JAKARTA - Sejumlah lembaga survei menempatkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di rangking terbawah dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.

Pakar Komunikasi Politik, Heri Budianto, menilai hasil survei tersebut menunjukan bahwa publik merindukan sosok muda untuk memimpin bangsa ini.

"Kalau kita perhatikan survei bukan hanya menempatkan Mega saja dirangking terbawah, tetapi juga capres-capres senior lainnya. Itu menandakan publik mau ada perubahan dalam kepemimpinan nasional," ujar Direktur Political Communication Institute (Polcomm Institute) tersebut kepada Okezone, Senin (27/1/2014).

Kendati sosok Mega kalah dengan capres-capres muda, sambung Heri, namun kans dia untuk maju sebagai capres pada 2014 masih sangat terbuka. Pasalnya, putri Presiden Soekarno itu memiliki pemilih-pemilih setia.

"Kans Mega masih kuat karena Mega memiliki pemilih-pemilih tradisional berideologi Bung Karno, sangat loyal pada Mega. Dan itu dilihat dari dua kali Pemilu sudah membuktikan 20 persen suara," tuturnya.

Sementara, lanjut Heri, capres-capres muda belum tentu memiliki pemilih setia seperti itu, meski popularitas mereka dapatkan. "Pemimpin muda belum tentu memiliki basis ideologi tapi popularitas ada. Mega itu beda dengan capres lain. Mega punya pemilih-pemilih setia," tuturnya.

Heri tak memungkiri jika nantinya PDIP menduetkan Mega dan Jokowi, maka akan mendulang suara cukup banyak di Pilpres. Namun, Heri melihat PDIP memiliki setidaknya tiga strategi untuk pencapresan mendatang. "Saya yakin PDIP punya strategi," kata Heri.

Heri menilai, Mega masih sulit untuk memberikan kursi capres kepada orang lain seperti Jokowi yang tidak masuk dalam keluarga Soekarno. "Tidak mudah melepaskan itu ke orang lain, apalagi Jokowi bukan keluarga Soekarno," tutupnya.
(ful)

sumber

mbok mega ini aya-aya wae lah
jangan ngekek mbok