- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jadi Entrepreneur? Ga Zaman, Sekarang Zamannya Technopreneur


TS
appleseed26
Jadi Entrepreneur? Ga Zaman, Sekarang Zamannya Technopreneur
FAKTA
Belajar Technopreneur?
Quote:
Fakta umum yang ane yakin agan dan aganwati udah sadari pada zaman sekarang adalah: nyari kerja itu susah. Mau angkanya? hasil dari BPS bilang kalo 7,39 juta orang Indonesia berusia aktif (layak kerja) adalah pengangguran, besar kan. Dan bisa dibilang angka ini bakal terus nambah karena tiap tahunnya bakal ada lulusan baru dari Universitas-Universitas yang ada di Indonesia . Keadaan ini makin diperparah dengan semakin menjamurnya para pekerja asing di Indonesia yang membuat persaingan mendapat pekerjaan pun menjadi semakin sulit.
Quote:
Sulitnya mencari pekerjaan inipun pada akhirnya ngebuat entrepreneurship/kewirausahaan menjadi semakin ngetrend di kalangan masyarakat Indonesia…… Tapi itu dulu gan…
Sekarang jadi entrepreneur biasa udah ga cukup lagi gan, sekarang zamannya jadi entrepreneur luar biasa, yaitu Technopreneur.
Sekarang jadi entrepreneur biasa udah ga cukup lagi gan, sekarang zamannya jadi entrepreneur luar biasa, yaitu Technopreneur.
Quote:
Apa itu Technopreneur? Definisinya sih : A Technoprenuer is an entrepreneur who is technology savvy, creative, innovative, dynamic, dares to be different and take the unexplored path, and very passionate about their work.
Translitnya: Seorang Technopreneur adalah seorang wirausaha yang sadar akan teknologi, kreatif,inofatif, dinamis, berani mencoba dan menempuh jalan/metode baru, dan sangat bersemangat terhadap hal yang ia kerjakan.
Mungkin denger kata technopreneurship dan sadar teknologi, agan-aganwati langsung mengkaitkannya dengan kewirausahaan yang berhubungan dengan dunia teknologi, dan yang termasuk technopreneur adalah orang-orang seperti Bill Gates, Mark Zucherberg, dan Steve Jobs. Mereka emang termasuk seorang technopreur, tapi inti dari pandai teknologi disini adalah sadar akan kemajuan dan pentingnya teknologi untuk memaksimalkan kinerja usaha agan. Mungkin agan-aganwati masih ingat dengan trit ini, Nah ane bilang sih dia (yang punya usaha batik) termasuk seorang technopreneur karena ia sadar dan menggunakan teknologi yaitu internet untuk memajukan usahanya, yaitu menggunakan instagram dan facebook sebaga media marketing bisnisnya, sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih ringan (bayangin berapa kalo ngiklan di majalah?) dan informasi tentang batiknya menyebar lebih luas dan cepat.
Zaman sekarang sih sadar teknologi kayaknya udah menjadi suatu keharusan sih kalo mau bikin usaha yang efektif dan efisien. Apalagi sekarang bener-bener udah mudah kalo mau pake teknologi, terutama internet, ada twitter, instagram, youtube, facebook, kaskus, dll. Oiya, seller-seller FJB kita juga termasuk sadar teknologi dan mulai merambah tahapan menjadi seorang technopreneur.
Sifat lain yang ngebedain wirausaha biasa dengan technopreneurship adalah dari pola pikirnya, seorang technopreneur harus kreatif, inovatif,dinamis, berani, dan semangat/ ambisius dalam usahanya. Jadi seorang technopreneur itu harus berpikir di luar batas kenormalan orang untuk ngemajuin bisnisnya, dan jika memungkinkan maka harus dapat menemukan suatu inovasi dalam usahanya dan usahanya itu harus dinamis, atau terus berkembang supaya orang lain ga bosan. Misalnya nih jualan bakso, kalo wirausaha biasa dia bakalan jualan bakso biasa, ya bulet pake bakso urat, tenis, telor, dll, terus pasang toko, atau pake gerobak nyari pelanggan. Nah kalo technopreneur, mungkin dia bakal bikin “bakso balado ijo” yang pedes yang ga punya toko atau grobak yang nyari pelanggan, melainkan pake system delivery, jadi pesen baru diantar, bayangin aja ujan-dingin ada bakso yang panas dan pedes, dianterin lagi! mantep ga tuh. Atau contoh lain jualan kue, tapi situs yang dipunyai bisnis ini bukan ngomongin tentang kue tadi, melainkan jadi med-sos konsumernya buat ngobrol santai secara online supaya makin akrab. Apapun cara yang dipake boleh asalkan kreatif, inovatif, dan dinamis. Satu hal yang pasti dalam ngejalanin usaha bisnisnya ya orang itu harus sabar dan semangat karena ngemulainya pasti ga mudah.
Translitnya: Seorang Technopreneur adalah seorang wirausaha yang sadar akan teknologi, kreatif,inofatif, dinamis, berani mencoba dan menempuh jalan/metode baru, dan sangat bersemangat terhadap hal yang ia kerjakan.
Mungkin denger kata technopreneurship dan sadar teknologi, agan-aganwati langsung mengkaitkannya dengan kewirausahaan yang berhubungan dengan dunia teknologi, dan yang termasuk technopreneur adalah orang-orang seperti Bill Gates, Mark Zucherberg, dan Steve Jobs. Mereka emang termasuk seorang technopreur, tapi inti dari pandai teknologi disini adalah sadar akan kemajuan dan pentingnya teknologi untuk memaksimalkan kinerja usaha agan. Mungkin agan-aganwati masih ingat dengan trit ini, Nah ane bilang sih dia (yang punya usaha batik) termasuk seorang technopreneur karena ia sadar dan menggunakan teknologi yaitu internet untuk memajukan usahanya, yaitu menggunakan instagram dan facebook sebaga media marketing bisnisnya, sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih ringan (bayangin berapa kalo ngiklan di majalah?) dan informasi tentang batiknya menyebar lebih luas dan cepat.
Zaman sekarang sih sadar teknologi kayaknya udah menjadi suatu keharusan sih kalo mau bikin usaha yang efektif dan efisien. Apalagi sekarang bener-bener udah mudah kalo mau pake teknologi, terutama internet, ada twitter, instagram, youtube, facebook, kaskus, dll. Oiya, seller-seller FJB kita juga termasuk sadar teknologi dan mulai merambah tahapan menjadi seorang technopreneur.
Sifat lain yang ngebedain wirausaha biasa dengan technopreneurship adalah dari pola pikirnya, seorang technopreneur harus kreatif, inovatif,dinamis, berani, dan semangat/ ambisius dalam usahanya. Jadi seorang technopreneur itu harus berpikir di luar batas kenormalan orang untuk ngemajuin bisnisnya, dan jika memungkinkan maka harus dapat menemukan suatu inovasi dalam usahanya dan usahanya itu harus dinamis, atau terus berkembang supaya orang lain ga bosan. Misalnya nih jualan bakso, kalo wirausaha biasa dia bakalan jualan bakso biasa, ya bulet pake bakso urat, tenis, telor, dll, terus pasang toko, atau pake gerobak nyari pelanggan. Nah kalo technopreneur, mungkin dia bakal bikin “bakso balado ijo” yang pedes yang ga punya toko atau grobak yang nyari pelanggan, melainkan pake system delivery, jadi pesen baru diantar, bayangin aja ujan-dingin ada bakso yang panas dan pedes, dianterin lagi! mantep ga tuh. Atau contoh lain jualan kue, tapi situs yang dipunyai bisnis ini bukan ngomongin tentang kue tadi, melainkan jadi med-sos konsumernya buat ngobrol santai secara online supaya makin akrab. Apapun cara yang dipake boleh asalkan kreatif, inovatif, dan dinamis. Satu hal yang pasti dalam ngejalanin usaha bisnisnya ya orang itu harus sabar dan semangat karena ngemulainya pasti ga mudah.
Belajar Technopreneur?
Quote:
Banyak yang ga mau nyoba wirausaha karena katanya ga bakat atau ga sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Padahal, menurut ane technopreneurship dan “jiwa” technopreneur itu bisa dipelajari dan diasah. Apalagi sekarang beberapa kampus swasta mulai memperhatikan keadaan ketatnya persaingan mencari pekerjaan bagi para fresh graduatenya, dan mulai mengintegrasikan entrepreneurship/ technopreneurship ke dalam kurikulum umumnya, jadi ga cuma jurusan bisnis dan management aja yang punya pengetahuan tentang kewirausahaan, anak Pertambangan juga punya. Bahkan di beberapa universitas ane pernah lihat ada mata kuliah umum yang namanya kewirausahaan, jadi semua mahasiswa harus ambil. Kenapa di atas ane tekanin Universitas swasta? Karena sepengetahuan ane masalah kewirausahaan ini lebih diperhatiin sama pihak swasta daripada negri (setau ane sih…). Ga harus di masa kuliah, mungkin beberapa sekolah SMA udah ada yang mendidik muridnya untuk berjiwa mandiri, atau lebih baik lagi orang tua juga mulai menanamkan nilai-nilai dari kewirausahaan kepada anaknya supaya nanti di masa depan si anak bisa nyoba bikin usaha sendiri.
Kalo bisa jadi Technopreneur, agan-aganwati ga usah takut pusing nyari kerjaan, bisa bikin lapangan kerja, ngurangin pengangguran, dan kalo agan-aganwati fresh graduate (atau kelak akan menjadi) yang umumnya bergaji 2-5 juta, kalo jadi technopreneur angka segitu mah ga ada apa-apanya, 10, 20,30 juta atau lebih bisa menjadi takaran gaji baru agan ntar. Kurang apa lagi coba jadi Technopreneur?
Kalo bisa jadi Technopreneur, agan-aganwati ga usah takut pusing nyari kerjaan, bisa bikin lapangan kerja, ngurangin pengangguran, dan kalo agan-aganwati fresh graduate (atau kelak akan menjadi) yang umumnya bergaji 2-5 juta, kalo jadi technopreneur angka segitu mah ga ada apa-apanya, 10, 20,30 juta atau lebih bisa menjadi takaran gaji baru agan ntar. Kurang apa lagi coba jadi Technopreneur?
Quote:
Spoiler for baca:
ok segitu dulu, jangan lupa
dan


0
4.3K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan