kabupaten. Dan juga menghadapi isu yang berhembus bahwa kursi titipan yang membuat persaingan sangat ketat. Setelah diterima biaya yang harus dibayar sekitar 2 jt uang gedung dan 500ribu untuk seragam dan Tas, ini dijenjang SMP.
Lalu saat ane ke jenjang SMA kembali menghadapi pembatasan Quota dan juga penetapan nilai nem tinggi, setelah ditrima harus membayar uang sebesar 7 jt rupiah uang gedung plus kemah plus seragam. Banyak temen ane yang akhirnya memilih pindah sekolah.
2. Titel sekolah standarisasi
Banyak sekolah yang berlomba mencari titel label entah itu ISO, RSBI, SN, yang menurut ane gk penting, pengalaman sekolah dulu gk ada perbedaan berarti, hanya beberapa fasilitas.
0
877
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan