Metrotvnews.com, Malang: Polres Malang masih menyimpan nama-nama tersangka kasus orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) bagi mahasiswa baru di Institut Teknologi Nasional Malang yang menewaskan Fikri Dolasmantya Surya, 19.

Kasatreskrim Polres Malang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Aldy Sulaeman, Kamis (23/1), mengatakan pihaknya sudah menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut. Namun, pihaknya belum bisa mengungkap nama-nama tersangka dengan alasan demi kepentingan proses pemeriksaan.

"Yang pasti sudah ada empat tersangka yakni tiga mahasiswa jurusan planologi yang menjadi panitia ospek yang dikemas dalam kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) dan satu dosen," katanya. Ia mengemukakan surat pemanggilan terhadap keempat orang tersebut sudah dikirimkan ke setiap tersangka. Keempatnya pun diminta hadir untuk menjalani pemeriksaan pada Senin (27/1).

Tiga mahasiswa dan seorang dosen tersebut, lanjutnya, mulai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka karena dianggap yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya mahasiswa baru asal Mataram tersebut.

Penetapan keempat tersangka tersebut dilakukan usai gelar perkara Reskrim Polres Malang di Polda Jatim bersama tim dan saksi ahli. Para tersangka dijerat dengan Pasal 359 KUHP juncto 55 tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

"Proses hukum tetap berjalan dan mulai pekan depan para tersangka sudah menjalani pemeriksaan atas kasus kematian maba pada saat menjalani ospek pertengahan Oktober 2013," ujarnya. Untuk menetapkan tersangka kasus tersebut, polres telah memeriksa sebanyak 114 mahasiswa ITN, baik mahasiswa baru maupun panitia ospek serta dosen, ketua jurusan, hingga rektor kampus tersebut.

Sebelumnya, Fikri Dolasmantya Surya meninggal saat mengikuti kegiatan ospek bertajuk KBD Planologi di Pantai Goa China Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pertengahan Oktober 2013. Kematian Fikri diduga karena mengalami kekerasan dari para seniornya.

Kasus kematian Fikri dibuka kembali setelah sejumlah foto kekerasan dalam pelaksanaan ospek di ITN Malang tersebut diunggah di media sosial pada November 2013.(Antara)

Semoga keadilan bisa ditegakkan..