- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TEORI KONSPIRASI, KONSPIRASI ADA DI MANA-MANA [APA IYA?]


TS
aabroori
TEORI KONSPIRASI, KONSPIRASI ADA DI MANA-MANA [APA IYA?]
sebelumnya mohon maaf kalo 
dan maaf juga kalo berantakan
cuma mau berbagi dan pengen tau bagaimana pandangan dan pendapat agan-agan sekalian
sedikit penutup dari ane
mengapa di negara ini masih sering terjadi konflik?
pesan untuk negri tercinta
pesan untuk penduduk di negri ini
mengapa saya berkata demikian?
karena para pemudalah para agen perubahan dan apabila tidak ada pemikiran radikal dan anti tesis dari para pemuda maka tahun depan atau satu dekade lagi atau bahkan satu abad lagi negri ini akan terus seperti ini
apakah kalian rela anak cucu kalian merasakan kehidupan yang sama dengan yang kalian rasakan sekarang ini?
jadilah agen perbuahan
rubahlah negri ini
rubahlah pandangan dunia tentang negri ini
rubahlah dunia
torehkan nama kalian dalam sejarah dunia
buktikan bahwa kalian pernah hidup di dunia ini
UPDATE

dan maaf juga kalo berantakan
cuma mau berbagi dan pengen tau bagaimana pandangan dan pendapat agan-agan sekalian

Spoiler for pendahuluan:
dampak liberalisme dan indvidualisme selain membawa kemajuan di bidang budaya poltik dan kemanusiaan (HAM) serta kebebasan yang ditempatkan pada posisi terdepan. namun liberalisme dan individualisme juga mengancam kehidupan kolektif di negara negara otoritarian. kedua model (individualisme dan kolektfisme) telah sejak dini dihindari oleh pendiri negara Indonesia
dengan merumuskan dasar negara pancasila.
pancasila sebagai penjaga keseimbangan dua model tersebut sehingga mampu mengantisipasi ancaman dari berbagai kubu, khususnya dalam era reformasi dan demokrasi di indonesia yang telah mulai mengedepankan HAM dan kebebasan individu hampir tanpa batas.
dalam hal ini Indonesia lebih memilih definisi nasionalisme dari Ernes Renan, yaitu keinginan untuk hidup bersama dan keinginan untuk eksis bersama yang bertumpu pada kesadaran adanya jiwa dan prinsip spiritual dan berakar dari kepahlawanan masa lalu. tetapi prinsip nasionalisme tersebut nampaknya mulai pudar saat berhadapan dengan globalisasi pada hampir seluruh sendi kehidupan bangsa.

pancasila sebagai penjaga keseimbangan dua model tersebut sehingga mampu mengantisipasi ancaman dari berbagai kubu, khususnya dalam era reformasi dan demokrasi di indonesia yang telah mulai mengedepankan HAM dan kebebasan individu hampir tanpa batas.
dalam hal ini Indonesia lebih memilih definisi nasionalisme dari Ernes Renan, yaitu keinginan untuk hidup bersama dan keinginan untuk eksis bersama yang bertumpu pada kesadaran adanya jiwa dan prinsip spiritual dan berakar dari kepahlawanan masa lalu. tetapi prinsip nasionalisme tersebut nampaknya mulai pudar saat berhadapan dengan globalisasi pada hampir seluruh sendi kehidupan bangsa.
Spoiler for bahasan:
hal di atas merupakan tanda kehancuran bangsa, bahkan menurut Djuyoto Suntani (Bapak Gong Perdamaian Dunia). 2007: 74-77 menyatakan bahwa indonesia akan pecah pada tahun 2015, berdasarkan siklus 70-tahunan. dikatakan bahwa, di wilayah nusantara ini telah terjadi proses persatuan dan berdiri 2 kerajaan dan 1 negara, dan 2 kerajaan tersebut usianya rata-rata 70-tahunan, yaitu:
mencermati sejarah kerajaan sriwijaya dan majapahit, apakah Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil? kerajaan sriwijaya pecah di usia 70 tahun abad ke-7, kerajaan majapahit pecah di usia 70 tahun abad ke-14, akankah NKRI pecah di usia 70 tahun pada abad 21 (2015)?
mitos angka 70 tahun ini juga dapat dilihat pada bubarnya imperium uni soviet yang memiliki teritorial terbesar di dunia pecah di usia 70 tahun menjadi 15 negara, bahkan yugoslavia pecah menjadi 6 negara pada usia 70 tahun juga.
apakah akan terjadi fase 70 tahun setiap 7 abad penduduk di persada nusantara bercerai berai?
konon diramalkan NKRI akan menjadi 17 negara dan menisakan jawa, madura, dan bali. fenomena perpecahan NKRI telah nampak, seperti pada semangat otonomi daerah yang menempatkan bupati dan walikota sebagai raja-raja kecil di daerah yang memandang sebelah mata pemerintah pusat.
- persatuan di zaman sriwijaya abad 6-7masehi, kerajan yang berpusat di sumatera ini, memiliki armada laut yang kuat, menyatukan penduduk nusantara dalam satu bendera sriwijaya, kerajaan yang sangat disegani sebagai pusat agama budha di asia tenggara, pusat ilmu pengetahuan, dan pusat perdagangan. kharisma sriwijaya sampai ke malaysia, thailand, dan filipina. tetapi memasuki usianya yang ke-70 hancur karena di berbagai daerah menuntut merdeka menjadi kerajaan kecil, akibatnya pemerintahan pusat sriwijaya kehilangan wibawa.
- persatuan di zaman kerajaan majapahit abad 13-14 masehi, dengan pusat di trowulan, jawa timur. kebesaran raja hayam wuruk dan mahapatih gajah mada, sangat legendaris sebagai pemersatu nusantara,yan dikenal dengan sumpah palapa. pengaruh majapahit bukan hanya wilayah NKRI sekarang tetapi sampai ke semenanjung malaya, filipina, thailand, srilangka, dan madagaskar. namun kepahitan mulai muncul di usia ke-70, terjadi gesekan politik menyebabkan di berbagai daerah pelan-pelan melepaskan diri dari kerajaan majapahit ; sedangkan sisa kerajaan majapahit dibangun di demak, jawa tengah oleh keturunan langsung berdarah sriwijaya-majapahit, yaitu raden fatah.
- persatuan di zaman Republik Indonesia
yang dideklarasikan 28 oktober 1928 dengan nama sumpah pemuda yang akhirnya membawa bangsa Indonesia pada kemerdekaan 17 agustus 1945.
mencermati sejarah kerajaan sriwijaya dan majapahit, apakah Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil? kerajaan sriwijaya pecah di usia 70 tahun abad ke-7, kerajaan majapahit pecah di usia 70 tahun abad ke-14, akankah NKRI pecah di usia 70 tahun pada abad 21 (2015)?
mitos angka 70 tahun ini juga dapat dilihat pada bubarnya imperium uni soviet yang memiliki teritorial terbesar di dunia pecah di usia 70 tahun menjadi 15 negara, bahkan yugoslavia pecah menjadi 6 negara pada usia 70 tahun juga.
apakah akan terjadi fase 70 tahun setiap 7 abad penduduk di persada nusantara bercerai berai?
konon diramalkan NKRI akan menjadi 17 negara dan menisakan jawa, madura, dan bali. fenomena perpecahan NKRI telah nampak, seperti pada semangat otonomi daerah yang menempatkan bupati dan walikota sebagai raja-raja kecil di daerah yang memandang sebelah mata pemerintah pusat.
Spoiler for teori konspirasi:
perpecahan Indonesiaini ternyata, sengaja dirancang oleh jaringan the luciferians conspration, dengan menggunakan tujuh strategi penghancuran Indonesia yang dirancang oleh gerakan illuminati interasional yaitu memperlemah NKRI, menghapus ideologi pancasila, menempatkan uang sebagai dewa, menghapus rasa cinta tanah air, menciptakan sistem multi partai, menumbuhkan sekulerisme, dan membentuk tatanan dunia baru.
globalisasi membuat warga dunia dihadapkan pada global paradox, yaitu visi / misi / kondisi yang saling berlawanan di antara warga dunia. misalnya antara budaya lokal dan budaya global, modern dan tradisional, jangka pendek dan jangka panjang, kompetisi dan kesempatan, ledakan iptek dan manusia, material dan spritual, keakuratan dan kecepatan melawan alon-alon asal kelakon. perkembangan global paradox ini memunculkan gerakan mendunia dengan mengangkat keunggulan lokal (local genius) ; bukan negara. misalnya, bali banyak diambil sebagai komoditas global tanpa memperhitungkan Indonesia.
ancaman lain dalam globalisasi adalah perang modern / perang pemikiran, yaitu sebuah upaya pembelokan jati diri bangsa ke arah yang diinginkan negara dalang. bukan hanya menjadi dominasi milter, tetapi melibatkan seluruh kekuatan bangsa.
menurut Nurmayanto, Bambang. 2006. perang modern diartikan sebagai penguasaan negara dalang terhadap negara sasaran melalui penetrasi dengan menciptakan dan memanfaatkan kerawanan negara sasaran pada berbagai aspek kehidupan, dengan titik berat penggunaan cara-cara nonfisik dan jika perlu melanjutkan dengan cara fisik bila menguntungkan negara dalang.
indikasi perang modern yang harus diwaspadai yaitu:
mungkin lebih kejamnya tujuan lain dari globalisasi adalah penyamaan selera konsumsi sehingga apabila seluruh dunia telah mengkonsumsi makanan dan minuman yang diproduksi negara dalang, maka dengan mudahnya negara dalang menguasai dunia. mungkin kejamnya pembunuhan masal dan ang hidup hanya mereka yang ingin mengusai dunia ini. sederhanya apabila selera dan yang dikonsumsi sudah sama maka dengan menyisipkan racun ke dalam bahan konsumsi maka akan terjadi pembunuhan masal di dunia ini.
globalisasi membuat warga dunia dihadapkan pada global paradox, yaitu visi / misi / kondisi yang saling berlawanan di antara warga dunia. misalnya antara budaya lokal dan budaya global, modern dan tradisional, jangka pendek dan jangka panjang, kompetisi dan kesempatan, ledakan iptek dan manusia, material dan spritual, keakuratan dan kecepatan melawan alon-alon asal kelakon. perkembangan global paradox ini memunculkan gerakan mendunia dengan mengangkat keunggulan lokal (local genius) ; bukan negara. misalnya, bali banyak diambil sebagai komoditas global tanpa memperhitungkan Indonesia.
ancaman lain dalam globalisasi adalah perang modern / perang pemikiran, yaitu sebuah upaya pembelokan jati diri bangsa ke arah yang diinginkan negara dalang. bukan hanya menjadi dominasi milter, tetapi melibatkan seluruh kekuatan bangsa.
menurut Nurmayanto, Bambang. 2006. perang modern diartikan sebagai penguasaan negara dalang terhadap negara sasaran melalui penetrasi dengan menciptakan dan memanfaatkan kerawanan negara sasaran pada berbagai aspek kehidupan, dengan titik berat penggunaan cara-cara nonfisik dan jika perlu melanjutkan dengan cara fisik bila menguntungkan negara dalang.
indikasi perang modern yang harus diwaspadai yaitu:
- perang dilaksanakan dengan cara nonmiliter yang berdampak pada adanya provokasi dan opini negatif negara sasaran di kancah dunia internasional.
- target perang modern adalah seluruh sendi kehidupan yang melputi idelogi, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
- tujuan perang modern adalah melemahkan sendi budaya bangsa indonesia yang bermuara pada upaya mengubah gaya hidup menjadi konsumtif, tidak mencintai produk bangsa sendiri, malas, berubanya nilai sosial budaya melalui film, fashion, food, fun, serta gaya hidup yang mewah.
- kultur dan strktur kehidupan bangsa sasaran dialihkan pada kultur dan struktur negara dalang dengan cara menjadikan kebebasan tanpa batas dan tanpa norma melalui HAM, kesadaran demokrasi yang sering disalahkan, isu lingkungan hidup sehingga negara sasaran diawasi oleh negara dalang, menjadikan negara sasaran berketergantungan pada negara dalang pada iptek sehingga menjadikan sasaran empuk pencucian otak, serta isu terorisme untuk alasan negara dalang mengawasi negara sasaran.
mungkin lebih kejamnya tujuan lain dari globalisasi adalah penyamaan selera konsumsi sehingga apabila seluruh dunia telah mengkonsumsi makanan dan minuman yang diproduksi negara dalang, maka dengan mudahnya negara dalang menguasai dunia. mungkin kejamnya pembunuhan masal dan ang hidup hanya mereka yang ingin mengusai dunia ini. sederhanya apabila selera dan yang dikonsumsi sudah sama maka dengan menyisipkan racun ke dalam bahan konsumsi maka akan terjadi pembunuhan masal di dunia ini.
Spoiler for penutup:
bagaimana seharusnya sikap bangsa indonesia dalam menantisipasi ancaman tersebut:
pertama, dengan menerapkan kebijakan pembangunan nasional yang memungkinkan terciptanya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
kedua, memperkokoh nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan rujukan pancasila.
hal ini sesuai dengan teori Talcoot Parson (social system) yang menyatakan bahwa terdapatempat paradigma fungsi yang harus diterapkan, jika suatu bangsa ingin tetap eksis, yaitu:
keempat paradigma tersebut telah diwadahi secara sistematis dalam pancasila.
pertama, dengan menerapkan kebijakan pembangunan nasional yang memungkinkan terciptanya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
kedua, memperkokoh nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan rujukan pancasila.
hal ini sesuai dengan teori Talcoot Parson (social system) yang menyatakan bahwa terdapatempat paradigma fungsi yang harus diterapkan, jika suatu bangsa ingin tetap eksis, yaitu:
- patter maintenance, yaitu kemampuan menjaga jatidiri, memelihara budaya manusia yang bernilai luhur walaupun berada dalam proses transformasi.
- adaptation, yaitu kemampuan beradaptasi dengan dunia yang berubah cepat karena jika tidak mampu beradaptasi suatu bangsa bisa lenyap.
- integrasi, yaitu fungsi integrasi dar unsur masyarakat yang beraneka ragam secara terus-menerus sehingga terbentuk kekuatan yang semakin menyatukan rakyat
- goal attainment, yaitu adanya tujuan bersama dari masa ke masa bertransformasi karena terus diperbaki oleh dinamika masyarakat dan pimpinannya.
keempat paradigma tersebut telah diwadahi secara sistematis dalam pancasila.
sedikit penutup dari ane
mengapa di negara ini masih sering terjadi konflik?
Quote:
manusia lebih memuliakan agama daripada Tuhan
manusia lebih membangggakan etnisnya sendiri daripada Yang Maha Pencipta
manusia lebih mementingkan kebahagiaan dan kepentingan pribadi daripada kebersamaan
manusia lebih membangggakan etnisnya sendiri daripada Yang Maha Pencipta
manusia lebih mementingkan kebahagiaan dan kepentingan pribadi daripada kebersamaan
pesan untuk negri tercinta
Quote:
negara yang mengejar kebahagiaan untuk seluruh rakyatnya adalah negara yang paling agung
pesan untuk penduduk di negri ini
Quote:
anak muda tidak radikal, tidak punya hati
orang tua radikal, tidak punya otak
orang tua radikal, tidak punya otak
mengapa saya berkata demikian?
karena para pemudalah para agen perubahan dan apabila tidak ada pemikiran radikal dan anti tesis dari para pemuda maka tahun depan atau satu dekade lagi atau bahkan satu abad lagi negri ini akan terus seperti ini
apakah kalian rela anak cucu kalian merasakan kehidupan yang sama dengan yang kalian rasakan sekarang ini?
jadilah agen perbuahan
rubahlah negri ini
rubahlah pandangan dunia tentang negri ini
rubahlah dunia
torehkan nama kalian dalam sejarah dunia
buktikan bahwa kalian pernah hidup di dunia ini
Quote:
apabila dalam diri sesorang masih ada rasa malu atau takut untuk berbuat baik
maka, jaminan baginya adalah tak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkahpun
~Bung Karno~
maka, jaminan baginya adalah tak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkahpun
~Bung Karno~
Quote:
sumber
buku
pendidikan kewarganegaraan melindungi jati diri bangsa
penyusun
Minto Rahayu
cetakan
grasindo
buku
pendidikan kewarganegaraan melindungi jati diri bangsa
penyusun
Minto Rahayu
cetakan
grasindo
UPDATE
Spoiler for maklumat keindonesiaan:
kita bersama-sama di sini, untuk menegaskan kembali Indonesia tempat kita berdiri. Indonesia sebagai sebuah warisan yang berharga, tapi juga sebuah cita-cita. Indonesia yang bukan hanya amanat para pendahulu, tetapi juga titipan berjuta anak yang akan lahir kelak.
kita bersama-sama di sini, unntuk menyadari kembali bahwa Indonesia adalah satu prestasi sejarah, namun juga proyek yng tak mudah. dalam banyak hal, tanah air ini belum rampung, tetapi sebuah masyarakat, sebuah negri, memang proses yang taka akan kunjung usai. deperti dikutip Bung Karno, "bagi sebuah bangsa yang beerjuang, tak ada akhir perjalanan."
dalam perjalanan itu, kita pernah mengalami rasa bangga tetapi juga trauma, tersentuh semangat yang berkobar tetapi juga jiwa yang terpuruk.
namun baik atau buruk keadaan, kita bagian dari tanah air ini dan tanah air ini bagian dari hidup kita: "disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku..."
di sanalah kita berdiri: di awal abad ke-21, di sebuah zaman yang mengharuskan kta tabah dan juga berendah hati. abad yang lalu telah menyaksikan ide-ide besar diperjuangankan dengan sungguh-sungguh namun akhirnya gagal membangun sebuah masyarakat yang dicita-citakan. abad yang penuh harapan, tapi juga penuh korban. abad sosialisasi yang datang dengan dengan agenda yang luhur, tapi kemudian melangkah surut. abad kapitalisme yang membuat beberapa negara tumbuh cepat, tapi memperburuk ketimpangan sosial dan ketidak adilan internasional. abad perang dingin yang tak ada lagi, tapi tak lepas konflik dengan darah dan besi. abad ketika arus informasi terbuka, tapi tak selalu membentuk sikap tleran terhadap yang beda. dengan demikian, memang sejarah tak terhenti, bahkan berjalan semakin cepat. teknologi, pengetahuan tentang manusia dan lingkungannya, kecenderungan budaya dan politik berubah begitu tangkas, hingga persoalan baru timbul sebelum jawaban buat persoalan lama ditemukan.
kini makin jelaslah, tak ada doktrin yang mudah dan mutlak untuk memecahkan problem manusia. tak ada formula yang tunggal dan kekal bagi kini dan nati.
yang ada, yang dibutuhkan, justru sebuah sikap yang menampik doktrin yang tunggal dan kekal. kita harus selalu terbuka untuk langkah alternatif. kita harus bersedia mencoba cara yan berbeda, dengan sumber-sumber kreatif yan beraneka.
sejarah mencatat, Indonesia selalu mampu untuk demikian, sebab Indonesia sendiri 17000 pulau yang berjajar dari barat sampai ke timur adalah sumber kreatif yang tumbuh dalam kebhinekaan.
para ibu dan bapak pendiri republik dengan arif menyadari hal itu, itulah sebabnya pancasila digali, dilahirkan, dan disepakati hari ini 61 tahun yang lalu.
tidak, pancasila bukanlah wahyu dari langit. ia lahir dari jerih payah dalam sejarah. ia tumbuh dari benturan kepentingan, sumbang-menyumbang gagasan, saling mendengar dalam bersaing dan berembuk. dengan demikian ia mengakui perbedaan manusia dan ketidaksempurnaannya. ia tak menganggap diri doktrin yang maha benar.
tetapi justru itulah sebabnya kita menegakkannya, sebab kita telah belajar untuk tidak jadi manusia yang menganggap diri maha benar.
maka Indonesia tak menganggap pancasila sebagai agama, sebagaimana Indonesia tidak pernah dan tidak hendak mendasarkan dirinya dari satu agama apapun. nlai luhur agama-agama mengilhami kita, namun justru karena itu, kita mengakui keterbatasan manusia. dalam keterbatasan itu, tak ada manusia yang bisa memaksa, berhak memonopoli kebenaran, dn patut menguasai percakapan.
