Miris. ya, miris sekali melihat pemberitaan tentang bencana banjir di ibukota (khususnya, dan daerah lain (pada umumnya) di media cetak ataupun elektronik dengan begitu seringnya pelaku media memberitakan tentang bencana banjir yang lagi-lagi terjadi dan berakhir dengan pertanyaan yang sama, kapan janji Jokowi-Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta terwujud yaitu tentang penanggulangan bencana banjir.

Hal tak berbeda diungkapkan oleh warga ibukota. Mereka kesal, jengkel dan bahkan penuh umpatan terhadap pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mereka anggap tidak becus atau bahkan dikatakan gagal oleh mereka dalam meweujudkan ibukota bebas banjir.

Dalam trit ini yang mau saya ungkapkan adalah mari kita ubah paradigma cara berpikir warga dan pemerintah yang belum terarah dengan benar. Saya bukan warga Jakarta. Saya hanya seorang pendukung Jokowi-Ahok yang sejauh ini memeberikan kepercayaan pada merka untuk menjalankan pemerintahannya di ibukota setidaknya selama 5 tahun masa tugas mereka dan selama mereka tetap menunjukkan itikad baik untuk menjalankan amanat yang dipercayakan sebagian besar warga Jakarta yang akhirnya memenangkan mereka dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa bulan kemarin. Namun sebagai pendukung, saya juga tidak lantas fanatik buta dan tidak mengkritisi tokoh yang saya dukung. Mengingat mereka juga manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya, maka wajib bagi saya mendukung kelebihan mereka dan mengkritisi mereka atas kekurangan mereka yang pada intinya untuk tetap menjaga mereka tetap pada jalurnya.
Kembali ke bahasan, saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal ini untuk kita pikirkan bersama, untuk warga DKI Jakarta, saya hanya mau sampaikan beberapa hal ini;

1. Berilah kesempatan Pemerintah DKI Jakarta yang terpilih periode ini untuk bekerja dan menjalankan program-programnya, ingat, Jokowi-Ahok bukan Tuhan, bukan Dewa, jadi sabar saja kalau dalam beberapa bulan ini proses penanggulangan banjir mungkin belum terasa signifikan. Kalau warga Jakarta hanya bisa memaki-maki tentang "kegagalan" Jokowi-Ahok mengatasi banjir dan berakhir dengan keinginan menjatuhkan pemerintahan ibukota sekarang, maka selamanya anda hanya bisa memaki, siapakah orang yang bisa menyelesaikan masalah banjir yang begitu masif di ibukota ini hanya sekejap mata? atau hitungan bulan? ingat banjir ini bukan masalah kecil, tapi setidaknya hargailah setiap usaha kecil untuk mengatasinya.

2. Sadarilah, sedikit atau banyak, ada beberapa oknum warga Jakarta yang berperan dalam masalah banjir di Ibukota. Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya? tidak membuang sampah ke sungai? Karena tanpa kita sadari setiap sampah yang kita buang sembarangan itulah yang menyebabkan banjir itu sendiri. Sampah-sampah itu menutup jalan saluran air, sampah yang dibuang ke sungai itu juga menyebabkan pendangkalan kedalaman sungai, menyempitkan luas sungai. Belum lagi berita tentang warga "ilegal" waduk pluit yang menempati lahan negara di waduk pluit malah menolak direlokasi lantas meminta "ganti-rugi" jika pemprov hendak membongkar hunian ilegal mereka? Jadi bagaimana mau mengatasi masalah banjir jika segelintir atau sekelompok orang hanya memikirkan dirinya sendiri? Mulai sekarang buanglah sampah pada tempatnya, sekalipun tempatnya jauh dan jika perlu koodinasikan dengan pimpinan daerah setempat untuk menyediakan tempat pembuangan sampah sementara untuk warga. Untuk warga yang merasa ilegal mendirikan bangunan di beberapa tempat strategis milik umum, legowolah untuk menyerahkan lahan itu kembali kepada umum agar dapat dilakukan proses perbaikan dan revitalisasi sarana pencegah banjir.


3. Untuk pemerintah provinsi DKI Jakarta, sudah saatnya memberlakukan hukum secara tegas dan adil. Selama ini kita sering lihat ada papan peringatan larangan membuang sampah sembarangan namun justru di bawahnya teronggok sampah. Saya kira kini saatnya benar-benar menerapkan denda atau hukuman lainnya bagi warga yang membuang sampah sembarangan, atau pendirian bangunan ilegal diterapkan, namun tentunya dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sediakan akses untuk warga mempermudah mereka membuang sampah, yaitu dengan menyediakan TPS dengan menerapkan pemisahan jenis sampah. Seringlah menemui warga dan jelaskan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan tentang sanksi bagi pelanggarnya. Saya yakin warga akan membuang sampah pada tempatnya daripada mengeluarkan sejumlah uang untuk denda jika mereka membuang sampah seenaknya.


Terakhir, kesimpulan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kita harus sadari bahwa penanggulangan banjir bukan hanya tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta, tapi juga warga DKI Jakarta itu sendiri. Tanpa peran serta warga jangan harap banjir itu dapat diatasi atau setidaknya diminimalisasi. Warga jangan hanya bisa menuntut dan mencaci, introspeksilah. Jalankan program Pemprov dan awasi pelaksanaannya, ingatkan bila mulai ada penyelewengan. Pemprov DKI berkewajiban menjalankan amanahnya dalam penanggulangan banjir tapi warga pun wajib patuh pada hukum dan peraturan khususnya tentang kebersihan jika memang ingin banjir dapat ditanggulangi.

sekian trit sederhana saya berikutnya saya harapkan adanya komentar-komentar cerdas maupun tambahan-tambahan pemikiran dari anda untuk berdiskusi tentang apa yang saya sampaikan. dengan senang hati saya akan tangggapi.

Terima kasih semuanya.

silakan mampir ke trit ane lainnya
Tindak Kejahatan yang dimaklumi di Indonesia
[HOT] Anggota DPR dan toiletnya - Part 1
ATAS NAMA RAKYAT, TV Wan
Atas Nama Rakyat, TV Wan Eps. 4. Anggota DPR dan mobil mewahnya
Tujuh Tabrakan terdahsyat versi On The Spit
[HOT] Gedung Baru DPR telah dibangun !!!
[HOT]KPK meminta bantuan Tim Ekspedisi Merah untuk memburu Nazaruddin
Kisah Nyata Pengorbanan MU Mania, sedih dan agak BB+13 gaaaaan (Fans MU, masuuuuk)
Mengakali Overheat (panas) modem SemarPret AC682, sinyal jadi mantap gan
[HOT] Realita dibalik film "Pocong Mandi Goyang Pinggul"
Realita dibalik Film "PACAR HANTU PERAWAN"