[Must See] Bandros, OS Buatan LIPI Ternyata itu Custom ROM android
TS
l1xitherevive
[Must See] Bandros, OS Buatan LIPI Ternyata itu Custom ROM android
Halo gan, sebelum nya agan2 udah pada tau belom tentang bandros ?
kalo yang belom tau baca ini dulu :
Spoiler for http://sains.kompas.com/read/2013/08/27/1523090/Sistem.Operasi.BandrOS.Buatan.LIPI.Akomodasi.Kebutuhan.Khusus:
JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati ulang tahunnya yang ke 46, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada Senin (26/8/2013) memperkenalkan sistem operasi untuk telepon genggam pintar buatannya yang diberi nama BandrOS.
BandrOS dikembangkan sejak tahun 2010. L,T. Handoko, Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI yang terlibat pengembangan ini mengatakan, nama BandrOS merupakan singkatan dari Bandung Raya Operation System.
Handoko mengatakan, BandrOS dikembangkan untuk mengakomodasi keperluan umum seperti game, messaging, dan sebagainya. Namun, kelebihan BandrOS adalah kemampuan mendukung keperluan khusus seperti peringatan dini bencana dan anti sadap.
"BandrOS ke depan bisa dimanfaatkan untuk perkantoran, pemerintah, ataupun rumah sakit. Di rumah sakit, BandrOS yang dicangkokkan pada ponsel bisa dimanfaatkan untuk memantau pasien," kata Handoko saat ditemui Kompas.com di sela peluncuran sedan listrik Hevina LIPI di Puspiptek Serpong, kemarin.
Keperluan khusus setiap pemakai itulah yang nantinya disasar dengan pengembangan BandrOS. Dengan sistem operasi BandrOS, pengguna bisa meminta pembuatan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. LIPI nantinya berperan sebagai pengembang aplikasi khusus itu.
"Akhirnya nanti kita akan menjual aplikasi untuk kebutuhan khusus. Jadi, kita bukan mau memproduksi ponsel secara massal, tapi mengembangkan sistem operasi dan aplikasinya. Menjual ponsel secara massal sudah tidak terlalu menguntungkan," jelas Handoko.
Salah satu aplikasi yang dikembangkan saat ini adalah aplikasi untuk tujuan peringatan dini bencana. Aplikasi ini belum ada namanya. Namun, direncanakan, dengan aplikai ini pengguna bisa menerima peringatan dini bencana dan melaporkan ancaman dan kejadian bencana serta dampaknya.
LIPI juga mengembangkan aplikasi yang bertuuan untuk mencegah penyadapan. Aplikasi ini nantinya bisa bermanfaat bagi kalangan intelijen. Aplikasi lain yang sedang dikembangkan adalah yang bertujuan mendukung e-office, ditargetkan untuk kalangan perkantoran, serta aplikasi lain untuk mendukung pemilihan umum.
Handoko mengatakan, BandrOS nantinya direncakan agar bisa berjalan di berbagai ponsel. Saat mengenalkan BandrOS kemarin, LIPI mencagkokkan sistem perasi ini pada ponsel produksi IMO.
Pengembangan BandrOS semula direncanakan menghabiskan dana Rp 250 juta. Namun, akhirnya BandrOS hanya menghabiskan dana Rp 50 juta.
Spoiler for Harian Jogja:
Solopos.com, JAKARTA — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencoba mengembangkan sistem operasi telepon seluler (ponsel) asli Indonesia. Sistem operasi ponsel yang dilabeli nama Bandung Raya Operating System (Bandros) itu ditujukan komersial menyasar segmen korporat.
Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI L.T. Handoko menyebutkan pengembangan Bandros telah dimulai sejak 2006 bersamaan dengan sistem operasi IGOS Nusantara 2006. IGOS Nusantara ditujukan untuk laptop dan desktop, sementara Bandros untuk ponsel. Adapun, BandrOS menggunakan basis open source Linux.
