Baca ini untuk memahami cara kerja kaum Neoliberal memiskinkan Indonesia
TS
matii.rasa
Baca ini untuk memahami cara kerja kaum Neoliberal memiskinkan Indonesia
Pertama yang perlu di pahami adalah lahan subur kapitalis adalah demokrasi :
Quote:
kapitalis dan demokras untuk bisa berjalan membutuhkan : (1) bank negara (2) bank komersil ( bank swata atau pemodal ) (3) uang kertas yang tidak disangkut pautkan pada nilai emas (4) lahan subur kapitalisme adalah Demokrasi. (5) Negara adalah pasar (6)manusia/rakyat
penjelasan :
Semua orang memahami bahwa fungsi bank pusat adalah mengawal undang -undang dan mengatur sistem keuangan,pemodal adalah Bank komersial,dan pasarnya adalah negara itu sendiri, yang menghubungkan pasar dan para pemodal adalah uang kertas , uang kertas dicetak oleh bank pusat dan di alirkan ke bank komersil,kemudian uang kertas dimasukan kedalam pasar sebagai alat tukar..habis
turus apa ??? jadi disini parpol dapat meminjam uang di bank swasta atau pemodal setelah menang mempunyai kendali kepada Bank negara untuk melakukan pengembalian modal dalam bahasa baiknya talangan atau likuiditas dana ke bank swata habis ingat century!!.
Itulah gambaran pola singkat system ekonomi kapitalis,dan inti kapitalis adalah imf,usa reserve,federal reserve dan word bank
Kemudian, tugasnya “bandit” mafia berkeley untuk memainkan peranya menghubungkan negara dengan IMF
Quote:
IMFdanBank Dunia mensponsori para ekonom didikan kampus-kampus neoliberal untuk menyiapkan karpet merah bagi kapitalisme dengan menyusun kebijakan ekonomi reformis propasar.Tugas disini adalah sebagai kepala ekonom yang membuat deal untuk membuat hutang raksasa kepada IMF dan Bank Dunia yang jumlahnya lebih besar dari kemampuan negara mengembalikan. Sebanyak 90% dari hutang itu kembali ke perusahaan Amerika yang berkedok membangun infrastruktur di Negara resipien utang tersebut, Jadi, gampangnya dari Amerika, untuk Amerika. Cilakanya, orang-orang yang menikmati infrastruktur itu adalah orang-orang kaya, padahal orang-orang miskin ga dapet apa-apa.
Oke, intinya gini, Bank Dunia minjemin negara-negara berkembang kaya Indonesia dengan dalih untuk membangun negaranya lewat pembangunan infrastruktur. Nah, pembangunan infratstruktur itu dikerjakan oleh perusahaan Amerika. Pas utang itu jatuh tempo, negara-negara yang semula emang gak bisa membayar utang-utang itu disuruh mbayar, tapi tetep aja gak bisa. Amerika minta kompensasi minyak atau sumber daya alam lain untuk melunasi hutang negara-negara itu kepada Amerika.kebijakan masalah pangan juga termasuk contoh mantan perdagangan kemarin menerima tawaran negara-negara maju terkait pembatasan subsidi pangan sebesar 15 persen dengan jangka waktu maksimal empat tahun.
Kini lihat berapa hutang SBY, politik anggaran hutang SBY dilakukan dengan cara amat cerdas dan njelimet, mereka menggunakan hutang obligasi yang suatu saat akan jadi junk bond, karena jeleknya ekonomi Indonesia, lalu dengan apa hutang itu dibayar? dalam istilah keuangan ada konversi obligasi menjadi ekuitas, sementara kemarin sudah diputuskan ada "DNI" Daftar Negatif Investasi yang dihapus besar-besaran bahkan asing bisa melakukan pemilikan 100%, disinilah kemungkinan intervensi pemodal bisa masuk tanpa membayar apapun dan hanya melakukan konversi obligasi menjadi ekuitas.
Dengan hutang kisaran Rp. 2.023 Trilyun tiap bayi yang dilahirkan akan menanggung hutang Rp. 8,5 juta perkelapa. Sementara Abraham Samad bilang bila sektor migas dikuasai oleh Republik dan tidak dikorupsi tiap orang Indonesia mendapatkan jatah Rp. 20 juta/kepala.
Sudah waktunya kita membuka mata lebar-lebar, datangnya gerombolan Neolib bukan omong kosong, bila kita tidak hati-hati kita bisa menjadi negara budak selama ratusan tahun.
Sampai hari ini Indonesia masih menyicil utang luar negi, untuk sesuatu yang merugikan Saya harap generasi muda Indonesia tidak sebodoh para pemimpin sekarang.
Quote:
Silahkan SEBARKAN! agar kedepan memilih pemimpin lebih bijak
Quote:
JANGAN LUPA
Spoiler for sumur:
The International Monetary System,EDITORS:
Peter B. Kenen, Princeton University, New JerseyFrancesco PapadiaFabrizio Saccomanni
Globalizing Capital: A History of the International Monetary System (Second Edition) [NOOK Book]
by Barry Eichengreen
'Globalizing Capital: A History of the International Monetary System,' by Barry Eichengreen
Confession of An Economics Hit Man-eBook (John Perkins) http://www.kaskus.co.id/profile/6336761
Quote:
Original Posted By darkcloudangel►Kl ane pikir bukan karena faktor neo liberal..
tapi mental dan moral masyarakat kita yang selalu ingin serba instan, malas usaha, malas mikir yang bikin kita banyak utang..
semua kebijakan dibuat tanpa melalui pemikiran mendalam akan dampaknya..
kok bisa? Liat aja calon legislatif yang akan maju nanti kaya apa orang2nya?? mereka2 ini padahal para calon pembuat undang2 dan kebijakan negara tapi banyak yang bego2 dan ga punya kemampuan organisasi apalagi ketatanegaraan.
Hasilnya?? yang dipikirnya cuma duit, duit, dan duit.. dan ini terkenal di hampir seluruh dunia kl "indonesian government officer is very easy as long as they have coffe money"