Thread ini TS buat berdasar pengalaman TS dari kecil hingga sekarang. Dan TS berharap ini tidak repost. Dan maafkanlah kalau thread ini berantakan melalui app kaskus
Sebelum TS mengulas pembahasan lebih lanjut, TS ingin memperkenalkan diri:

- Sekitar umur 3-4 tahun, TS senang jalan-jalan sendirian disekeliling kompleks. Keluar dengan senang, pulang dengan duka .

- Saat TK dan tinggal dirumah nenek, TS berangkat sekolah dari rumah dengan jalan kaki menempuh jarak kurang lebih 500 meter, begitu juga saat pulang

- Saat kelas 1 SD, tinggal kembali bersama orang tua. TS berangkat sekolah dari rumah dengan jalan kaki menempuh jarak 2 km. Dan yang TS gunakan kesekolah bukanlah tas, melainkan koper beserta isinya hingga penuh dan sampai sekarang masih TS simpan. Beratnya 3 kilogram saat diisi penuh dengan buku.

- Menginjak kelas 2 SD, TS dititipkan ke saudara (kakak kandung anak pertama) dan tinggal disana selama 2 caturwulan. Dan TS bersyukur karena waktu tempuh berangkat sekolah berkurang setengahnya.

- Saat kelas 3-4 SD, TS pindah sekolah dan pindah rumah bersama orang tua. Jarak sekolah yang naik turun, membuat TS agak kesusahan. Tapi TS bersyukur karena melewati perkebunan dibandingnkan jalan raya yang penuh polusi. Jaraknya kira kira hampir sama saat kelas 1 sd.

- Disekolah baru, TS berangkat sekolah dengan bersih dan rapi, pulang berdarah karena sikap rasis dilingkungan sekolah bahwa keturunan cina disebut ******

-Kelas 5 SD, TS pindah sekolah, pindah rumah, dan lagi lagi tidak bersama orang tua, tapi dengan saudara yang lain di kota yang berbeda pula. Jarak rumah kesekolah sangat dekat, tapi masih ada unsur SARA

-Selama SMP semua temen-temen TS menaiki sepeda yang bagus dan bermerek. Tapi TS masih berjalan kaki walaupun jarak tempuh 6 km.

-Selama SMA dan kuliah, dengan jarak berkurang setengahnya, banyak temen temen TS yang naik motor sedangkan TS naik sepeda walaupun lebih sering jalan kaki

-Sewaktu kerja, ini yang paling greget, bangun jam 4. Cuci muka, makan roti dan lain lain, berangkat jam 5 sampai kantor jam 7, mandi dikantor, sarapan dikantor. Pulangnya jalan kaki walaupun dirumah sudah ada motor


Oke itu sekian perkenalan gak penting dari ane. Dari perkenalan yang ane sebutkan diatas, banyak pertanyaan dan pernyataan yang sering dilontarkan kepada ane. Baik dengan tujuan menghina, bercanda, atau untuk memenuhi jawaban dari rasa penasaran temen temen ane.
Adapaun pertanyaan dan pernyataan itu adalah:
- Kenapa kamu jalan kaki?
- Dasar orang gila! Jalan kok sendirian
- Kenapa lebih senang jalan kaki. daripada naik motor?
- Woy jalanmu kecepetan. Pelanin dikit. :linux:
- Dasar Cin*. Jadi orang pelit amat buat beli bensin

Nah itu adalah pertanyaan dan pernyataan umum yang sering ane denger selama jalan kaki. Kalo yang lain gak bisa ane sebutin karena terlalu rasis

Sebenarnya ane sih juga heran. Apa ada yang salah dengan kebiasaan jalan kaki daripada naik motor dihadapan banyak orang . Padahal banyak sekali keuntungan yang ane dapet selama berjalan kaki dari pengamatan TS.Keuntungannya tuh:

1. Sehat
Iyalah sehat masa sakit . Makin kita sering jalan kaki, berarti semua anggota tubuh kita juga sering bergerak. Terlebih penampilan berubah secara alami. Warna kulit juga lebih segar, muka terlihat lebih menarik, badan juga atletis,

2. Lebih peduli dengan lingkungan
Ini mungkin hal kecil banget. Tapi kalo kita sering berjalan kaki dan kita melakukan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Contohnya, kita selama jalan, kita memakan permen, tapi bungkusnya tidak kita buang dijalan, tapi menaruhnya dikantong/tas dulu, baru setelah menemukan tempat sampah, kita bisa membuangnya ke tempat sampah. Sukur-sukur kalo kita memungut sampah orang lain dan membuangnya ketempat sampah

3. Lebih fokus
Pada poin ketiga juga ada hubungannya dengan poin kedua. Selain memperhatikan perubahan yang perlahan-lahan terjadi, jalan kaki juga membantu kita untuk lebih fokus supaya kita bisa cepat ketujuan, tidak membuang waktu, mau hujan, banjir, panas, gak peduli. Yang penting sampe tempat tujuan. Hal ini juga membantu kita kalo mengerjakan sesuatu. Kalo ada godaan kita bakal tepis semua godaan dan halangan itu.

4. Lebih murah dan lebih ramah lingkungan.
Sebenarnya hal ini paling sulit ditinggalkan kalo kita udah kebiasaan berkendara. Tapi yang menjadi pertanyaan saya adalah: siapkah kalian memberikan lingkungan yang lebih baik untuk anak cucu kita?
Sampe sekarang TS apabila jalan kaki, TS sering menemukan pengendara motor/mobil yang lebih senang membuang-buang bensin untuk alasan yang menurut TS itu konyol sekali. Seperti balapan, muter muter gak jelas karena bosen didalam kamar, yang penting muter, bahkan untuk jarak kurang dari 300 meter pun lebih seneng naik motor cuma untuk beli sebungkus rokok . Memang melelahkan sebenarnya, tapi apa kita tidak mau peduli dengan lingkungan sekitar.

Karena ini termasuk forum, mungkin banyak kaskuser lain yang ingin menambahkan manfaat jalan kaki atau bersepeda. TS juga bersedia menerima kritikan pedas dari kaskuser lain, karena bagaimanapun ini juga termasuk forum.
Apabila ada yang memberi ane cendol, TS mengucapkan terima kasih, memberi bata ya ane terima, memberi abu juga ane terima. Bagi yang silent reader, terima kasih untuk membuang waktunya membaca thread ini walaupun kalian tidak meninggalkan jejak