- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tidak Tanggung-tanggung Omesh YKS Lecehkan 4 Orang Ustadz


TS
anakdajjal
Tidak Tanggung-tanggung Omesh YKS Lecehkan 4 Orang Ustadz
Spoiler for Buka:
Teguran KPI dan protes dari ribuan rakyat Indonesia terkait goyang erotis YKS sepertinya tidak membekas dalam ingatan para kru YKS (Yuk Keep Smile) termasuk para artis pendukungnya. Padahal terguran KPI baru lewat kurang lebih sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 3 Januari 2014.
Dosa bersambut dosa, ibarat benih yang menumbuhkan tanaman begitu pula dosa, beranak pinak. Itulah acara YKS Trans TV, dosa goyang erotis YKS menumbuhkan dosa baru, kali ini dosa YKS lebih 'parah', YKS Trans TV menjadikan para juru dakwah sebagai bahan tertawaan, dijadikannya bahan lelucon, Tidak Tanggung-tanggung Omesh YKS Lecehkan 4 Orang Ustadz. Keempat Ustadz tersebut diantaranya adalah,
1. Ustadz Yusuf Mansur
2. Ustadz KH. Muhammad Arifin Ilham
3. Ustadz KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
4. Ustadz Jefry Al Buchori (Almarhum).
Lihat Videonya disini, Inilah Video dan Kronologi Omesh YKS Trans TV Lecehkan 4 Orang Ustadz
Adab Bercanda Dalam Islam
Berkelakar atau bercanda merupakan hal lumrah yang dilakukan manusia. Bahkan, kadang berkelakar sudah menjadi semacam ‘bumbu’ dalam setiap pembicaraan. Namun, adakalanya kita menemui seseorang yang berlebihan dalam bercanda dan tertawa, dan di lain pihak ada pula seseorang yang selalu bermuka kelam tanpa dihiasi garis-garis senyum di bibirnya. Islam adalah agama pertengahan (wasath) antara dua kebathilan. Selain itu Islam juga merupakan agama yang komplit, yang mengatur segala sesuatu sampai dengan buang hajat dengan segala adabnya. Lalu,… bagaimana Islam membicarakan fiqh dalam bercanda ?
Berikut beberapa adab bercanda dalam Islam:
1. Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah,
2. Hendaknya percandaan itu tidak mengandung dusta.
“Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu (membuat orang tertawa); neraka Wail baginya, neraka Wail baginya“ (HR. Abu Dawud)
3. Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mencela sebagian yang lain, karena boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari yang mencela” (Al-Hujurat : 11)
4. Bercanda tidak dengan semua orang.
Maksudnya, dalam bercanda harus pilih-pilih. Tidak semua orang suka dibercandai dan bercanda bisa saja menimbulkan mudharat (keburukan) bila dilakukan dengan orang-orang tertentu, misalnya wanita yang bukan mahram. Bercanda berlebihan dengan wanita non-muhrim akan menimbulkan fitnah. Maka sebaiknya dibatasi kadar dan intensitasnya. Begitu pula kepada orang yang lebih tua, tentunya sikap yang utama adalah santun dan berlemah lembut. Adapun bila ingin bercanda perlu disesuaikan jenis candaannya agar tidak mengurangi rasa hormat kita.
5. Tidak bergaya menyerupai wanita (atau laki-laki).
Seringkali untuk membuat orang tertawa, seorang laki-laki bergaya seperti wanita. Baik pakaian, cara berjalan, atau cara bicaranya. Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan melaknat perempuan yang menyerupai laki-laki”. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Ad-Darimi, hadist shahih). Sungguh aneh, saat zaman dahulu di negeri kita ini banci atau bencong menjadi hal yang tabu, namun di masa ini malah menjadi hal yang biasa saja dan malah jadi bahan candaan. Padahal hal tersebut mendapat laknat Allah dan Rasul-Nya.
Dosa bersambut dosa, ibarat benih yang menumbuhkan tanaman begitu pula dosa, beranak pinak. Itulah acara YKS Trans TV, dosa goyang erotis YKS menumbuhkan dosa baru, kali ini dosa YKS lebih 'parah', YKS Trans TV menjadikan para juru dakwah sebagai bahan tertawaan, dijadikannya bahan lelucon, Tidak Tanggung-tanggung Omesh YKS Lecehkan 4 Orang Ustadz. Keempat Ustadz tersebut diantaranya adalah,
1. Ustadz Yusuf Mansur
2. Ustadz KH. Muhammad Arifin Ilham
3. Ustadz KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
4. Ustadz Jefry Al Buchori (Almarhum).
Lihat Videonya disini, Inilah Video dan Kronologi Omesh YKS Trans TV Lecehkan 4 Orang Ustadz
Adab Bercanda Dalam Islam
Berkelakar atau bercanda merupakan hal lumrah yang dilakukan manusia. Bahkan, kadang berkelakar sudah menjadi semacam ‘bumbu’ dalam setiap pembicaraan. Namun, adakalanya kita menemui seseorang yang berlebihan dalam bercanda dan tertawa, dan di lain pihak ada pula seseorang yang selalu bermuka kelam tanpa dihiasi garis-garis senyum di bibirnya. Islam adalah agama pertengahan (wasath) antara dua kebathilan. Selain itu Islam juga merupakan agama yang komplit, yang mengatur segala sesuatu sampai dengan buang hajat dengan segala adabnya. Lalu,… bagaimana Islam membicarakan fiqh dalam bercanda ?
Berikut beberapa adab bercanda dalam Islam:
1. Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah,
2. Hendaknya percandaan itu tidak mengandung dusta.
“Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu (membuat orang tertawa); neraka Wail baginya, neraka Wail baginya“ (HR. Abu Dawud)
3. Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mencela sebagian yang lain, karena boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari yang mencela” (Al-Hujurat : 11)
4. Bercanda tidak dengan semua orang.
Maksudnya, dalam bercanda harus pilih-pilih. Tidak semua orang suka dibercandai dan bercanda bisa saja menimbulkan mudharat (keburukan) bila dilakukan dengan orang-orang tertentu, misalnya wanita yang bukan mahram. Bercanda berlebihan dengan wanita non-muhrim akan menimbulkan fitnah. Maka sebaiknya dibatasi kadar dan intensitasnya. Begitu pula kepada orang yang lebih tua, tentunya sikap yang utama adalah santun dan berlemah lembut. Adapun bila ingin bercanda perlu disesuaikan jenis candaannya agar tidak mengurangi rasa hormat kita.
5. Tidak bergaya menyerupai wanita (atau laki-laki).
Seringkali untuk membuat orang tertawa, seorang laki-laki bergaya seperti wanita. Baik pakaian, cara berjalan, atau cara bicaranya. Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata “Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan melaknat perempuan yang menyerupai laki-laki”. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Ad-Darimi, hadist shahih). Sungguh aneh, saat zaman dahulu di negeri kita ini banci atau bencong menjadi hal yang tabu, namun di masa ini malah menjadi hal yang biasa saja dan malah jadi bahan candaan. Padahal hal tersebut mendapat laknat Allah dan Rasul-Nya.
Spoiler for Video nya gan:

SUMBER
0
34.8K
Kutip
370
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan