- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Imlek, Peran Gusdur Bagi Bangsa Ini


TS
Reichkanzlier
Imlek, Peran Gusdur Bagi Bangsa Ini

Quote:
Quote:

kalo ente suka
Bantu Rate Dulu Gan 


Spoiler for cek no repost:
Quote:
Quote:
Imlek, Peran Gusdur Bagi Bangsa Ini


Quote:
Quote:
Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi Jombang. Sebuah kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai tempat yang sangat bersejarah. Tempat dimana Presiden RI keempat besar dan dimakamkan. Tokoh besar yang pernah mewarnai percaturan sejarah di negeri ini.
Mulai dari kakek nya Kiyai Haji Hasyim Asyari, pendiri NU, salah satu ormas Islam terbesar, dan cucunya, KH Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur. Kakek dan cucu, sama-sama memiliki pesona yang begitu besar di negeri ini. Keteguhan mereka dalam mengabdi dan mengajarkan banyak pengetahuan membuat mereka berdua tetap abadi. Meski mereka sudah pulang menghadap sang pencipta.
Mulai dari kakek nya Kiyai Haji Hasyim Asyari, pendiri NU, salah satu ormas Islam terbesar, dan cucunya, KH Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gusdur. Kakek dan cucu, sama-sama memiliki pesona yang begitu besar di negeri ini. Keteguhan mereka dalam mengabdi dan mengajarkan banyak pengetahuan membuat mereka berdua tetap abadi. Meski mereka sudah pulang menghadap sang pencipta.

Quote:
Ketika saya berada di Jombang, persisnya di sekitar komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, saya melihat begitu banyak gambar Gusdur yang terpasang dimana-mana. Tersebar di baju-baju atau segala bentuk assesoris yang biasanya menjadi buah tangan bagi mereka yang sempat berkunjung. Rata-rata kaos yang dijual disana bergambar presiden. Mulai dari Soekarno, Soeharto dan Gusdur. Saya melihatnya begitu takjub dan kagum. Begitu besarnya pengaruh mereka, terutama pengaruh seorang Gusdur.
Persis di depan pintu utama makam Gusdur, saya melihat segerombolan wanita paruh baya berebut menawarkan berbagai buku-buku, kaset-kaset dan berbagai bentuk kumpulan ceramah dan hasil pemikiran Gusdur. Mereka menawarkan benda-benda tersebut kepada setiap pengunjung yang datang. Rasa takjub saya semakin bertambah. Bagaimana bisa seseorang yang sudah tiada, tetapi pengaruhnya sangat terasa besar.
Persis di depan pintu utama makam Gusdur, saya melihat segerombolan wanita paruh baya berebut menawarkan berbagai buku-buku, kaset-kaset dan berbagai bentuk kumpulan ceramah dan hasil pemikiran Gusdur. Mereka menawarkan benda-benda tersebut kepada setiap pengunjung yang datang. Rasa takjub saya semakin bertambah. Bagaimana bisa seseorang yang sudah tiada, tetapi pengaruhnya sangat terasa besar.
Quote:
Dahulu saat Gusdur diangkat menjadi Presiden, saya belum mengerti apa-apa tentang kekuasaan atau dunia pemerintahan. Seingat saya saat itu, jamaah sholat Jumat yang berada di sekitar tempat tinggal melakukan sujud syukur. Ekspresi syukur yang dilakukan umat Islam atas terpilihnya seorang presiden yang berlatar belakang seorang kiyai besar.
Alih-alih sistem negara menjadi sebuah negara berbasis Islam. Akan tetapi seiring waktu berjalan, secara sepintas melihat kinerja Gusdur saat menjabat sebagai presiden kurang memuaskan. Banyak kejadian-kejadian yang terkadang dilakukan menembus batas-batas yang selama ini telah kokoh dan mapan di negeri ini, sehingga pada akhirnya ia harus berhenti dari kursi kepresidenan.
Saya pun menjadi salah satu orang yang memandang Gusdur secara sepintas. Meskipun ia anak tokoh besar, dan menjadi seorang presiden RI, saya tidak terlalu excited dengan gaya dan pemikiran yang ia sampaikan. Seringkali saya melihatnya sebagai lawakan dan candaan yang terkadang tidak lucu. Saya selalu skeptis dan cenderung menolak sebagian besar pemikiran yang disampaikan olehnya. Keterbatasan pengetahuan dan sempitnya cara berpikir saya membuat saya menjadi manusia eksklusif. Sempit pemikiran dan membatasi diri dari pemikiran yang dianggap asing dan aneh.
Pandangan sepintas yang terkadang menipu bagi yang melihatnya secara kasat mata saja. Pandangan sepintas tersebut sedikit demi sedikit membuat mata kita terbuka dan dapat memahami. Darieksklusif menjadi inklusif. Pandangan yang semata-mata kaku tidak fleksibel. Terutama fleksibilitas dalam menjalin hubungan dengan masyarakat yang berlatar belakang jauh berbeda dengan mayoritas penduduk negeri ini.
Alih-alih sistem negara menjadi sebuah negara berbasis Islam. Akan tetapi seiring waktu berjalan, secara sepintas melihat kinerja Gusdur saat menjabat sebagai presiden kurang memuaskan. Banyak kejadian-kejadian yang terkadang dilakukan menembus batas-batas yang selama ini telah kokoh dan mapan di negeri ini, sehingga pada akhirnya ia harus berhenti dari kursi kepresidenan.
Saya pun menjadi salah satu orang yang memandang Gusdur secara sepintas. Meskipun ia anak tokoh besar, dan menjadi seorang presiden RI, saya tidak terlalu excited dengan gaya dan pemikiran yang ia sampaikan. Seringkali saya melihatnya sebagai lawakan dan candaan yang terkadang tidak lucu. Saya selalu skeptis dan cenderung menolak sebagian besar pemikiran yang disampaikan olehnya. Keterbatasan pengetahuan dan sempitnya cara berpikir saya membuat saya menjadi manusia eksklusif. Sempit pemikiran dan membatasi diri dari pemikiran yang dianggap asing dan aneh.
Pandangan sepintas yang terkadang menipu bagi yang melihatnya secara kasat mata saja. Pandangan sepintas tersebut sedikit demi sedikit membuat mata kita terbuka dan dapat memahami. Darieksklusif menjadi inklusif. Pandangan yang semata-mata kaku tidak fleksibel. Terutama fleksibilitas dalam menjalin hubungan dengan masyarakat yang berlatar belakang jauh berbeda dengan mayoritas penduduk negeri ini.
Quote:
Negara tempat kita berpijak tidak hanya dihuni oleh satu golongan saja. Melainkan penuh dengan ragam golongan yang berbeda. Dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara seringkali antar golongan yang berbeda menimbulkan berbagai ketegangan horizontal. Perang antar agama, suku, kampung tidak terelakan. Hanya karena berbeda pendapat dan berbeda keyakinan dan sebagainya.
Salah satu tokoh mencoba mendamaikan ketegangan tersebut. Ketegangan yang mengancam integritas sebagai bangsa yang berdaulat. Gusdur dengan kinerjanya sebagai presiden berusaha mencari titik simpul dari semua ketegangan yang tercipta. Ketegangan yang bukan pada tempatnya dan berimplikasi kontraproduktif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sehingga kekangan dan larangan perayaan apapun oleh masyarakat Tionghoa menjadi terhapuskan. Salah satunya perayaan tahun baru Imlek.
Pada tahun 2000, Gusdur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang dulunya dikeluarkan oleh rezim orde baru. Pencabutan Inpres tersebut membawa angin segar bagi salah satu entitas yang juga termasuk sebagai penduduk Indonesia, yaitu masyarakat Tionghoa.
Hal tersebut berlanjut pada tahun 2001, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2001, Gusdur meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif, yang boleh dirayakan bagi pemeluknya saja. Dan pada era Presiden Megawati, tahun baru imlek menjadi hari libur nasional.
Pandangan sepintas kita atas sikap dan bentuk pemikiran Gusdur dalam hal ini harus kita coba enyahkan dan mencoba memberikan apresiasi dengan setinggi-tingginya atas usaha atau terobosan yang dilahirkan pada masa kepemimpinannya. Tidak salah Gusdur mendapatkan julukan sebagai bapak Pluralisme. Plural wujudnya dan saling menghormati satu sama lain, bukan saling meleburkan diri sehingga ciri khas masing-masing jadi hilang.
Salah satu tokoh mencoba mendamaikan ketegangan tersebut. Ketegangan yang mengancam integritas sebagai bangsa yang berdaulat. Gusdur dengan kinerjanya sebagai presiden berusaha mencari titik simpul dari semua ketegangan yang tercipta. Ketegangan yang bukan pada tempatnya dan berimplikasi kontraproduktif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Sehingga kekangan dan larangan perayaan apapun oleh masyarakat Tionghoa menjadi terhapuskan. Salah satunya perayaan tahun baru Imlek.
Pada tahun 2000, Gusdur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang dulunya dikeluarkan oleh rezim orde baru. Pencabutan Inpres tersebut membawa angin segar bagi salah satu entitas yang juga termasuk sebagai penduduk Indonesia, yaitu masyarakat Tionghoa.
Hal tersebut berlanjut pada tahun 2001, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2001, Gusdur meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif, yang boleh dirayakan bagi pemeluknya saja. Dan pada era Presiden Megawati, tahun baru imlek menjadi hari libur nasional.
Pandangan sepintas kita atas sikap dan bentuk pemikiran Gusdur dalam hal ini harus kita coba enyahkan dan mencoba memberikan apresiasi dengan setinggi-tingginya atas usaha atau terobosan yang dilahirkan pada masa kepemimpinannya. Tidak salah Gusdur mendapatkan julukan sebagai bapak Pluralisme. Plural wujudnya dan saling menghormati satu sama lain, bukan saling meleburkan diri sehingga ciri khas masing-masing jadi hilang.
Quote:
Hanya satu alasan mengapa kita harus menerima sikap tidak populis yang dilakukan oleh Gusdur tersebut. Yaitu alasan kita sama-sama hidup di bawah langit yang sama dan berpijak di atas bumi yang sama pula. Kita hidup dalam satu rangkaian pulau yang membentuk sebuah negara, yaitu Indonesia.
Oleh karena itu, selama pemikiran dan ide yang berusaha untuk mencegah disintegrasi bangsa harus kita dukung. Tak perlu harus menutup diri dan melakukan resistensi terhadap segala bentuk perbedaan. Selama perbedaan tersebut tidak menghilangkan nilai-nilai spesial yang terdapat dalam setiap entitas-entitas manapun yang tergabung dalam sebuah bangsa.
Kita tentu ingat pepatah yang mengatakan, boleh berbaur asal jangan lebur. Boleh menghormati dan mendukung kebebasan serta pluralisme, selama kebebasan tersebut tidak saling merusak identitas masing-masing yang telah terpatri secara mapan.
Dan pada akhirnya, setakjub apapun dengan seseorang, siapapun dia yang dikenal great, greater, atau greatest sekalipun, baik yang masih ada ataupun yang telah tiada, tak seharusnya kita mengkultuskan (ekstrim) kepada mereka. Kultus yang membabi buta sehingga kita hanya berharap lebih padanya dan membuat diri kita tidak produktif dalam menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya. Cukup sekedarnya saja. Tidak berlebihan.
Oleh karena itu, selama pemikiran dan ide yang berusaha untuk mencegah disintegrasi bangsa harus kita dukung. Tak perlu harus menutup diri dan melakukan resistensi terhadap segala bentuk perbedaan. Selama perbedaan tersebut tidak menghilangkan nilai-nilai spesial yang terdapat dalam setiap entitas-entitas manapun yang tergabung dalam sebuah bangsa.
Kita tentu ingat pepatah yang mengatakan, boleh berbaur asal jangan lebur. Boleh menghormati dan mendukung kebebasan serta pluralisme, selama kebebasan tersebut tidak saling merusak identitas masing-masing yang telah terpatri secara mapan.
Dan pada akhirnya, setakjub apapun dengan seseorang, siapapun dia yang dikenal great, greater, atau greatest sekalipun, baik yang masih ada ataupun yang telah tiada, tak seharusnya kita mengkultuskan (ekstrim) kepada mereka. Kultus yang membabi buta sehingga kita hanya berharap lebih padanya dan membuat diri kita tidak produktif dalam menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya. Cukup sekedarnya saja. Tidak berlebihan.
Quote:
The real greatest poeple, sebenarnya tidak memaksa kita untuk memuja mereka secara pribadi, tapi mereka menginginkan kita untuk menjalankan atau menghidupkan wejangan (nasihat kehidupan) apa yang terbaik dari diri mereka.
Quote:
Quote:
Silahkan berkunjung ke thread lainnya :
7 Akibat Serius Malas Minum Air Putih~ Hot Thread
[WoW] Ini Dia Anime Lifeschool Terbaik versi ANE ~ Hot Thread
[WoW] 8 Fakta Persahabatan Mangaka "Masashi Kishimoto dan Eiichiro Oda"
[WoW] Foto Edit Digital yang Imajinatif dan Sungguh Menakjubkan!
Test Kualitas Keyboard Laptop atau Komputer ANDA
Pesan Dari Zaman Batu yang Masih Menjadi Misteri
7 Eksperimen Gila dan Sadis Para Peneliti di Dunia
7 Akibat Serius Malas Minum Air Putih~ Hot Thread
[WoW] Ini Dia Anime Lifeschool Terbaik versi ANE ~ Hot Thread
[WoW] 8 Fakta Persahabatan Mangaka "Masashi Kishimoto dan Eiichiro Oda"
[WoW] Foto Edit Digital yang Imajinatif dan Sungguh Menakjubkan!
Test Kualitas Keyboard Laptop atau Komputer ANDA
Pesan Dari Zaman Batu yang Masih Menjadi Misteri
7 Eksperimen Gila dan Sadis Para Peneliti di Dunia
0
1.7K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan