Ada Fenomena Tak Terduga di Jepara, Tanah Terbelah di Sawah dan Rumah
Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jepara - Fenomena tanah terbelah terjadi di Jepara, tepatnya di Desa Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Terbelahnya tanah tersebut berupa retakan besar selebar 10 meter dengan kedalaman 8 meter.
Salah satu warga Desa Sukodono, Rhobi, mengatakan retakan tersebut mengikuti saluran irigasi sawah yang awalnya hanya selebar 100 cm dan dalamnya hanya 50 cm. Namun sejak hujan deras melanda Jepara sejak 2 minggu lalu, saluran irigasi tersebut semakin melebar dan dalam.
"Pelan-pelan semakin besar, panjang retakan sekitar 250 meter. Kalau masih hujan deras takutnya semakin besar," kata Rhobi kepada detikcom di Jepara, Rabu (29/1/2014).
Retakan tersebut tidak hanya merusak saluran irigasi sawah, namun juga membahayakan warga karena mencapai pemukiman. Bahkan retakan sampai ke bawah rumah salah satu warga bernama Abdul Ghofur, sehingga rumah Abdul menggantung.
"Sekarang pemilik rumahnya mengungsi ke kerabatnya. Jadi bagian depan dan belakang masih di tanah, tapi bagian tengahnya ngambang," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno mengatakan peristiwa tersebut merupakan fenomena tidak terduga karena bencana yang melanda di Jepara akhir-akhir ini berupa banjir dan tanah longsor.
"Itu fenomena, tidak terduga apalagi sampai ada satu rumah yang tanah di bagian bawah dapurnya itu membelah," kata Lulus kepada detikcom.
Lulus menambahkan bencana-bencana yang terjadi di Jepara memang sangat tidak terduga. Selain retakan tersebut, air bah juga melanda Jepara hari Selasa (28/1) kemarin di saat banjir mulai surut. Daerah yang terkena air bah antara lain Pareng, Sobokerto, dan Kalinyamatan.
"Air bah karena 26 anak sungai dan sungai besar bergerak setelah menerima air dari lereng Muria," tandasnya.