maka hari ini kita tegaskan kembali Indonesia sebagai citta-cita bersama, cita-cita yang belum selesai. maka hari ini kita berseru, gar bangun jiwa Indonesia, bangun badannya, dalam berbeda dan bersatu
1 juni 2006. presiden RI
kita bersama-sama di sini, unntuk menyadari kembali bahwa Indonesia adalah satu prestasi sejarah, namun juga proyek yng tak mudah. dalam banyak hal, tanah air ini belum rampung, tetapi sebuah masyarakat, sebuah negri, memang proses yang taka akan kunjung usai. deperti dikutip Bung Karno, "bagi sebuah bangsa yang beerjuang, tak ada akhir perjalanan."
dalam perjalanan itu, kita pernah mengalami rasa bangga tetapi juga trauma, tersentuh semangat yang berkobar tetapi juga jiwa yang terpuruk.
namun baik atau buruk keadaan, kita bagian dari tanah air ini dan tanah air ini bagian dari hidup kita: "disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku..."
di sanalah kita berdiri: di awal abad ke-21, di sebuah zaman yang mengharuskan kta tabah dan juga berendah hati. abad yang lalu telah menyaksikan ide-ide besar diperjuangankan dengan sungguh-sungguh namun akhirnya gagal membangun sebuah masyarakat yang dicita-citakan. abad yang penuh harapan, tapi juga penuh korban. abad sosialisasi yang datang dengan dengan agenda yang luhur, tapi kemudian melangkah surut. abad kapitalisme yang membuat beberapa negara tumbuh cepat, tapi memperburuk ketimpangan sosial dan ketidak adilan internasional. abad perang dingin yang tak ada lagi, tapi tak lepas konflik dengan darah dan besi. abad ketika arus informasi terbuka, tapi tak selalu membentuk sikap tleran terhadap yang beda. dengan demikian, memang sejarah tak terhenti, bahkan berjalan semakin cepat. teknologi, pengetahuan tentang manusia dan lingkungannya, kecenderungan budaya dan politik berubah begitu tangkas, hingga persoalan baru timbul sebelum jawaban buat persoalan lama ditemukan.
kini makin jelaslah, tak ada doktrin yang mudah dan mutlak untuk memecahkan problem manusia. tak ada formula yang tunggal dan kekal bagi kini dan nati.
yang ada, yang dibutuhkan, justru sebuah sikap yang menampik doktrin yang tunggal dan kekal. kita harus selalu terbuka untuk langkah alternatif. kita harus bersedia mencoba cara yan berbeda, dengan sumber-sumber kreatif yan beraneka.
sejarah mencatat, Indonesia selalu mampu untuk demikian, sebab Indonesia sendiri 17000 pulau yang berjajar dari barat sampai ke timur adalah sumber kreatif yang tumbuh dalam kebhinekaan.
para ibu dan bapak pendiri republik dengan arif menyadari hal itu, itulah sebabnya pancasila digali, dilahirkan, dan disepakati hari ini 61 tahun yang lalu.
tidak, pancasila bukanlah wahyu dari langit. ia lahir dari jerih payah dalam sejarah. ia tumbuh dari benturan kepentingan, sumbang-menyumbang gagasan, saling mendengar dalam bersaing dan berembuk. dengan demikian ia mengakui perbedaan manusia dan ketidaksempurnaannya. ia tak menganggap diri doktrin yang maha benar.
tetapi justru itulah sebabnya kita menegakkannya, sebab kita telah belajar untuk tidak jadi manusia yang menganggap diri maha benar.
maka Indonesia tak menganggap pancasila sebagai agama, sebagaimana Indonesia tidak pernah dan tidak hendak mendasarkan dirinya dari satu agama apapun. nlai luhur agama-agama mengilhami kita, namun justru karena itu, kita mengakui keterbatasan manusia. dalam keterbatasan itu, tak ada manusia yang bisa memaksa, berhak memonopoli kebenaran, dn patut menguasai percakapan.
