Phobia seksual atau lebih dikenal dengan nama Coitophobia atau Genophobia. Adalah ketakutan berlebihan yang bersifat irasional terhadap hubungan badan atau seksual. Masalah ekstrim yang dirasakan penderita dapat mempengaruhi hubungan harmonis seseorang tersebut dengan pasangannya.

Mereka yang menderita phobia seksual mungkin akan menjauh atau menghindarkan dirinya dari kegiatan yang menimbulkan keintiman. Karena dalam benak mereka, gambaran yang timbul tentang seks adalah sebuah penderitaan rasa sakit yang berkelanjutan. Dan bukan sebuah proses keintiman yang patut untuk dinikmati.

Tak pelak pengasumsian yang salah tentang seks itulah yang mendorong seorang penderita phobia seksual tersebut untuk tidak melakukan hubungan seks. Hali ini tentu dapat menimbulkan rasa kesepian bagi si penderita. Sehingga tak jarang mereka berpaling ke perilaku aseksual untuk memenuhi hasrat seksualnya.

Mendengar kata sumpit mungkin yang muncul dalam fikiran anda adalah Chinese food seperti Dimsum atau makanan-makanan dari Jepang layaknya sushi, sashimi, ramen ataupun teppanyaki. Namun hal tersebut tidak berlaku sama sekali dengan apa yang muncul dalam fikiran para penderita phobia pada sumpit.

Penderita phobia pada sumpit mengasumsikan jika sumpit adala satu-satunya alat makan yang paling aneh yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat makan. Phobia pada sumpit di definisikan sebagai ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap sumpit. Hal ini biasanya di picu oleh ketidakmampuan untuk menggunakannya.

Kebanyakan orang yang menderita phobia pada sumpit mempunyai titik kesulitan dalam penggunaan sumpit. Hal inilah yang mebuat penderita phobia sumpit akan merasa cemas sehingga muncul perasaan tidak nyaman ketika harus makan menggunakan sumpit.

Phobia ini mencakup Dermatophobia yaitu Takut pada luka kulit atau Dermatosiophobia yakni Takut pada penyakit kulit. Phobia pada kerusakan kulit adalah ketakutan ekstrim dan irasional terhadap kerusakan pada kulit. Dan sebagian besar penderitanya didominasi oleh wanita, namun tidak menutup kemungkinan para pria juga bisa menderita phobia ini.

Para penderita phobia pada kerusakan kulit memiliki perhatian yang lebih atau bisa dibilang khusus terhadap kesehatan kulitnya. Tak jarang mereka rela merogoh kocek yang dalam hanya untuk menjaga agar kulitnya tetap tampak mulus.

Tidak berhenti disitu saja, para penderita phobia pada kerusakan kulit sangat antipati terhadap keadaan atau kegiatan-kegiatan yang berpotensi membuat kulitnya rusak. Seperti outbound atau pergi ke pantai misalnya. Mereka akan berpikir sampai dua kali untuk melakukan hal tersebut. Selain itu mereka juga sangat protektif terhadap pakaian atau pun peralatan mandi mereka. Karena mereka takut jika tertular penyakit kulit.

Hidup ini penuh dengan pilihan dan pilihan, dimana masing-masing pilihan tersebut menentukan cara kita memutuskan untuk menjalani hidup kita. Membuat keputusan merupakan proses yang membutuhkan pemikiran secara internal diluar aspek positif maupun negative dari setiap pilihan itu sendiri. Bagi beberapa orang, proses ini bisa menjadi suatu hal yang benar-benar menakutkan. Takut untuk membuat pilihan yang salah sehingga membuat mereka cenderung menghindar jika harus membuat keputusan. Dan mungkin hal-hal seperti inilah yang dirasakan oleh pernderita phobia pada keputusan.

Penderita phobia pada keputusan digambarkan sebagai orang yang tidak memiliki keberanian untuk memilah-milah sisi berbeda dalam perbedaan pendapat untuk menentukan kebenaran. Atau dengan kata lain orang-orang dengan phobia ini lebih pasif dalam hal memutuskan suatu hal. Mereka lebih menerima keputusan otoritas tertinggi sebagai pedoman untuk melakukan langkah selanjutnya.

Pada jaman modern seperti ini manusia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya teknologi. Segala aspek kehidupan masyarakat masa kini pun seakan juga tidak bisa terlepas dari teknologi. Namu ternyata masih ada orang-orang yang mengaku bahwa dirinya gagap terhadap teknologi atau sering di sebut juga gaptek. Diantara mereka-mereka inilah biasanya terdapat pula orang-orang yang menderita Cyberphobia atau phobia pada komputer.

Phobia pada komputer sendiri di definisikan sebagai ketakutan dan kecemasan irasional terhadap komputer. Ketakutan ini biasanya terbentuk karena kurangnya kemampuan seseorang tersebut dalam mengoperasikan komputer. Ada keraguan dan kecemasn yang akan muncul ketika orang-orang dengan phobia ini berhadapan langsung dengan komputer.

Tak jarang penderita phobia pada komputer selalu menghindar jika harus berurusan dengan kegiatan yang berkaitan dengan komputer. Hal ini bisa berakibat buruk pada kehidupan kerja si penderita phobia. Karena tidak menutup kemungkinan ia akan menarik dirinya dari dunia kerjanya jika ada tuntutan untuk mengoperasikan komputer dalam pekerjaannya.

Phobia kegagalan atau Atychiphobia di definisikan sebagai ketakutan terus menerus yang ekstrim dan bersifat irasional terhadap kegagalan. Sebagaimana phobia lainnya, phobia pada kegagalan juga membuat gaya hidup seseorang menjadi terbatas. Dan sangat berpengaruh buruk terhadap perilaku seseorang yang membuatnya enggan untuk mencoba kegiatan tertentu.

Seseorang yang menderita phobia kegagalan memepertimbangkan kegagalan dengan pengasumsian yang begitu kuat. Sehingga membuat penderitannya sering memilih cara aman dengan tidak mau mengambil resiko. Hal ini terkadang menjadi perusak bagi upaya-upaya yang dilakukan seseorang sehingga mereka enggan untuk mencobanya lagi. Keengganan tersebut muncul karena ketimpangan yang dirasakan antara keberhasilan yang akan di dapat dengan potensi kegagalan yang akan dialami.

Phobia pada waktu atau chronophobia berasal dari bahasa latin yaitu chronos yang berarti waktu dan phobos yang berarti takut. Dengan kata lain phobi pada waktu adalh rasa ketakutan yang ekstrim terhadap waktu yang dirasakan terlalu cepat atau terlalu lambat.

Penderita phobia pada waktu sering mengalami kegelisahan yang abnormal karena merasa waktu yang ia rasakan saat itu terlampau cepat atau bahkan sangat lambat. Di Amerika skita 5,1% sampai 12,5% orang menderita phobia ini.

Dan penderitanya biasanya didominasi oleh narapidana ataupun para orang tua. Tak jarang penderita phobia waktu adalah orang-orang yang menjadi korban pasca bencana besar. Kegelisahan dan kecemasan yang teramat sangat akan dirasakan oleh penderitanya jika ia mulai terserang gelombang kepanikan saat mengingat waktu yang ia miliki.

Phobia terhadap segala hal, dari kalimat tersebut sudah terdefinisikan dengan jelas seberapa fatal dan mengerikannya phobia ini. Bisa Anda bayangkan sendiri betapa menderitanya orang yang mengidap phobia yang dalam bahasa latin disebut pantophobia ini.

Bagaimana penderita patophobia bisa beraktifitas jika ia merasa takut dengan segala hal yang ia temui, bagaimana ia bisa berinteraksi social, akibat buruk apa yang terjadi pada penderita patophobia? Pertanyaan-pertanyaan itu pasti muncul ketika anda mengetahui ternyata ada jenis penyakit phobia terhadap segala hal.

Pantophobia adalah jenis phobia yang menyebabkan seseorang mempunyai rasa takut yang luar biasa pada segala hal, salah satu sumber menjelaskan bahwa pantophobia adalah ketakutan yang terus menerus pada sesuatu yang tidak diketahui dan dianggap jahat.

Banyak sekali jenis phobia yang telah kita ketahui, mulai dari phobia yang terkesan biasa, konyol, dan ada juga jenis phobia yang merupakan jenis phobia yang fatal bahkan sangat fatal. Mengapa dikatakan sangat fatal, karena phobia jenis ini adalah phobia pada hal atau kegiatan yang kita lakukan sehari-hari dan tidak dapat kita hindari seperti phobia atau takut berdiri berjalan atau disebut ambulophobia.

Berdiri dan berjalan adalah aktifitas vital yang selalu dilakuka manusia. Bayangkan jika untuk berdiri saja seseorang memiliki rasa takut yang luar biasa bagaimana seseorang itu bisa berpindah dan melakukan aktifitasnya? Tentu penderita phobia berdiri dan berjalan atau ambulophobia tidak akan bisa hidup normal lyaknya manusia lain. Penderita phobia ini tidak dapat senantiasa leluasa bermobilisasi sesuai keinginannya karena tidak mungkin apabila harus selalu berpindah dengan menggunakan kursi roda.

Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis phobia. Beberapa di antaranya ternyata ada yang berhubungan dengan angka dan di anggap sulit untuk di sembuhkan. Namun jika di kaji ulang beberapa phobia yang berhubungan dengan angka ini ternyata berangkat dari sebuah tahyul dan mitos belaka.

Akan tetapi karena mitos ini sudah berkembang begitu lama, maka sangat sulit untuk dihilangkan dari kepercayaan orang-orang yang menganutnya. Berikut beberapa phobia yang berhubungan dengan angka :

Phobia Angka 13 (Triskaidekaphobia)
Adalah sebuah perasaan takut berlebihan terhadap angka atau bilangan 13. Phobia angka 13 ini di amini oleh orang-orang yang tinggal di daerah Eropa dan Amerika. Di daerah barat angka 13 merupakan angka keramat bagi orang-orang yang mempercayainya.