- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suami Selingkuh, Istri Minta Kembali Ginjalnya


TS
bagaswara
Suami Selingkuh, Istri Minta Kembali Ginjalnya

Quote:
Seorang wanita Inggris meminta kembali ginjalnya yang dia telah dia sumbangkan untuk suaminya. Dia marah karena suaminya selingkuh.
Samantha Lamb, 41 tahun, dari Ivybridge, Inggris, mengatakan dia dan Andy, 45 tahun, menikah pada 2007. Beberapa tahun kemudian dia memberikan sebelah ginjalnya untuk Andy yang sakit berat lantaran kedua ginjalnya rusak.
Namun, seperti yang ditulis koran Sunday Mirror, beberapa tahun setelah transplantasi ginjal tersebut pernikahan mereka berantakan. Andy berselingkuh dengan teman Lamb. Wanita itu lalu meminta kembali ginjalnya.
"Dia tidak lagi akan mendapatkan kesempatan kedua untuk melihat cucu-cucunya tumbuh besar," kata Lamb. "Saya sudah pasti akan mengambil kembali ginjal saya. Saya benci dia. Jika saya bisa, saya akan ambil sendiri dan memberikannya kepada orang lain. Yang saya butuhkan dari dia sekarang hanya selembar kertas cerai."
Akan tetapi, Andy membantah telah berselingkuh. "Saya memang sudah tidak dekat lagi dengan dia sejak mendapatkan ginjalnya, tapi itu bukan karena saya selingkuh," kata Andy. "Saya mencintainya, tapi hubungan kami tidak lancar. Keluarganya tidak pernah menyukai saya. Saya tahu saya berutang nyawa padanya."
Samantha Lamb, 41 tahun, dari Ivybridge, Inggris, mengatakan dia dan Andy, 45 tahun, menikah pada 2007. Beberapa tahun kemudian dia memberikan sebelah ginjalnya untuk Andy yang sakit berat lantaran kedua ginjalnya rusak.
Namun, seperti yang ditulis koran Sunday Mirror, beberapa tahun setelah transplantasi ginjal tersebut pernikahan mereka berantakan. Andy berselingkuh dengan teman Lamb. Wanita itu lalu meminta kembali ginjalnya.
"Dia tidak lagi akan mendapatkan kesempatan kedua untuk melihat cucu-cucunya tumbuh besar," kata Lamb. "Saya sudah pasti akan mengambil kembali ginjal saya. Saya benci dia. Jika saya bisa, saya akan ambil sendiri dan memberikannya kepada orang lain. Yang saya butuhkan dari dia sekarang hanya selembar kertas cerai."
Akan tetapi, Andy membantah telah berselingkuh. "Saya memang sudah tidak dekat lagi dengan dia sejak mendapatkan ginjalnya, tapi itu bukan karena saya selingkuh," kata Andy. "Saya mencintainya, tapi hubungan kami tidak lancar. Keluarganya tidak pernah menyukai saya. Saya tahu saya berutang nyawa padanya."
sumber: TEMPO
wah kacau, bener2 ga tau diri orang kaya gini

kalau yang ini ada2 aja kasusnya

Quote:
Miliarder Ini Lamar Mantan Istri Jadi PRT-nya
Seorang pengusaha bertanya pada pengadilan apakah mantan istrinya bisa tetap tinggal di rumahnya sebagai pekerja rumah tangga. Pengusaha itu berencana menikahi perempuan lain dan membawa perempuan itu tinggal di bekas rumah mereka.
Pria yang namanya dirahasiakan itu adalah miliarder yang cukup terpandang di Inggris. Kepada pengadilan, ia menyatakan tidak bisa mengerti mengapa mantan istrinya menjadi "sangat agresif" ketika dia memberi tahu akan menikah lagi, sementara mereka telah bercerai.
Pada putusannya, pengadilan yang dipimpin hakim Bodey memutuskan bahwa sang mantan berhak mendapatkan hampir setengah dari harta sang miliarder atau sekitar 13,6 juta pound sterling, setara Rp 274,9 miliar.
Divisi Keluarga Pengadilan Tinggi London menyatakan keduanya menikah pada akhir 1970-an dan bercerai pada 1990-an. Selama ini mereka memperlakukan perceraian "hanya selembar kertas" dan melanjutkan hidup bersama.
Sekitar lima tahun yang lalu, sang miliarder yang kini berusia 70-an tahun itu bertemu wanita lain. Ia kemudian memboyong sang kekasih dan anaknya yang berusia 12 tahun ke rumah yang mereka tinggali.
Kepada sang mantan, miliarder ini menyatakan dia tetap bisa tinggal di rumah itu "sebagai semacam pekerja rumah tangga". Ucapan inilah yag membuat mantan istrinya, berusia 50-an tahun, meradang dan mengadukan kasusnya ke pengadilan.
Hakim memutuskan sang miliarder harus menyerahkan separuh kekayaannya terlebih dulu sebelum memboyong wanita lain ke rumah itu. Eileen Pembridge, pengacara salah satu pihak, menyatakan bahwa kasus ini sangat tidak biasa. "Tapi, jika seseorang tidak membuat klaim keuangan pada pasangannya saat perceraian, mereka berhak melakukannya pada setiap titik sebelum menikah kembali," katanya.
Ia menyatakan, selama 40 tahun menjadi pengacara, baru dua kali menemukan kasus semacam ini. Kasus yang pernah ditangani adalah seorang wanita Thailand yang diceraikan suaminya, yang berkebangsaan Inggris, dan dijadikan PRT di rumah sang mantan suami.
sumber: TEMPO
Seorang pengusaha bertanya pada pengadilan apakah mantan istrinya bisa tetap tinggal di rumahnya sebagai pekerja rumah tangga. Pengusaha itu berencana menikahi perempuan lain dan membawa perempuan itu tinggal di bekas rumah mereka.
Pria yang namanya dirahasiakan itu adalah miliarder yang cukup terpandang di Inggris. Kepada pengadilan, ia menyatakan tidak bisa mengerti mengapa mantan istrinya menjadi "sangat agresif" ketika dia memberi tahu akan menikah lagi, sementara mereka telah bercerai.
Pada putusannya, pengadilan yang dipimpin hakim Bodey memutuskan bahwa sang mantan berhak mendapatkan hampir setengah dari harta sang miliarder atau sekitar 13,6 juta pound sterling, setara Rp 274,9 miliar.
Divisi Keluarga Pengadilan Tinggi London menyatakan keduanya menikah pada akhir 1970-an dan bercerai pada 1990-an. Selama ini mereka memperlakukan perceraian "hanya selembar kertas" dan melanjutkan hidup bersama.
Sekitar lima tahun yang lalu, sang miliarder yang kini berusia 70-an tahun itu bertemu wanita lain. Ia kemudian memboyong sang kekasih dan anaknya yang berusia 12 tahun ke rumah yang mereka tinggali.
Kepada sang mantan, miliarder ini menyatakan dia tetap bisa tinggal di rumah itu "sebagai semacam pekerja rumah tangga". Ucapan inilah yag membuat mantan istrinya, berusia 50-an tahun, meradang dan mengadukan kasusnya ke pengadilan.
Hakim memutuskan sang miliarder harus menyerahkan separuh kekayaannya terlebih dulu sebelum memboyong wanita lain ke rumah itu. Eileen Pembridge, pengacara salah satu pihak, menyatakan bahwa kasus ini sangat tidak biasa. "Tapi, jika seseorang tidak membuat klaim keuangan pada pasangannya saat perceraian, mereka berhak melakukannya pada setiap titik sebelum menikah kembali," katanya.
Ia menyatakan, selama 40 tahun menjadi pengacara, baru dua kali menemukan kasus semacam ini. Kasus yang pernah ditangani adalah seorang wanita Thailand yang diceraikan suaminya, yang berkebangsaan Inggris, dan dijadikan PRT di rumah sang mantan suami.
sumber: TEMPO
Diubah oleh bagaswara 06-02-2014 21:16
0
1.5K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan