Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daviar.21.17Avatar border
TS
daviar.21.17
ITB., Macan Teknik ASEAN
ITB., Macan Teknik ASEAN
Mahasiswa ITB menyabet juara pertama pada kompetisi bergengsi se-Asia Tenggara, Industrial Engineering Competition (IECOM) 2014. Kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ini dihelat selama seminggu dimulai dari Sabtu (11-18/01/14).

ITB., Macan Teknik ASEAN
Bertempat di Kota Bandung, mahasiswa ITB berhasil menyisihkan tim-tim dari universitas lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Spoiler for IECOM:


Untuk memenangi kompetisi bergengsi ini, tim dari ITB harus melewati 5 babak penyisihan yang kompetitif. Setelah berhasil masuk 15 besar dengan menyisihkan 73 tim lainnya dari berbagai universitas pada tahap seleksi online, tim dari ITB membuat mengevaluasi keberlanjutan industri Asian Pulp and Paper dalam sebuah essay. “Pada awalnya kami sempat agak kebingungan, dimana peran seorang insinyur Teknik Industri dalam topik keberlanjutan industri ini,” tutur Bintang.

Manfaatkan Semua Tools Teknik Industri dengan Sistematis

Lolos pada tahap essay, tim dari ITB harus menghadapi tim-tim dari universitas lainnya dalam kuis yang dikemas dalam bentuk cerdas cermat. Menyusul setelahnya, tim mengunjungi Saung Angklung Udjo Bandung, sebuah small medium enterprise (SME) yang sangat terkenal sebagai salah satu objek wisata Bandung. “Di tahapan ini, kami menganalisis Saung Angklung Udjo, lalu membuat usulan perbaikan dalam penataan dan pengaturan di gudang dengan ilmu tata letak pabrik. Selain itu kami juga membenahi proses produksi untuk meningkatkan kapasitas produksinya,” jelas Yulika. Setelahnya, tim mempresentasikan usulan perbaikan yang memanfaatkan semua tools yang dapat digunakan seorang lulusan Teknik Industri di depan Prof. Dr. Ir. Anang Zaini Gani, guru besar dari Teknik Industri yang merupakan murid langsung dari James Apple saat studinya di University of Virginia.

Kemampuan tim dari ITB sebagai mahasiswa Teknik Industri yang kompeten benar-benar diuji pada kompetisi ini. Segera setelah lolos tahapan analisis SME, tim dari ITB dan tim-tim lain yang masuk babak final diajak mengunjungi Panasonic Manufacturing Indonesia yang memproduksi pendingin ruangan dalam tahap final. Dalam babak final ini, peserta ditantang untuk mengurangi konsumsi energi yang ditandai dengan menurutnya emisi karbon yang dihasilkan pada proses produksinya.

Sebagai langkah awal, tim dari ITB mengidentifikasi penggunaan energi terbesar pada produksi yang ternyata dilakukan oleh stasiun painting akibat penggunaan kompresor. “Kompresor ini menghasilkan energi panas yang sangat besar, tapi tidak digunakan lagi. Kami lalu mengusulkan untuk memanfaatkan energi panas yang besar dari kompresor ini untuk proses pemanasan air, sehingga energinya tidak terbuang sia-sia,” jelas Bintang.




Spoiler for Pengalaman:



Sumur
0
3.8K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan