TS
Pitung.Kw
Wah! Kapal Australia Pernah Masuk ke Indonesia Tanpa Terdeteksi
Quote:
Wah! Kapal Australia Pernah Masuk ke Indonesia Tanpa Terdeteksi
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Ilustrasi Canberra - Muncul pengakuan dari mantan tentara Angkatan Laut Australia bahwa militer mereka pernah melakukan misi spionase ke wilayah Indonesia. Kapal bahan bakar milik militer Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan menurunkan tim elitenya tahun 1999 lalu.
Jarratt Cullen yang kini sudah menjadi mantan tentara AL Australia menyampaikan keterangan di bawah sumpah di hadapan Pengadilan Banding Administratif (AAT). Cullen berniat menuntut ganti rugi atas stres dan kondisi kejiwaan yang dialaminya, termasuk schizophrenia yang disebabkan oleh tugasnya semasa menjadi tentara aktif.
Cullen sebelumnya bertugas di Royal Australian Navy sejak usia 17 tahun, untuk periode 1999-2002. Dalam keterangannya yang dicatat oleh pengadilan, Cullen mengklaim bahwa tentara elite SAS (Special Air Service) pernah menyusup ke wilayah Indonesia dengan menumpang kapal tanker Australia, Success tahun 1999 silam.
Seperti dilansir news.com.au, Jumat (7/2/2014), Cullen mengklaim dirinya sendiri ada di dalam kapal bernama Success tersebut saat misi berlangsung. Tentara elite SAS saat itu, menurut Cullen, menjalani misi spionase di wilayah Indonesia, saat masa perjuangan kemerdekaan Timor Timur.
"Kapal Success berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia dalam misi menyamar untuk menurunkan satu detasemen personel SAS yang ditugaskan melakukan operasi rahasia ... Keberadaan kapal Success di perairan Indonesia tidak terdeteksi oleh militer Indonesia," demikian menurut dokumen pengadilan yang diposting pada situs AAT.
Menurut Cullen, kapal Success dilabuhkan di Pelabuhan Dili dalam periode 19 September hingga 28 Oktober 1999. Di sana, Cullen mengakui dirinya banyak melihat korban luka dan juga jasad manusia akibat serangan tersebut, yang diletakkan di dekat pelabuhan.
Cullen mengaku, saat itu dirinya juga mengalami tindak penyerangan dan bully dari seniornya di Royal Australian Navy (RAN). "Pemohon menjelaskan banyak insiden bullying dan pemukulan terhadap tentara dengan pangkat lebih rendah oleh tentara dengan pangkat lebih tinggi, yang dikenal dalam RAN sebagai 'kontak konseling'," demikian bunyi AAT tersebut.
Meski ada keterangan tersebut, AAT menolak permohonan ganti rugi yang diajukan oleh Cullen. AAT menyebut Cullen bukanlah saksi mata yang bisa diandalkan. Secara terpisah, juru bicara Departemen Pertahanan Australia menolak untuk mengomentari pengakuan Cullen ini.
http://news.detik.com/read/2014/02/0...npa-terdeteksi
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Ilustrasi Canberra - Muncul pengakuan dari mantan tentara Angkatan Laut Australia bahwa militer mereka pernah melakukan misi spionase ke wilayah Indonesia. Kapal bahan bakar milik militer Australia masuk ke perairan Indonesia tanpa terdeteksi dan menurunkan tim elitenya tahun 1999 lalu.
Jarratt Cullen yang kini sudah menjadi mantan tentara AL Australia menyampaikan keterangan di bawah sumpah di hadapan Pengadilan Banding Administratif (AAT). Cullen berniat menuntut ganti rugi atas stres dan kondisi kejiwaan yang dialaminya, termasuk schizophrenia yang disebabkan oleh tugasnya semasa menjadi tentara aktif.
Cullen sebelumnya bertugas di Royal Australian Navy sejak usia 17 tahun, untuk periode 1999-2002. Dalam keterangannya yang dicatat oleh pengadilan, Cullen mengklaim bahwa tentara elite SAS (Special Air Service) pernah menyusup ke wilayah Indonesia dengan menumpang kapal tanker Australia, Success tahun 1999 silam.
Seperti dilansir news.com.au, Jumat (7/2/2014), Cullen mengklaim dirinya sendiri ada di dalam kapal bernama Success tersebut saat misi berlangsung. Tentara elite SAS saat itu, menurut Cullen, menjalani misi spionase di wilayah Indonesia, saat masa perjuangan kemerdekaan Timor Timur.
"Kapal Success berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia dalam misi menyamar untuk menurunkan satu detasemen personel SAS yang ditugaskan melakukan operasi rahasia ... Keberadaan kapal Success di perairan Indonesia tidak terdeteksi oleh militer Indonesia," demikian menurut dokumen pengadilan yang diposting pada situs AAT.
Menurut Cullen, kapal Success dilabuhkan di Pelabuhan Dili dalam periode 19 September hingga 28 Oktober 1999. Di sana, Cullen mengakui dirinya banyak melihat korban luka dan juga jasad manusia akibat serangan tersebut, yang diletakkan di dekat pelabuhan.
Cullen mengaku, saat itu dirinya juga mengalami tindak penyerangan dan bully dari seniornya di Royal Australian Navy (RAN). "Pemohon menjelaskan banyak insiden bullying dan pemukulan terhadap tentara dengan pangkat lebih rendah oleh tentara dengan pangkat lebih tinggi, yang dikenal dalam RAN sebagai 'kontak konseling'," demikian bunyi AAT tersebut.
Meski ada keterangan tersebut, AAT menolak permohonan ganti rugi yang diajukan oleh Cullen. AAT menyebut Cullen bukanlah saksi mata yang bisa diandalkan. Secara terpisah, juru bicara Departemen Pertahanan Australia menolak untuk mengomentari pengakuan Cullen ini.
http://news.detik.com/read/2014/02/0...npa-terdeteksi
untung yg nyusup aussie, coba kalo yg nyusup itu singapur, mau ditaruh di mana muka kita
kalo aussie yg nyusup, ndak apa2 deh
oh btw, ripos ndak ya?

0
3.6K
Kutip
18
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan