TRIBUNNEWS.COM SUMEDANG -RATUSAN pelajar SD, SMP dan SMA yang sekolahnya berada ada di jalan yang dilewati Presiden Susilp Bambang Yudhoyono dikerahkan dan turun ke jalan menyambut rombongan orang nomor satu di Indonesia ini. Sebelumnya para pelajar ini ikut upacar bendera Senin (3/2/2014) pagi dan usai upacara langsung diberi bendera kerta merah putih.

“Setelah upacara bendera, langsung dibagi bendera kertas merah putih dan disuruh ke jalan untuk menunggu kedatangan presiden,” kata beberapa pelajar.

Mereka menunggu di jalan yang dilewati rombongan presiden sekitar dua jam ditengah rintih hujan.
“Nunggunya lama sekali sampai dua jam dan oleh guru diminta teriak hidup SBY, hidup SBY sambil mengibarkan bendera. Eh saat rombongan presiden datang, lewatnya hanya dua detik saja,” kata mereka.

Usai menyambut presiden ini mereka kembali ke sekolah dan kunjungan SBY itu menjadi topok pembicaraan. “Setelah kembali ke sekolah kemudian disuruh pulang sekitar dan tidak ada kegiatan belajar,” katanya.

Beberapa warga juga banyak yang keluar rumah melihat kedatangan SBY. Tapi ada juga yang mengaku memilih melihat presidan karena jalan di kawasan kota dihentikan dan harus berbelok. “Ya sambil menunggu jalan diuka sekalian saja lihat presiden dan foto-foto dengan ponsel,” kata warga.

Sementara itu, warga di lokasi calon genangan bendungan Jatigede mengaku kecewa tidak bisa bertemu langsung dengan SBY saat kunjungan kerja ke Sumedang. Mereka mengaku ingin menyampaikan keluhan langsung ke presiden terkait masalah Jatigede.

"Sebenarnya kami sudah menyampaikan surat permohonan bertemu Presiden langsung yang kebetulan datang ke Sumedang, agar Presiden langsung mengetahui kondisi yang kami alami," ujar Sekdes Sukakersa, Kecamatan Jatigede, Teten Mustari, Senin (3/2).

Ia mengatakan, jangankan untuk ketemu langsung, orang terkena dampak Jatigede yang ingin memasang spanduk saja, tidak diizinkan oleh petugas. "Isi spanduknya ya tentang aspirasi kami, saat hendak pasang spanduk langsung dicegah petugas," katanya.

Dalam agenda, SBY hanya mendengarkan laporan pembangunam megaproyek berbagai infrastruktur, seperti pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kertajati, dan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), serta Jalan Tol Cikapali (Cikampek-Palimanan). Sedangkan Jatigede yang merupakan megaproyek nasional tak masuk agenda dibahas presiden saat kunjungan kerja. (std)

sumber

miris banget, siswa siswinya terlalu bodoh, pake hujan2an segala, kenapa ga pake payung, cari sensasi aja :