“Penyempurnaan Bandros kami lakukan selama 1 tahun belakangan. Segmen pasar korporat yang bisa menjadi pengguna seperti rumah sakit, kepentingan sensus dan pemilu, serta kegiatan intelijen,” ujar Handoko di sela-sela soft launching Bandros, bus, dan mobil listrik LIPI di Serpong, Senin (26/8/2013).
Handoko mengatakan, Bandros dapat digunakan untuk panggila darurat dan pelacak keberadaan pasien. Selain itu, untuk kepentingan internal perusahaan dan pemerintah. Dia mencontohkan, Bandros dapat digunakan untuk membantu sensus penduduk atau pemilu.
“Misalnya untuk rekapitulasi data pemilu, disebar ke TPS. Atau untuk pengisian data Keluarga Berencana [KB]. Kami juga ingin menyasar berbagai lembaga survei. Kami bisa membuat ponsel tidak bisa untuk berkomunikasi, hanya untuk ke call center sehingga tidak ada kekhawatiran dijual kembali.”
Untuk perangkat keras Bandros menggunakan pasokan dari PT. INTI yang sempat memproduksi komponen untuk vendor ponsel lokal yakni IMO. Selain itu, LIPI juga menggunakan perangkat keras impor dari China. Untuk harga, Handoko mengklaim mampu membuat ponsel Bandros dengan harga berkisar Rp350.000 hingga Rp500.000. Ada pun, harga akan disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Selain menyediakan perangkat keras dan lunak, LIPI juga menyediakan jasa server untuk menampung data klien. Saat ini LIPI memiliki pusat data di Cibinong. Jika klien membutuhkan, LIPI mampu menyediakan server untuk menampung jumlah data yang lebih banyak.
“Yang akan kami pasarkan bukan ponsel dengan sistem operasinya saja, tetapi end to end enterprise solution. Kami dapat menyesuaikan kebutuhan konsumen dengan BandrOS,” tambah Handoko.
Adapun, pemilihan segmen pasar korporat dengan kebutuhan khusus, kata Handoko memiliki celah bisnis yang lebih luas daripada harus bersaing dengan ponsel multi purpose seperti bersistem operasi Android. Namun, saat ini solusi korporat ini belum dipasarkan oleh LIPI. Handoko menyebutkan pihaknya masih bernegosiasi untuk membahas pembagian royalti dengan pihak ketiga.
Pada peluncuran, LIPI memamerkan prototipe ponsel pintar berbasis Bandros dengan menggunakan prosesor MTK 6575-Cortex A9 1GHz yang sudah mampu menggunakan jaringan GSM. Tak hanya itu, prototipe ini menggunakan layar sentuh, dual SIM, dan kamera 2 MP. LIPI membagikan 15 prototipe kepada pada pimpinan kementerian dan lembaga yang hadir.
“Penelitian BandrOS sebelumnya dianggarkan Rp250 juta. Namun, kami hanya menghabiskan Rp50 juta,” ujar Handoko.
Selain Bandros, saat ini Pusat Penelitian Informatika LIPI menyiapkan aplikasi early warning system (EWS) untuk bencana alam seperti tsunami. Aplikasi ini bersifat open source dan nantinya dapat digunakan pada sistem operasi manapun. Harian Jogja
Spoiler for DailySocial:
Sudah beberapa waktu ini beredar berita tentang sebuah platform mobile BandrOS. Platform yang dibuat oleh tim riset LIPI ini merupakan derivatif Linux, layaknya Android, dan bisa dicangkokkan ke smartphone dengan spesifikasi teknis yang tidak terlalu tinggi. Kenapa LIPI sampai perlu membuat platform mobile sendiri dan tidak mau menggunakan platform Android yang sudah ada?
Mari kita telisik latar belakang hadirnya BandrOS. Seperti dikutip dari Kompas, BandrOS, yang merupakan singkataan dari Bandung Raya Operating System, merupakan hasil penelitian tim Informatika LIPI yang dipimpin oleh L.T Handoko sejak tahun 2010. Tujuan hadirnya BandrOS adalah menciptakan suatu platform yang bisa dikustomisasi untuk keperluan khusus, terutama berkaitan dengan kegiatan korporasi. Keperluan khusus ini bisa mencakup peringatan dini bencana, pemantauan pasien rumah sakit ataupun perangkat anti sadap.
Dari awal, tim ini menginginkan pengembangan sistem operasinya, bukan penjualan ponselnya. Menurut Handoko, penjualan ponsel secara massal — untuk kebutuhan ritel — sudah tidak terlalu menguntungkan. Kenyataannya, BandrOS, seperti dikutip dari Chip, nantinya bakal ditawarkan untuk umum di kisaran harga Rp 875.000. Pembuatan ponsel dengan BandrOS bekerja sama dengan PT INTI — BUMN yang memproduksi perangkat telekomunikasi.
Saya pikir sebenarnya arahan LIPI untuk membuat platform sendiri dengan tujuan kemudahan kustomisasi untuk korporasi sudah tepat. Dengan memiliki platform sendiri, tim pengembang memiliki kebebasan untuk melakukan modifikasi sesuai kebutuhan. Sasaran konsumen korporasi juga tidak salah, karena pasar ini meskipun niche, memiliki daya beli tinggi asal sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Contohnya jika BandrOS membuat ekosistem mobile khusus pemerintahan yang di-deploy untuk produktivitas PNS, pasti bisa menghidupi BandrOS secara berkesinambungan.
Tentang akhirnya kenapa coba-coba masuk ke pasar ritel, saya pikir ini sekedar uji coba pasar belaka. Jika memang ada konsumen yang berminat, dipersilakan untuk membeli. Jika tidak ada yang beli ya artinya memang produk BandrOS tidak cocok dengan selera konsumen ritel secara umum. Toh target pasar utamanya bukan masyarakat umum, melainkan konsumen korporasi. Sebenarnya ketimbang head-to-head dengan Android, BandrOS memiliki segmentasi konsumen yang beririsan dengan BlackBerry.
Menurut saya, kesuksesan BandrOS ditunjukkan oleh dua hal. Hal pertama adalah kemampuannya mengakomodasi kebutuhan konsumennya. Jika konsumen butuh ekosistem yang memadai untuk komunikasi terenkripsi yang aman, BandrOS bisa memenuhinya. Jika konsumen butuh ekosistem sistem monitoring rumah sakit dan pasien yang menyeluruh, BandrOS bisa menjadi jawabannya. Apapun yang diinginkan oleh klien bisa diantisipasi oleh BandrOS dengan baik.
Hal kedua adalah dukungan teknis secara terus-menerus. Sistem yang ditujukan untuk korporasi harus memiliki dukungan teknis yang memadai. Tim pemelihara BandrOS harus bisa memastikan angka Service Level Agreement (SLA)-nya terpenuhi. Bagaimana jika ada kerusakan di ponsel? Bagaimana dengan update firmware, patch, bug fixes? Ini adalah tantangan yang tidak mungkin bisa di-handle oleh tim peneliti saja. Harus ada tim pendukung khusus yang memastikan layanan purnajualnya.
Sebagai tambahan saran, saya pikir tidak salah jika pengembangan BandrOS selanjutnya mengeksplorasi kemungkinan pengembangan sistem operasi berbasiskan Android, bukan derivatif Linux. Android sudah didesain untuk smartphone dan SDK-nya mengakomodasi perkembangan dunia mobile yang luar biasa cepat.
Meskipun masih belum yakin dengan masa depannya, saya berharap BandrOS benar-benar bisa menghasilkan produk bagus. Android ataupun iOS sekalipun awalnya juga tidak mengesankan, tapi pengembangan terus-menerus membuat mereka menjadi semakin matang. Kita tunggu kiprah dan komitmen tim BandrOS untuk mewujudkan impiannya.
Nah saya ingin menyort mengenai kata2 kalo bandros itu merupakan salah satu OS yang merupakan turunandari linux. Bagi yang belom mengetahui tentang turunan linux itu apa, jadi turunan linux itu os yg dibuat base nya linux. Contoh untuk versi dekstop nya itu : blankOn.
Nah berikut quote2 dari web tersebut yang mengakui kalo LIPI membuat os sendiri :
Pendapat pak handoko
Quote:
"Ponsel cerdas dengan sistem operasi open-source berbasis Linux itu merupakan pengembangan dari sistem operasi desktop yang sudah kami ciptakan sebelumnya," jelas Handoko.
ini pendapat Pak Handoko
Quote:
"Untuk saat ini masih dalam bentuk software, yang support langsung ke hardware berbasis Android. Jadi bukan sembarang aplikasi, tapi memang sudah sepaket dengan perangkat hardware handphonenya," tuturnya.
Dari situs Lipi
Quote:
Sebagai tambahan saran, saya pikir tidak salah jika pengembangan BandrOS selanjutnya mengeksplorasi kemungkinan pengembangan sistem operasi berbasiskan Android, bukan derivatif Linux. Android sudah didesain untuk smartphone dan SDK-nya mengakomodasi perkembangan dunia mobile yang luar biasa cepat.
Quote:
Pengembangan BandrOS semula direncanakan menghabiskan dana Rp 250 juta. Namun, akhirnya BandrOS hanya menghabiskan dana Rp 50 juta.
Untuk research dsb, mereka membutuhkan dana hingga 50 juta gan. Padahal untuk ngembangin Bandros ini mereka cuma perlua buka xda-developers.com dan ga pake duit 1 rupiah pun bwt ngembangin bandros.
Nah saya ingin melampirkan screenshot dari hp yg menggunakan bandros :
Menurut lipi : Bandros adalah OS yang dibuat oleh lipi dari 0, dan bakal dilengkapi dengan berbagai fitur seperti corporate dan anti sadap.
Fakta :
Bandros adalah OS yang dibuat dengan base Android. Yang ga mudeng ini contoh nya :
1. Googlengeluarin HP (Google Nexus), dan OS nya sendiri pure Android dari yang dibuat oleh Google ditambah beberapa fitur.
2. Samsung mengeluarin HP yang tentu pada tau kalo OS yg dipake adalah Android. Nah android yang disamsung ini, di ambil dari google dan dicustom sendiri oleh samsung makanya ada tambahan fitur.
3. CyanogenMod mungkin yang udah oprek2 Androi pasti pada tau. Jadi Cyanogen merupakan OS yang dicustom oleh pihak CM, dan OS android yang dipake ama CyanogenMod itu di edit dan di ubah sesuai dengan Bussiness Purpose dan Usability bagi CyanogenMod tersebut.
Jadi dapat disimpulkan, Bandros Itu menggunakan system operasi Android yang dipake kaya hp Nexus, Samsung Galaxy, LG, Sony, HTC, atau Cross.
jadi bukan bikin OS nya itu dari awal.
Kalo masih bingung gini SIMULASINYA:
Quote:
Ibarat komputer, LIPI bilang kalau mereka telah bikin sebuah OS bwt nandingin Linux, Windows dan MAC OS, tapi LIPI bikin OS nya itu pake windows lalu diedit dan diubah, dan mereka bilang itu mereka bikin sendiri OS nya aslinya itu dari windows.
comment kaskuser :
Quote:
bca dulu gan
gimana sih ? ane gak mudeng gan ?
jadi BandrOS itu OS atau apa?
di bilang OS tapi kayak android, di bilang cusrom katanya bikinan sendiri ?
klo beneran cusrom sih ane
Menurut LIPI mereka membuat OS sendiri dan mereka mengkampanyekan kalo mereka membuat os sendiri. Tapi padahal itu salah gan. Itu ternyata OS nya Android terus di compile (Dicustom sendiri ama LIPI) dan mereka bilang bakal bersaing dengan OS lain