Merdeka.com - Banjir seakan sudah menjadi bagian hidup warga kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Setiap tahunnya, pemukiman padat penduduk yang berjarak beberapa meter dari kali Ciliwung ini selalu dilanda banjir dengan ketinggian 1 meter hinga 5 meter.

Banjir akibat luapan Kali Ciliwung yang melintas di dekat rumah mereka ini sering terjadi terutama saat hujan mengguyur wilayah Depok, Cianjur atau Bogor. Namun, banjir yang terjadi sejak awal bulan Januari 2014 disebut sebagai banjir terlama.

"Ini rekor banjir paling lama. Biasanya kalau surut, nggak bakal naik lagi. Ini sampai empat kali naik. Kita di pengungsian aja sudah 3 mingguan," kata Sukirin, salah satu warga, RW 04, saat ditemui di lokasi, Kamis (30/1).

Sukirin berharap, agar pemerintah, khususnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dapat memberikan solusi terbaik bagi warga Kampung Pulo. Pria yang sehari-harinya menjual bakso, ini rela dipindahkan dari Kampung Pulo asal tidak ada pihak yang dirugikan.

"Kalau saling menguntungkan, saya sih mau-mau aja pindah. Tapi masalahnya pemerintah mau nggak, perjuangkan nasib kita," ucapnya.

Sementara itu, menurut Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, banjir saat ini merupakan banjir terlama yang dialami warga, di mana telah memasuki minggu ketiga. Sementara banjir besar yang sempat terjadi pada 2002, 2007, atau 2013 tidak pernah selama lebih dari 10 hari.

"Tahun lalu posko pengungsian hanya sampai 10 hari. Sementara banjir sekarang sudah hampir tiga minggu," kata Bambang.

Bambang menduga lamanya masa banjir disebabkan hujan yang mengguyur secara terus menerus. Pada tahun-tahun sebelumnya, kata Bambang, hujan deras hanya mengguyur maksimal selama tiga hari.

"Kalau sekarang hujannya tidak deras tapi terus menerus, terutama di wilayah hulu," jelasnya.