- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pertumbuhan rahang Manusia menyusut akibat makanan Lunak


TS
bankxian
Pertumbuhan rahang Manusia menyusut akibat makanan Lunak
ASSALAMMU'ALAIKUM WR.WB



Quote:
BUDAYAKAN COMMENT AND 









Quote:
Quote:
Hallo agan2 and agan wati yg setia membaca Thread2 made in kaskus tercinta, lama bgt rasanya ane ga buat thread,,
sebelumnya maaf klo ane salah kamar, tapi mungkin tujuan nya supaya tmn2 disini lebih tau,
kali ini ane mau ngebahas tentang pertumbuhan gigi dan rahang manusia yg semakin lama semakin menyusut,, loh kok bisa? masa iya sih? 
oke langsung aja ane kupas..



oke langsung aja ane kupas..

Quote:
Dari pengalaman ane nanganin pasien di RS, banyak bgt saudara saudari kita yg ngeluh datang merasa sakit pada gigi belakangnya dengan kondisi gusi membengkak, dan setelah ane liat ternyata pertumbuhan gigi geraham bungsu yg tumbuh tidak sempurna, hal ini disebebkan oleh ukuran rahang yg tidak mencukupi untuk pertumbuhan gigi graham bungsu tersebut dan hasilnya gigi graham bungsu tsb tumbuh miring atau tumbuh sebagian mahkota saja, (Gigi Impaksi). dari berbagai kasus yg ane temuin slama ini banyak saudara and saudari kita yg kurang informasi tentang pertumbuhan gigi dan malah tidak tau sama sekali knapa gigi itu tumbuh.
Quote:
banyak pertanyaan apa sih gigi bungsu itu? gigi impaksi itu sebenarnya apa sih? lalu kok bisa yah terjadi impaksi? lalu apa efek dari gigi impaksi tsb? ini jawabannya :
Quote:
Gigi Bungsu
Gigi bungsu merupakan Gigi geraham terakhir atau gigi graham urutan ke-3. Dan kenapa disebut Gigi Bungsu, krn gigi ini merupakan gigi yg paling terakhir keluar diantara semua gigi, dan umumnya gigi ini tumbuh sekitar umur 20 tahun.
Quote:

Impaksi gigi geraham bungsu dapat terjadi karena gigi terhalang oleh gigi geraham di depannya atau jaringan tulang / jaringan lunak (gusi) yang padat disekitarnya. Sehingga kemungkinannya, gigi bisa tumbuh sebagian atau tidak bisa tumbuh sama sekali. Kalaupun muncul, tidak pada posisi normal. Posisi impaksi gigi geraham bungsu bisa bermacam – macam. Ada yang miring ke depan, vertikal dan muncul sebagian, serta terpendam horizontal atau vertikal. Hal ini disebabkan tidak cukupnya ruang pada rahang untuk pertumbuhan gigi yg sempurna.
Gigi geraham bungsu ini bisa tidak menimbulkan sakit saat atau sesudah tumbuh sehingga kita sering tidak menyadari adanya gigi tersebut. Namun pada sebagian besar kasus, terutama pada geraham bungsu yang impaksi, akan muncul bermacam-macam gangguan. Salah satu gangguan tersebut adalah infeksi gusi di sekitar gigi. Infeksi gusi dapat terjadi karena penumpukan bakteri, plak, dan sisa makanan pada rongga antara gusi dan gigi yang tumbuh sebagian. Infeksi dapat menjadi parah dan menyebar ke tenggorokan dan leher. Keadaan tersebut dapat disembuhkan dengan pembersihan area infeksi serta pemberian obat-obatan. Akan tetapi infeksi tersebut dapat muncul kembali selama yang menjadi penyebabnya masih ada, yaitu gigi yang impaksi.
Beberapa gangguan lain juga dapat terjadi akibat gigi impaksi, seperti sakit kepala, telinga berdengung, sakit leher, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada tubuh. Oleh karena itu, pada beberapa pasien, akan lebih baik jika gigi tersebut dicabut sedini mungkin agar tidak menimbulkan penyakit-penyakit yang pada akhirnya akan mengganggu kenyamanan. Pertumbuhan gigi yang tidak sempurna ini diduga karena rahang manusia saat makin mengecil dibandingkan manusia zaman dulu.
Quote:
Quote:
Bentuk rahang wajah dan pertumbuhan gigi pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu genetik, Ras, jenis kelamin, lingkungan, makanan, dan penyakit.
Quote:
Faktor Genetik
Quote:
Gen memang berpengaruh, namun pertumbuhan tulang rahang dipengaruhi oleh banyak hal. Tekanan mekanis dari ketegangan otot di sekitar rahang saat makan maupun melakukan aktivitas sehari-hari memberi bentuk pada tulang wajah secara keseluruhan,
Quote:
Faktor Ras
Quote:

Perbedaan ras dapat menyebabkan perbedaan waktu dan urutan erupsi gigi permanen. Waktu erupsi gigi orang Eropa dan campuran Amerika dengan Eropa lebih lambat dari pada waktu erupsi orang Amerika berkulit hitam dan Amerika Indian. Orang Amerika, Swiss, Perancis, Inggris, dan Swedia termasuk dalam ras yang sama yaitu Kaukasoid dan tidak menunjukkan perbedaan waktu erupsi yang terlalu besar.
Waktu erupsi gigi permanen rahang atas dan bawah terjadi bervariasi pada setiap individu. Pada umumnya waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki.
Quote:
Faktor Lingkungan
Quote:
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh faktor lingkungan tetapi tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor keturunan. Pengaruh faktor lingkungan terhadap waktu erupsi gigi adalah sekitar 20%. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor lingkungan antara lain:
1. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi keadaan nutrisi, kesehatan seseorang dan faktor lainnya yang berhubungan. Anak dengan tingkat ekonomi rendah cenderung menunjukkan waktu erupsi gigi yang lebih lambat dibandingkan anak dengan tingkat ekonomi menengah.
2. Nutrisi
Faktor pemenuhan gizi dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi dan perkembangan rahang. Nutrisi sebagai faktor pertumbuhan dapat mempengaruhi erupsi dan proses kalsifikasi. Keterlambatan waktu erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh faktor kekurangan nutrisi, seperti vitamin D dan gangguan kelenjar endokrin. Pengaruh faktor nutrisi terhadap perkembangan gigi adalah sekitar 1%.
1. Sosial Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi dapat mempengaruhi keadaan nutrisi, kesehatan seseorang dan faktor lainnya yang berhubungan. Anak dengan tingkat ekonomi rendah cenderung menunjukkan waktu erupsi gigi yang lebih lambat dibandingkan anak dengan tingkat ekonomi menengah.
2. Nutrisi
Faktor pemenuhan gizi dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi dan perkembangan rahang. Nutrisi sebagai faktor pertumbuhan dapat mempengaruhi erupsi dan proses kalsifikasi. Keterlambatan waktu erupsi gigi dapat dipengaruhi oleh faktor kekurangan nutrisi, seperti vitamin D dan gangguan kelenjar endokrin. Pengaruh faktor nutrisi terhadap perkembangan gigi adalah sekitar 1%.
Quote:
Faktor Penyakit
Quote:
Gangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan beberapa sindroma, seperti Down syndrome, Cleidocranial dysostosis, Hypothyroidism, Hypopituitarism, beberapa tipe dari Craniofacial synostosis dan Hemifacial atrophy.
Quote:
Faktor Makanan
Quote:
Setiap manusia memiliki bentuk rahang yang sama ketika dilahirkan meski memiliki perbedaan genetis. Bentuknya baru mengalami perbedaan dalam proses pertumbuhannya. Jika kita sering makan daging atau makanan yang keras-keras maka akan memiliki rahang yang lebih bulat dan berukuran lebih lebar. Sementara yang mengunyah makanan yang tidak terlalu keras atau lunak pertumbuhan rahangnya cendrung lebih sempit atau kecil.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pola makanan dibanding nenek moyang manusia zaman dulu. Nenek moyang manusia dulu memiliki gaya hidup sebagai pemburu, sehingga mengonsumsi makanan yang keras, namun sekarang orang banyak beralih pada pola makanan yang lunak.
"Para ilmuwan semakin menganalisis bagaimana budaya dapat berinteraksi dengan sifat biologi manusia. Salah satu perkembangan penting dalam sejarah budaya manusia adalah manusia berhenti berburu dan beralih menjadi bertani. Perubahan pola makan dapat mempengaruhi anatomi wajah dan rahang," kata Noreen von Cramon Taubadel dari University of Kent Inggris.
Untuk mengetahui lebih lanjut, von Cramon Taubadel menyelidiki spesimen tengkorak di museum dari 11 populasi manusia yang diambil dari seluruh dunia. Lima dari kelompok tersebut memiliki gaya hidup terutama berburu atau memancing, seperti Bushmen San di Afrika atau Inuit dari Alaska dan Greenland. Sedangkan 6 lainnya mengandalkan hidup dari pertanian.
Von Cramon Taubadel melihat perbedaan tulang rahang antara populasi yang terkait dengan perbedaan pola diet atau makan. Secara keseluruhan, kelompok yang menjalani gaya hidup sebagai pemburu memiliki rahang yang lebih besar. Sedangkan kelompok yang menggantungkan hidup dengan bertani memiliki rahang yang lebih sempit.
Hal tersebut mungkin disebabkan karena orang-orang yang menggantungkan hidup dengan bertani lebih sering makan makanan yang lunak seperti pati dan makanan yang dimasak. Sedangkan kelompok pemburu rata-rata mengonsumsi lebih banyak makanan yang mentah dan belum diolah.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan pola makanan dibanding nenek moyang manusia zaman dulu. Nenek moyang manusia dulu memiliki gaya hidup sebagai pemburu, sehingga mengonsumsi makanan yang keras, namun sekarang orang banyak beralih pada pola makanan yang lunak.
"Para ilmuwan semakin menganalisis bagaimana budaya dapat berinteraksi dengan sifat biologi manusia. Salah satu perkembangan penting dalam sejarah budaya manusia adalah manusia berhenti berburu dan beralih menjadi bertani. Perubahan pola makan dapat mempengaruhi anatomi wajah dan rahang," kata Noreen von Cramon Taubadel dari University of Kent Inggris.
Untuk mengetahui lebih lanjut, von Cramon Taubadel menyelidiki spesimen tengkorak di museum dari 11 populasi manusia yang diambil dari seluruh dunia. Lima dari kelompok tersebut memiliki gaya hidup terutama berburu atau memancing, seperti Bushmen San di Afrika atau Inuit dari Alaska dan Greenland. Sedangkan 6 lainnya mengandalkan hidup dari pertanian.
Von Cramon Taubadel melihat perbedaan tulang rahang antara populasi yang terkait dengan perbedaan pola diet atau makan. Secara keseluruhan, kelompok yang menjalani gaya hidup sebagai pemburu memiliki rahang yang lebih besar. Sedangkan kelompok yang menggantungkan hidup dengan bertani memiliki rahang yang lebih sempit.
Hal tersebut mungkin disebabkan karena orang-orang yang menggantungkan hidup dengan bertani lebih sering makan makanan yang lunak seperti pati dan makanan yang dimasak. Sedangkan kelompok pemburu rata-rata mengonsumsi lebih banyak makanan yang mentah dan belum diolah.
Quote:
Jumlah pengalaman pergerakan dari rahang yang terkait dengan gaya hidup manusia mempengaruhi tumbuh kembang rahang. Tulang rahang akan lebih terstimulasi untuk tumbuh dan berkembang jika sering mengonsumsi makanan yang keras.
Perubahan pola makan tersebut dapat menjelaskan gigi berjejal (crowding) dan ketidakharmonisan rahang yang seringkali terjadi pada zaman sekarang. Hal tersebut disebabkan karena rahang manusia moderen lebih kecil dan lebih sempit, sehingga tidak cukup untuk menampung semua gigi dengan rapi atau tanpa berjejal.
Perubahan pola makan tersebut dapat menjelaskan gigi berjejal (crowding) dan ketidakharmonisan rahang yang seringkali terjadi pada zaman sekarang. Hal tersebut disebabkan karena rahang manusia moderen lebih kecil dan lebih sempit, sehingga tidak cukup untuk menampung semua gigi dengan rapi atau tanpa berjejal.
