Metrotvnews.com: Menyusul berita pembebasan bersyarat Schapelle Corby yang dinilai sejumlah kalangan di Tanah Air sangat kontroversial, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth, Australia, malah mendapatkan kiriman surat yang berisi dua butir peluru.

Dalam surat tersebut, tertulis kata-kata kasar disertai ancaman atas perlakuan Indonesia terhadap Corby yang ditahan di Bali itu. "Jika Schapelle Corby tidak dibebaskan secepatnya, kalian akan mendapatkan salah satu dari peluru tersebut menembus kepala kalian," ungkap isi pesan surat tersebut.

"Semua warga Indonesia keluar (dari Australia) sekarang. Pulanglah kalian para binatang," tambah ucapan dalam pesan itu.

Laman berita Stuff.co.nz melaporkan sebagian besar warga Australia menganggap Corby tidak bersalah dan hanya dijebak. Publik 'Negeri Kanguru' menuding Indonesia tidak tahu berterima kasih atas kucuran bantuan bencana tsunami untuk memulihkan Aceh yang porak-poranda.

Sejumlah editorial surat kabar Australia menyesalkan sikap dan perlakuan sistem penjara di Indonesia yang mereka sebut barbar.

Sebelumnya, Corby ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, karena mencoba menyelundupkan 4,2 kilogram mariyuana. Belakangan, perempuam yang divonis bersalah dan dihukum 20 tahun penjara tersebut mendapatkan pembebasan bersyarat bersama dengan 1.779 narapidana lainnya.

Sebelumnya, SBY memberikan grasi kepada Corby berupa pengurangan hukuman lima tahun. Grasi itu dikecam karena tidak mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat mengingat kasus narkoba masuk kategori kejahatan luar biasa.

Di samping itu, pemberian grasi dan pembebasan bersarat menjadi ironi mengingat SBY pernah melontarkan pidato khusus mengenai narapidana. SBY menyatakan tidak akan memberikan grasi kepada narapidana kasus narkoba, namun nyatanya ia langgar sendiri. (Sydney Morning Herald/Haufan Hasyim Salengke)
sumber