maka hari ini kita tegaskan kembali Indonesia sebagai citta-cita bersama, cita-cita yang belum selesai. maka hari ini kita berseru, gar bangun jiwa Indonesia, bangun badannya, dalam berbeda dan bersatu
1 juni 2006. presiden RI
Spoiler for problematik demokrasi:
cita-cita bangsa ke depan, yaitu keadilan, kesejahteraan, perdamaian, dan persatuan harus dicapai dalam latar belakang sosio-antropologi bangsa yang berbeda-beda. jika keadilan adalah syarat kebebasan, maka keadilan mensyaratkan keragaman. hanya dengan kesadaran keberagaman, kebersamaan, solidaritas dan keadilan akan muncul dalam bentuknya yang otentik tanpa dipaksakan.
keragaman harus dipelihara untuk alasan yang fundamental, untuk memelihara kehidupan yang saat ini mulai retak. hal ini tampak pada menguatnya kekerasan berbasis agama, etnis, lokal. selain itu, kemerosotan kesadaran konstitusiyang justru didikte, terlihat pada peraturan daerah yang bertentangan dengan asas pancasila dan UUD 1945. jika hal ini dibiarkan, demokrasipun akan roboh yang dapat menghasilkan tatanan kehidupan yang kacau dan kejam.
dalam kehidupan demokrasi Indonesia, dulu kita membenci dan menjatuhkan orde baru karena dianggap menjatuhkan otonomi sekaligus menotalisasi kehidupan bangsa di bawah satu dan kesatuan politik tunggal. dalam orde baru, kemajemukan diakui tetapi untuk ditaklukan. kini, muncul gagasan dan politik yang sama persis, yakni hendak menghancurkan otonomi manusia dan menotalsasi seluruh kehidupan ke dalam satu wadah tungal melalui argumentasi demokrasi.
setelah otoritarisme, muncul penghancuran keberagaman yang akan memecah belah dan mengantarkan manusia ke sudut ekstrim sebagai cikal bakal konflik, kekerasan, dan perpecahan. setelah itu, akan hadir gelombang tragedi yang akan menghancurkan proyek bersama kita, Indonesia. jadi memperjuangkan keragaman bertujuan memberi suplemen bagi struktur dan kelembagaan demokrasim HAM, dan kebangsaan Indonesia. untuk itu keberagaman harus diwadahi dalam konstitusi kita.
Hendardi, kompas 15 mei 2007
keragaman harus dipelihara untuk alasan yang fundamental, untuk memelihara kehidupan yang saat ini mulai retak. hal ini tampak pada menguatnya kekerasan berbasis agama, etnis, lokal. selain itu, kemerosotan kesadaran konstitusiyang justru didikte, terlihat pada peraturan daerah yang bertentangan dengan asas pancasila dan UUD 1945. jika hal ini dibiarkan, demokrasipun akan roboh yang dapat menghasilkan tatanan kehidupan yang kacau dan kejam.
dalam kehidupan demokrasi Indonesia, dulu kita membenci dan menjatuhkan orde baru karena dianggap menjatuhkan otonomi sekaligus menotalisasi kehidupan bangsa di bawah satu dan kesatuan politik tunggal. dalam orde baru, kemajemukan diakui tetapi untuk ditaklukan. kini, muncul gagasan dan politik yang sama persis, yakni hendak menghancurkan otonomi manusia dan menotalsasi seluruh kehidupan ke dalam satu wadah tungal melalui argumentasi demokrasi.
setelah otoritarisme, muncul penghancuran keberagaman yang akan memecah belah dan mengantarkan manusia ke sudut ekstrim sebagai cikal bakal konflik, kekerasan, dan perpecahan. setelah itu, akan hadir gelombang tragedi yang akan menghancurkan proyek bersama kita, Indonesia. jadi memperjuangkan keragaman bertujuan memberi suplemen bagi struktur dan kelembagaan demokrasim HAM, dan kebangsaan Indonesia. untuk itu keberagaman harus diwadahi dalam konstitusi kita.
Hendardi, kompas 15 mei 2007
Diubah oleh aabroori 07-02-2014 18:45
0
3.5K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan