Untuk menunjukkan betapa kecilnya Singapura, Habibie menyebutnya little red dot. Sementara orang awam menggunakan kiasan yang lebih komikal, “dikencingi rame-rame paling juga tenggelam”, untuk menegaskan ukuran Singapura yang mungil.

Entah siapa yang pertama kali melontarkannya ide brilian pipis ramai-ramai tersebut, yang pasti secara sekilas ide tersebut cukup ilmiah dan sound. Hal ini mengingat luas daratan Singapura yang hanya 716,1 kilometer persegi, sementara jumlah penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa.

Namun sampai dengan saat ini sepertinya belum ada kalkulasi untuk membuktikan kebenaran ide tersebut. Dengan semangat patriotisme yang membara, maka saya mencoba melakukan perhitungan, sambil berharap bahwa ide tersebut memang benar.

Alat bantu yang saya gunakan untuk melakukan perhitungan ini adalah Google Unit Converter. Data-data diambil dari sumber publik, yaitu data luas area Singapura (716,1 km persegi), data jumlah penduduk Indonesia (240 juta jiwa), dan data volume urine rata-rata manusia per-hari (1,5 liter).

Perhitungannya akan diarahkan untuk membuktikan apakah jumlah volume urine seluruh penduduk Indonesia dalam satu hari bisa menenggelamkan Singapura dengan ketinggian air (urine) 1meter. Berikut adalah breakdown perhitungannya:

Urine yang dihasilkan Indonesia dalam satu hari: 240.000.000 x 1.5 liter = 360.000.000 liter
Urine yang dibutuhkan untuk menggenangi 1 meter persegi tanah setinggi satu meter: 1.000 liter
Luas Singapura dalam meter persegi: 716.100.000 meter persegi

Jumlah total urine yang diperlukan untuk menggenangi Singapura setinggi satu meter:
716.100.000 m2 x 1.000 liter = 716.100.000.000 liter

Berapa hari yang diperlukan oleh seluruh penduduk Indonesia untuk menghasilkan urine sebanyak 716.100.000.000 liter tersebut?

Hari = 716.100.000.000 liter ÷ 360.000.000 liter
= 1989 hari (atau sekitar 5,5 tahun)

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ide menenggelamkan Singapura dengan air seni memang tidak bisa dilakukan hanya dalam sekali pipis. Ternyata hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jika memang niat, rakyat Indonesia yang patriotik perlu menyimpan semua urine yang mereka hasilkan selama 5,5 tahun, dan baru kemudian menumpahkannya bersama-sama dari langit Singapura untuk menciptakan banjir setinggi 1 meter di negara tersebut.

Kesimpulannya, orang Singapura boleh lega bahwa tidak akan ada banjir urine di negara mereka sampai orang Indonesia menemukan cara untuk memperbesar volume output pipisnya.

Ok, mungkin banyak yang kecewa karena ternyata untuk menenggelamkan Singapura perlu pipis selama 5,5 tahun. Tapi jangan putus asa, kita masih punya weapon of mass destruction yang bisa dikombinasikan dengan ide ini. Caranya, semua orang makan pete sebanyak-banyaknya sebelum beraksi. Meski tidak sampai menggenangi daratan Singapura dalam sekali pipis, namun 'chemically enhanced urine' orang Indonesia ini bisa menjadikan daratan Singapura tidak layak untuk ditinggali selama 100 tahun.

Sumber