Quote:
Ketika gigi geraham bungsu tumbuh biasanya akan menimbulkan gangguan yang membuat tidak nyaman, seperti rasa sakit. Rasa sakit tersebut disebabkan karena tulang rahang tidak cukup menampung semua gigi, sehingga gigi geraham bungsu tumbuh miring dan menekan daerah sekitarnya. Gigi geraham bungsu adalah gigi yang terakhir tumbuh dan terletak di bagian paling belakang dari rahang. Biasanya gigi tersebut tumbuh pada akhir masa remaja atau pada awal usia 20-an.
Oleh karena gigi geraham bungsu merupakan gigi yang terakhir tumbuh, maka gigi tersebut dapat tumbuh dengan posisi yang tidak normal dan mengganggu karena ketidakcukupan ruang. Normalnya tiap orang memiliki 4 gigi geraham bungsu, masing-masing satu pada tiap sisi rahang. Tetapi ada juga sebagian orang yang tidak memiliki gigi geraham bungsu.
Oleh karena gigi geraham bungsu merupakan gigi yang terakhir tumbuh, maka gigi tersebut dapat tumbuh dengan posisi yang tidak normal dan mengganggu karena ketidakcukupan ruang. Normalnya tiap orang memiliki 4 gigi geraham bungsu, masing-masing satu pada tiap sisi rahang. Tetapi ada juga sebagian orang yang tidak memiliki gigi geraham bungsu.
Quote:
Quote:
Timbulnya Impaksi, biasanya dibarengi dengan beberapa Gejala yang mungkin akan kita rasakan. Tetapi, kadang juga terdapat impaksi yang timbul tanpa ada gejala apapun yang membuat penanganan menjadi terlambat. Beberapa gejala ini mungkin akan timbul bersamaan dengan Impaksi:
1. Sakit / Kaku / Pegal pada rahang di area Gigi yang mengalami Impaksi
2. Pembengkakan pada gusi di ATAS gigi Geraham yang Impaksi
3. Sakit Kepala, sakit pada telinga dan atau leher terutama pada sisi yang impaksi
4. Bau Mulut akibat adanya makanan yang terjebak terus menerus
5. dsb
Quote:
Lalu, sebenarnya, kenapa gigi Impaksi ini harus dicabut?
Quote:
1. Karies (Gigi berlubang). Makanan yang terjebak di antara Gigi Bungsu dan Geraham ke-2 bisa menyebabkan Karies pada keduanya..
2. Infeksi Gusi, krn makanan yg terjebak di celah Gusi..akhirnya terjadi pembengkakan, sakit, dan Bau Mulut.
3. Infeksi yang cukup berat, bisa sampai menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut.
4. Rasa sakit dan kerusakan pada Gigi Geraham ke-2 karena tertekan
5. Berjejalnya Gigi dalam lengkung rahang, karena "dorongan" dari Geraham ke-3 ini.
6. Pada beberapa kasus, jika dibiarkan, Gigi Impaksi bisa menyebabkan terbentuknya Kista dan kerusakan yg luas pada Rahang.
2. Infeksi Gusi, krn makanan yg terjebak di celah Gusi..akhirnya terjadi pembengkakan, sakit, dan Bau Mulut.
3. Infeksi yang cukup berat, bisa sampai menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut.
4. Rasa sakit dan kerusakan pada Gigi Geraham ke-2 karena tertekan
5. Berjejalnya Gigi dalam lengkung rahang, karena "dorongan" dari Geraham ke-3 ini.
6. Pada beberapa kasus, jika dibiarkan, Gigi Impaksi bisa menyebabkan terbentuknya Kista dan kerusakan yg luas pada Rahang.
capek jga rasanya ngulas sedikit mengenai pertumbuhan gigi dan rahang ini, sbenarnya masih banyak ulasan2 yg bisa di bahas, namun seiring waktu nnti ane akan tambahin lagi,,


mudah2an apa yg ane bahas kali ini bermanfaat buat kita semua, dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan jasmani maupun rohani kita yah,, karna pernyakit ga akan muncul apabila tidak ada faktor yg pemicunya..




Quote:
Quote:



BUDAYAKAN COMMENT AND RATE





tien212700 memberi reputasi
1
9.9K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan