Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antigretonganAvatar border
TS
antigretongan
[Tukang Minta2 Masuk] Bila Umat Islam Harapkan Angpao Saat Imlek


Warga Tionghoa pada saat Imlek menyatakan rasa syukurnya dengan membagi-bagikan angpao, dan umat muslim di negeri ini sepertinya nggak peduli dari siapa angpao itu diberikan yang penting mendapatkannya walau sampai berebutan.

Agama Islam mengajarkan tangan di atas jauh lebih baik dari pada tangan di bawah, tapi mengapa Umat Islam begitu merendahkan dirinya dengan mengharap pemberian dari kelompok lain yang bukan seagama?

Sehingga suasana pembagian daging qurban, zakat fitrah yang jelas dari umat Muslim sama semaraknya dengan perayaan Imlek yang tidak ada sangkut pautnya dengan hari-hari besar Umat Islam.

Bagaimana penjelasannya?

Benar ketika mengutip pernyataan bahwa tangan yang di atas itu lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Jadi kita sebagai muslim memang seharusnya menjadi donatur dan bukan menjadi peminta-minta.

Hanya yang jadi masalah, kebanyakan umat Islam kebetulan atau memang disengaja, umumnya berada di bawah garis batas kesejahteran, alias fuqara' wal masakin.

Pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab masalah kesejahteraan rakyat, rasanya terlalu naif untuk diminta memikirkannya. Alih-alih memikirkan rakyat, yang terlintas di benak para pejabat itu lebih sering tentang bagaimana bisa menang pada pemilihan, atau bagaimana melanggengkan kekuasaannya. Rakayt mau sedang mau susah, bukan urusan saya.

Demikian juga dengan organisasi massa keagamaan, kalau bukan sibuk dengan konflik internalnya, yang nyaris tidak pernah selesai, biasanya juga tidak punya sarana untuk memakmurkan rakyat.

Para ustadz dan da'i bagaimana? Jangan diminta mereka untuk memikirkan masalah ekonomi dan kesejahteraan umat. Sebab mereka sendiri pun kebanyakannya juga berekonomi lemah. Dengan pengecualian para da'i selebriti yang sering muncul di televisi. Ekonomi mereka mungkin sedikit tertunjang, tapi jelas tidak mungkin diminta untuk menyelesaikan problem kemiskinan.

Maka jadilah kita, bangsa Indonesia yang muslim ini, mayoritas berada di lembah kemiskinan dan kefakiran yang akut. Maka jangan salahkan kalau kita melihat sebagian mereka di televisi lagi antri menerima angpao. Jangan salahkan mereka kalau harus terpaksa menadahkan tangan kepada non muslim. Jangan salahkan mereka bila sekampung murtad semua, karena tidak tahan dengan kemiskinan yang melilit.

Mungkin dalam hati mereka bilang, "Sudah lah pak, jangan meributkan masalah akidah, lha wong perut saya ini lapar. Siapa yang memberi makan saya, maka saya ikut saja."

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, sudah sedemikian parahkah kemiskinan di negeri ini, sampai kita harus menjual agama dan akidah?

Padahal iman di dada ini adalah harga diri satu-satunya yang masih bisa dibanggakan. Namun perut yang merintih minta diisi, tangis bayi yang tidak punya susu, harga-harga yang semakin tidak terjangkau, lahan pertanian yang semakin sempit, pekerjaan yang tidak menentu, semua telah memaksa umat ini untuk menyerah kalah.

Benarlah ungkapan bahwa kefakiran itu nyaris akan membawa kepada kekafiran. Meski rakyat negeri ini hidup di atas negeri yang subur, dengan kekayaan alam berllimpah. Tapi seribu sayang, semua itu justru tidak bisa dinikmati oleh rakyat sendiri. Sebab semua sudah dilego untuk kepentingan bangsa asing dengan kesepakatan timpang bersama dengan para pemegang birokrasi.

Jadi pe-er besar buat teman-teman para da'i yang menyatakan diri berjuang dari 'dalam birokrasi' adalah membuat kebijakan yang adil. Kebijakan itu seharusnya sudah bisa dirasakan hasilnya saat ini, setidaknya berupa kebijakan yang membela kaum lemah, demi mengentaskan kemiskinan dan kefakiran yang masih saja melekat di tubuh umat.

Karena toh ketika dulu kampanye memang slogan-slogan itulah yang selalu dikumandangkan. Sekarang tinggal kita menagih janji. Bukankah janji itu hutang, ustadz?

Wallahu a'lam bishshawab

Sumber: http://www.nabawia.com/read/3939/bil...pao-saat-imlek

Inti dari tulisan pak ustad ini boleh gan minta2 angpao. emoticon-Malu (S)
Asal tertib dan jgn berebutan dengan sesama muslim
emoticon-Big Grin
Diubah oleh antigretongan 30-01-2014 06:15
0
10.2K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan